Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dari Cinta, Nyamannya Busana Ukuran Super Ekstra Tercipta

7 Desember 2018   23:13 Diperbarui: 7 Desember 2018   23:16 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fasilitas 'JNE Cashless' mendukung efisiensi pengiriman barang dari seller kepada konsumen di seluruh Indonesia (Dokpri)

Sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim, Indonesia ada di posisi kelima sebagai negara konsumen busana muslim terbesar di dunia (US$ 12,69 miliar).  Data itu berasal dari Thomson Reuters dalam "State of the Global Islamic Economy 2015." 

Data dari Organisasi Konferensi Islam (OKI) di tahun 2017, Indonesia menempati posisi ketiga sebagai eksportir busana muslim (US$ 7,18 miliar).  Peringkat pertama dunia ekspor busana muslim diisi Bangladesh (US$ 22 miliar) dan Turki (US$ 14 miliar).             

Hal itu pula yang melatarbelakangi hadirnya gamis (busana terusan untuk muslimah) jumbo cantik dari "House of Nayala". Ibu Siti Nurhasanah, S.Si, M.Si., sebagai pendiri House of Nayala termasuk seorang pelaku UMKM yang memiliki idealisme unik.

Bu Nur memulai bisnis gamis jumbo karena ingin membahagiakan sang bunda yang kesulitan membeli baju hingga ukuran 5L (Dokpri)
Bu Nur memulai bisnis gamis jumbo karena ingin membahagiakan sang bunda yang kesulitan membeli baju hingga ukuran 5L (Dokpri)
Bu Nur, panggilan akrab beliau, telah menggeluti UMKM di bidang busana untuk muslimah sejak tahun 2010.  Mulai dari menjual kembali busana muslim yang dibeli dari Tanah Abang, sepatu untuk ibu dan anak, hingga kini mendesain langsung produknya.

House of Nayala dari Bogor ini juga menjadi bukti luar biasa besarnya potensi busana muslim di Indonesia.  Saat menerima Komunitas Muslim Fashion di Istana Bogor pada April 2018, Presiden Jokowi pun mengakui peluang raksasa dari busana muslim.

Menurut informasi yang diterima Jokowi, setiap tahun bisnis fashion mencetak minimal nilai ekonomi sebesar Rp 166 triliun.  Busana muslim menyumbang Rp 54 triliun (sekitar 32%) dari nilai total tersebut.  Angka tersebut pastinya dapat terus meningkat.

Katalog dan info promo terbaru Gamis Jumbo Cantik dapat diakses via sejumlah media sosial resmi mereka (Dokpri)
Katalog dan info promo terbaru Gamis Jumbo Cantik dapat diakses via sejumlah media sosial resmi mereka (Dokpri)
Saat memulai bisnis, idealnya pebisnis mengawalinya dengan tujuan mulia. Saat dilakukan sepenuh hati, hal sederhana pun terasa berarti.  Prinsip tersebut berlaku pula dalam bisnis yang dijalani Bu Nur yaitu untuk memberi manfaat luas bagi sesama.

Niat awal Bu Nur berbisnis busana muslim yaitu menyediakan koleksi berkualitas dengan harga terjangkau.  Selain itu, beliau ingin agar bisnisnya dapat menyerap banyak tenaga kerja, terutama kaum muda dengan ide-ide segar dan energi besar mereka. 

Maka itulah, UMKM busana muslim harus terus menggenjot roda perekonomian nasional.  Industri busana, tak terkecuali busana muslim, dapat menyerap hingga 2 juta orang pekerja (14,7%) dari total tenaga kerja di sektor industri sesuai data BPS 2015.

Toko Gamis Jumbo Cantik memiliki 2 asisten yang merupakan alumni Jurusan Pemasaran dari SMKN 1 Kota Bogor (Dokpri)
Toko Gamis Jumbo Cantik memiliki 2 asisten yang merupakan alumni Jurusan Pemasaran dari SMKN 1 Kota Bogor (Dokpri)
Bermula dari Sayang Keluarga, Gamis Jumbo Cantik Tersedia

Produksi gamis jumbo cantik berasal dari kesulitan Bu Nur dalam membelikan busana muslim untuk sang ibunda (80 kg) dan kakak perempuannya (90 kg).  "Saya cari di (toko) online dan offline, bahkan untuk dapat satu saja, ampun susahnya!" tuturnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun