Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Ketika Smart Farming Indonesia Sampai ke Eropa

22 Mei 2019   23:09 Diperbarui: 22 Mei 2019   23:27 1662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Autonomous tractor dan drone adalah bagian dari hardware Smart Farming 4.0 untuk pertanian masa depan berbasis digital (Dokumen Pribadi/Lokasi: Museum Pertanian Bogor)

Pemerintah menargetkan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia 2045.  Caranya dengan peningkatan kapasitas produksi regional untuk mencapai kedaulatan dan ketahanan pangan nasional sehingga dapat mempertinggi peluang ekspor pangan ke pasar internasional.

Smart Farming termasuk Revolusi Industri 4.0 (berbasis digital) untuk peningkatan produksi pangan.  Pemanfaatan Big Data, Machine Learning dan Internet of Things dalam Smart Farming mendukung petani untuk mengoptimalkan seluruh sumberdaya alam dan manusia yang ada.

Aplikasi myAgri adalah kerjasama Kementan dengan Wageningen University dari Belanda untuk optimalisasi budidaya sayur (Dokumen Pribadi/Lokasi: Museum Pertanian Bogor)
Aplikasi myAgri adalah kerjasama Kementan dengan Wageningen University dari Belanda untuk optimalisasi budidaya sayur (Dokumen Pribadi/Lokasi: Museum Pertanian Bogor)
Ketersediaan data terbaru pertanian yang dapat diakses seluruh pihak telah difasilitasi oleh SIPETANI (Sistem Informasi Pemantauan Pertanaman Pertanian) dari Kementan.  Data monitoring padi, bawang merah dan putih, lahan jagung, dan iklim ada pada website SIPETANI.

Inovasi Smart Farming dari Kementan bahkan telah menarik minat universitas pertanian terbaik dunia.  myAgri adalah aplikasi hasil kerjasama Balai Penelitian Sayuran (Balitsa) Balitbangtan Kementan dengan Wageningen University & Research (WUR) Netherlands.

WUR dari Belanda memegang gelar universitas pertanian terbaik di Belanda dan dunia selama 4 tahun berturut-turut sejak tahun 2016.  Saat mengunjungi Museum Pertanian Bogor yang resmi dibuka untuk umu pada 22 April 2019, saya mencoba myAgri pada tablet yang ada.

Aplikasi gratis myAgri tersebut sangat sesuai untuk petani sayur yang ingin mengembangkan bisnis budidaya sayurnya.  Mulai dari fitur varietas sayuran, pengendalian hama & penyakit, tingkat bahaya pestisida, hingga info cuaca & harga sayuran ada di myAgri, mantap!

Traktor otomatis tanpa supir dapat meningkatkan produktivitas lahan pertanian dalam Smart Farming (Dokumen Pribadi/Lokasi: Museum Pertanian Bogor)
Traktor otomatis tanpa supir dapat meningkatkan produktivitas lahan pertanian dalam Smart Farming (Dokumen Pribadi/Lokasi: Museum Pertanian Bogor)
RiTx, Agriculture Technology dari Indonesia juga dimuat dalam website resmi Kementan Belanda (The Department of Agriculture, Nature, & Food) yaitu Agroberichten Buitenland.  RiTx dikembangkan start-up pertanian dari Yogya, PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (msmb).

Per 5 menit, RiTx memberikan notifikasi seputar kondisi lahan pertanian/perkebunan dan rekomendasi tanam.  Agroberichten Buitenland bahkan menyimpulkan, peluang kerjasama pengusaha pertanian Belanda dan Indonesia sangat terbuka lebar dalam Smart Farming 4.0.                 

 Professional untuk Daya Saing Petani Smart Farming Mendunia

Berskala nasional apalagi global, kerja tim dan open-source semakin optimal dan produktif ketika dikelola oleh petani (berjiwa) muda yang profesional.  Pastinya Smart Farming memerlukan petani yang visioner dan terbuka dengan perubahan serta ke(tidak)pastian di masa depan.

Faktanya, petani muda Indonesia (25-35 tahun) hanya 2.95 juta orang atau 11% sesuai data Survey Pertanian antar Sensus BPS tahun 2018.  Sedangkan, generasi inilah yang menjadi tulang punggung tercapainya Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia di tahun 2045.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun