Kartini dan Hari Bumi, dari Empati Menjadi Inspirasi

Saat ini, buah manis hasil perjuangan Kartini melalui pendidikan meluas ke banyak bidang lainnya.  Salah satunya tentu saja bidang lingkungan.  Wanita Indonesia patut berbangga bahwa sejak Oktober 2014, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk pertama kalinya dijabat oleh seorang kaum hawa yang juga alumni kampus hijau, IPB, dari Kota Hujan yaitu Ibu Dr. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc.

Posisi wanita di bidang pelestarian lingkungan hidup jelas sangat vital.  Seorang ibu dapat membiasakan anak-anak dan keluarganya untuk hidup ramah lingkungan seperti tema Hari Bumi Internasional 2019 ini yaitu "lindungi spesies bumi" seperti melestarikan hewan langka, menanam tanaman hijau, menghemat listrik dan air, memilih berjalan kaki atau bersepeda daripada naik kendaraan, mengurangi pemakaian kantong plastik, dan masih banyak lagi contoh sederhana namun nyata lainnya.

Mak Eroh adalah seorang wanita desa yang sederhana sekaligus pahlawan lingkungan (initasik.com)

Sejarah harum wanita Indonesia -- sebagai penerus Kartini -- untuk membuat lingkungan dan bumi semakin nyaman untuk dihuni pun ternyata sudah cukup panjang.  Tahun 1988 atau hampir 30 tahun lalu, seorang wanita desa sederhana dari Tasikmalaya -- Jawa Barat, almarhumah Mak Eroh, memperoleh penghargaan Kalpataru dari Presiden RI kedua, Presiden Soeharto, dan juga dari badan dunia, PBB.

Niat awal Mak Eroh bermula dari simpati dan empatinya agar sawah miliknya dan juga tetangga-tetangganya mendapatkan air dari saluran irigasi sederhana miliknya.  Inilah salah satu (dari sekian banyak) kelebihan kaum wanita yaitu rasa peduli sesama yang tinggi demi kesejahteraan bersama.

Di era menjamurnya media sosial, jikalau Ibu Kartini masih hidup, beliau pasti berbangga dengan hadirnya Intan Syafrini, seorang relawan dari Sekolah Relawan.  Di tahun 2015, mahasiswi asal Bogor -- Jawa Barat tersebut termasuk tim relawan (sekaligus satu-satunya wanita) yang terjun langsung untuk memadamkan kebakaran hutan di Kalimantan.  Suatu prestasi dan pencapaian yang mengagumkan!

Intan Syafrini menjadi kartini milenial yang peduli dengan kelestarian hutan di Kalimantan (www.liputan6.com)

Semoga, akan semakin bertambah lagi Kartini masa kini yang dengan semangat empati dan aksi emansipasinya mampu menghijaukan lingkungan sekaligus memajukan Indonesia.  Sejatinya, wanita adalah partner setia dan terpercaya kaum pria sehingga kehadirannya mutlak dihargai dan diapresiasi.