Candi Borobudur memang mempunyai pesona magis tersendiri. Â Jikalau tidak, manalah mungkin seorang penguasa dan bangsawan terhormat asal Inggris sekelas Sir Raffles tertarik untuk melakukan penggalian ulang Candi Borobudur yang sebelumnya ditutupi semak belukar selama berabad-abad. Dua abad kemudian atau 200 tahun setelahnya, tepatnya di 2014, seorang pria asing - yang tak kalah berpengaruhnya dari Sir Raffles - mengunjungi candi Buddha terbesar di dunia tersebut saat kunjungan kerjanyanya ke Indonesia. Â Bisa menebak, siapakah dia?
Ada banyak faktor yang melatarbelakangi masyhurnya reputasi Candi Borobudur hingga ke seantero dunia. Â Inilah 3 faktor pesona utama pada candi yang telah memikat begitu banyak wisatawan mancanegara untuk mengunjunginya langsung, terutama untuk menikmati indahnya sinar matahari terbit (sunrise) di pagi hari. Â Yuk kita cermati ketiga faktor tersebut.
Jadi bagi penikmat seni arsitektur, Candi Borobudur merupakan pilihan tujuan wisata yang sangat tepat. Â Ukiran relief yang terpahat di sepanjang lorong candi selain cantik secara artistik, juga bercerita tentang banyak pesan moral yang bersifat universal dan relevan hingga kini.
Kedua, Candi Borobudur jelas memiliki makna simbolik bangunan ditinjau dari sudut pandang agama dan spiritualitas Buddha dalam perjalanan kehidupan seorang manusia yaitu Kamadhatu (alam bawah/masih dipenuhi hawa nafsu), Rupadhatu (alam antara), dan Arupadhatu (alam atas/sebelum manusia mencapai nirwana).  Semakin ke atas bangunan candi dan stupa, maka semakin sederhana dan minimalis ukiran relief yang ada di sana. Â
Ini melambangkan bahwa dengan bertambahnya umur seseorang, maka idealnya dia menjadi lebih bijak dan tidak melulu mementingkan kehidupan duniawi serta mulai mempersiapkan kehidupan setelah kematian.
Ketiga, Candi Borobudur dapat dikatakan sebagai paket wisata lengkap di Jawa Tengah. Selain memiliki citarasa seni arsitektur yang luar biasa mengagumkan tekniknya, lalu juga berfungsi sebagai tempat ibadah, alam di candi dan sekitarnya pun tak kalah indah. Â
Bagi pecinta wisata alam, puncak Candi Borobudur dapat diabadikan dari kejauhan dengan mendaki jalan setapak bertingkat pada Bukit Dagi/Dagi Hill yang berada tepat sebelum Galeri Unik dan Seni Borobudur Indonesia (GUSBI) selama 5 menit saja. Â Pemandangannya sangat sejuk dan hijau lho!
Lalu, inilah spot dan momen yang paling banyak diburu oleh para turis asing saat mengunjungi Candi Borobudur yaitu menikmati cahaya matahari terbit (sunrise) maupun matahari tenggelam (sunset).  Tak terkecuali oleh pendiri dan bos besar media sosial asal Amerika Serikat, Mark 'Facebook' Zuckerberg yang menyempatkan diri untuk menikmati memukaunya sunrise di Candi Borobudur pada Oktober 2014 lalu.  Uniknya lagi, orang terkaya nomor lima di dunia tersebut sempat menjadi fotografer dadakan untuk turis asing lainnya yang juga ada di sana.