Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Lima Kiat Tepat Menulis "Review" oleh Konsumen

20 Juni 2018   16:40 Diperbarui: 21 Juni 2018   02:11 2122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Pixabay/HutchRock)

Tanda bintang sekarang kian melambung pamornya.  Buktinya, kita langsung memperhatikan tanda bintang yang tertera pada suatu hal.  Bagi Anda yang biasa berbelanja online, sebelum membeli suatu barang, kualitas barang tersebut akan dinilai dari jumlah bintang terangnya.  Dari satu hingga lima skalanya (nilai 0 sampai dengan 5), semakin banyak jumlah bintang bersinarnya, maka semakin baik pula kualitas barang tersebut.

Review produk berupa barang maupun jasa memang bukan lagi hak para ahli.  Sebaliknya, para produsen sangat mengharapkan adanya umpan-balik atau feedback dari para konsumen.  Bentuknya beragam, dari sekedar menekan tombol tanda puas atau tidak puas, melingkari pilihan, hingga sampai menuliskannya secara singkat maupun padat.  Ada pula review yang diulas dengan lengkap dan terperinci seperti para review dari blogger.

Hal yang kemudian menjadi pertanyaan klasik para reviewer, baik konsumen, blogger, ataupun kombinasi keduanya : "Bagaimana review barang dan jasa yang ideal itu?" Apakah review yang terlalu memuja-muji atau malah habis-habisan mengkritisi? Terlebih jika sang reviewer nantinya dibayar. Mungkinkah obyektifitas si reviewe akan tetap terjaga atau sebaliknya?

(Ilustrasi 1: www.flyingpointdigital.com)
(Ilustrasi 1: www.flyingpointdigital.com)
Sejatinya, review dari konsumen itu sifatnya pasti subyektif karena pengalaman satu orang dengan lainnya jelas berbeda.  Apalagi jika sudah berhubungan dengan review kuliner.  Bagi penggemar masakan pedas dan asam, menu Thailand layak direkomendasikan.  Sebaliknya, untuk yang menggemari masakan yang tak terlalu berbumbu kuat dan menyengat, menu Eropa pasti lebih menarik untuk disarankan.  Begitu pula dengan pemakaian smartphone dan laptop.  Saat sudah cocok dengan satu merk tertentu, biasanya merk tersebut yang menempati review terbaik baginya. 
(Ilustrasi 2: blog.ericgoldman.org)
(Ilustrasi 2: blog.ericgoldman.org)
Namun, bukan berarti review konsumen tidak bisa dibuat seobyektif mungkin.  Sama halnya seperti adanya standardisasi barang dan jasa, review konsumen juga bisa ditulis dengan panduan tertentu.  Berikut ini ada lima kiat penulisan review barang dan jasa yang dapat diaplikasikan oleh para konsumen maupun blogger dan juga keduanya.

1. Sopan

Sekecewa apapun seorang konsumen dan blogger terhadap kualitas barang dan jasa yang direviewnya, sopan-santun penulisan review tetap harus diperhatikan.  Bukannya apa-apa.  Bisa jadi, jika bahasa review sudah kasar, maka pihak produsen malah akan lebih fokus ke cara mereview dan bukannya ke isi review yang hendak disampaikan.  

Kiat paling tepatnya adalah sampaikan sesuai fakta dan realita yang terjadi sebenarnya tanpa didramatisir misalnya : "Saya kecewa dengan ukuran baju yang telah diterima dari merek ini karena tidak sesuai (kekecilan/kebesaran) dengan ukuran yang telah saya pesan sebelumnya."

Di lain pihak, jika puas, reviewer dapat memuji senormalnya tanpa berbunga-bunga seperti "Saya merasa nyaman dengan keramahan dan kesigapan pelayanan dari staf hotel ini."

2. Simple 

Gunakan selalu bahasa review yang sederhana, jelas, dan dapat dimengerti semua orang.  Lebih baik lagi jika bahasa review yang bersifat teknis dapat dikaitkan dengan analogi atau permisalan dalam kehidupan sehari-hari.  Contohnya tentang istilah kerja prosesor pada smartphone. Reviewer dapat memisalkan kerja prosesor pada gadget itu serupa kerja otak manusia.  Semakin berkualitas isi otak seseorang, maka bukti nyatanya dapat dilihat pada kualitas kinerjanya sehari-hari.  Begitu pula dengan prosesor gawai.

3. Spesifik

Usahakan untuk tidak membahas semua aspek dari barang dan jasa yang direview dengan sangat detil.  Ingat, kapasitas reviewer adalah sebagai pengguna awam atau kebanyakan.  Beda halnya jika review dilakukan oleh seorang konsultan atau pakar yang profesional.  Reviewer dapat mengupas lebih dalam tentang aspek tertentu yang menjadi keunikan atau pembeda produk tersebut dari produk lainnya yang sejenis di pasaran.  Misalnya, suatu klinik kecantikan layak dikunjungi karena semua produk perawatannya berasal dari dalam negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun