Pemerintah menargetkan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia 2045. Â Caranya dengan peningkatan kapasitas produksi regional untuk mencapai kedaulatan dan ketahanan pangan nasional sehingga dapat mempertinggi peluang ekspor pangan ke pasar internasional.
Smart Farming termasuk Revolusi Industri 4.0 (berbasis digital) untuk peningkatan produksi pangan. Â Pemanfaatan Big Data, Machine Learning dan Internet of Things dalam Smart Farming mendukung petani untuk mengoptimalkan seluruh sumberdaya alam dan manusia yang ada.
Inovasi Smart Farming dari Kementan bahkan telah menarik minat universitas pertanian terbaik dunia. Â myAgri adalah aplikasi hasil kerjasama Balai Penelitian Sayuran (Balitsa) Balitbangtan Kementan dengan Wageningen University & Research (WUR) Netherlands.
WUR dari Belanda memegang gelar universitas pertanian terbaik di Belanda dan dunia selama 4 tahun berturut-turut sejak tahun 2016. Â Saat mengunjungi Museum Pertanian Bogor yang resmi dibuka untuk umu pada 22 April 2019, saya mencoba myAgri pada tablet yang ada.
Aplikasi gratis myAgri tersebut sangat sesuai untuk petani sayur yang ingin mengembangkan bisnis budidaya sayurnya. Â Mulai dari fitur varietas sayuran, pengendalian hama & penyakit, tingkat bahaya pestisida, hingga info cuaca & harga sayuran ada di myAgri, mantap!
Per 5 menit, RiTx memberikan notifikasi seputar kondisi lahan pertanian/perkebunan dan rekomendasi tanam. Â Agroberichten Buitenland bahkan menyimpulkan, peluang kerjasama pengusaha pertanian Belanda dan Indonesia sangat terbuka lebar dalam Smart Farming 4.0. Â Â Â Â Â Â Â Â Â
 Professional untuk Daya Saing Petani Smart Farming Mendunia
Berskala nasional apalagi global, kerja tim dan open-source semakin optimal dan produktif ketika dikelola oleh petani (berjiwa) muda yang profesional. Â Pastinya Smart Farming memerlukan petani yang visioner dan terbuka dengan perubahan serta ke(tidak)pastian di masa depan.
Faktanya, petani muda Indonesia (25-35 tahun) hanya 2.95 juta orang atau 11% sesuai data Survey Pertanian antar Sensus BPS tahun 2018. Â Sedangkan, generasi inilah yang menjadi tulang punggung tercapainya Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia di tahun 2045. Â Â