Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hadiah dari Ibu Buat Hidup Lebih Mudah dan Terarah

3 Januari 2018   22:08 Diperbarui: 3 Januari 2018   22:11 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu juga rutin menyediakan buah-buahan yang kaya vitamin dan mineral sebagai bekal buah hatinya di perjalanan (Dokpri)

Kasih sayang abadi bunda membuat buah hatinya bisa tertawa bahagia (www.pixabay.com))
Kasih sayang abadi bunda membuat buah hatinya bisa tertawa bahagia (www.pixabay.com))
Nah, belum lama ini, tepatnya setelah libur Lebaran 2017 lalu, Ibu mencermati bahwa saya menyimpan smartphone dan dompet di tempat yang terpisah.  "Lha,apa ndak repot itu kalau sedang buru-buru mencarinya di tas?" tanya Ibu ketika melihat saya sedang berkemas sebelum berangkat kerja dari rumah saat masih Ramadan.  "Ini sudah biasa, Bu," jawab saya santai.

Siapa sangka, saat pulang lagi ke rumah untuk libur Idul Fitri 6 bulan lalu, Ibu menyodorkan sebuah dompet besar berwarna merah jambu.  "Dompet yang lama dari Ibu ini masih bagus kok," ujar saya karena bingung ketika meletakkannya di pangkuan saya.  "Begini lho cara pakainya," sahut Ibu sambil memasukkan smartphone saya plus dompet hitam ke dalamnya.

"Kalau begini kan, praktis jadinya waktu buru-buru nyari.  HP dan dompetmu sudah bisa disimpan dalam satu tempat," kata Ibu sambil menutup dompet pink itu.  Spontan, saya hanya bisa speechless setelah tahu fungsi penting pada hadiah dari Ibu yang (seolah) nampak sederhana itu.  Perhatian Ibu hingga detil sekecil itu selalu sukses membuat saya merasa terharu.

Memang sempat ada masanya saya iri melihat teman-teman lain, khususnya sesama wanita, yang bisa lebih ekspresif menunjukkan kedekatan dengan ibu mereka.  Ibu saya bukanlah perempuan yang mudah menunjukkan perasaan hatinya.  Malah bisa dibilang, Bapak saya jauh lebih ekpresif dan humoris dalam berinteraksi dengan saya maupun ketiga anak laki-lakinya.

Namun, seiring bertambah dewasanya usia, saya semakin menyadari, Ibu telah memiliki caranya sendiri yang unik dan khas dalam mengungkapkan rasa cinta beliau kepada saya dan adik-adik.  Ibu selalu memastikan bahwa keempat buah hatinya dalam keadaan baik-baik saja dengan cara memperhatikan kegiatan kami, termasuk kebutuhan kami sehari-hari.  So sweet!

Akhir tahun ini, saya kembali merasakan kasih Ibu yang abadi.  Kami sekeluarga mendatangi saudara yang menikah di Jawa.  Pagi hari sebelum akad nikah, saya hanya sempat memakan cemilan.  Tahu-tahu Ibu mendekati saya sambil membawa sekotak nasi plus ayam goreng.  "Sarapan dulu supaya kuat.  Acaranya hari ini sampai siang lho," kata beliau lembut.

Lagi-lagi, saya hanya bisa terharu sekaligus bersyukur.  Wajarlah sosok ibu dianggap sebagai malaikat tanpa sayap di dunia ini.  Kehadiran seorang ibu jelas membawa rasa aman dan nyaman bagi seisi keluarga.  Selamat Hari Ibu ya, Bu.  Terima kasih untuk semua hadiah Ibu yang sederhana namun sangat bermakna dan penuh cinta.  I love you always and forever, Mom.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun