Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sehangat Perlindungan Bunda, Telon Lang Plus Pengusir Nyamuknya

8 Juli 2017   12:27 Diperbarui: 8 Juli 2017   14:41 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerisauan Ibu dengan Nyamuk yang Menghampiri Buah Hati

Bagi seorang ibu baru, momen terindah yaitu kebersamaan bersama buah hatinya.  Setiap waktu terasa begitu menyenangkan sehingga sayang jika sampai dilewatkan. Mulai dari si kecil bangun di pagi hari hingga terlelap kembali di malam hari, seorang bunda pasti ingin selalu ada di samping buah hatinya.

Sayangnya kesempatan itu tak selalu bisa dialami ibu bekerja.  Satu waktu, teman kerja saya yang baru kembali bekerja setelah cuti melahirkan tampak murung.  "Masih belum fokus kerja nih,"ujarnya sambil terus mengamati foto putri pertamanya yang berusia hampir 5 bulan di layar monitor komputernya.  Saya pun menghiburnya, "Semangat, Mbak! Supaya bisa cepat pulang kantor kalau tugas sudah beres."

Dia tampak bisa kembali fokus bekerja.  Namun, ketika melihat saya mengeluarkan sebotol balsem dari tas, dia spontan bertanya, "Itu bisa untuk mengusir nyamuk enggak?" Saya memang memiliki kebiasaan mengoleskan balsem setiap kali berada di ruangan ber-AC agar tubuh tetap hangat dan bisa terjaga.

Selain alergi dan gatal, gigitan nyamuk juga mengakibatkan malaria dan demam berdarah (Ilustrasi : ANTARA News Yogyakarta)
Selain alergi dan gatal, gigitan nyamuk juga mengakibatkan malaria dan demam berdarah (Ilustrasi : ANTARA News Yogyakarta)
"Wah, kurang tahu tuh.  Memangnya kenapa?" tanya saya balik.  "Seminggu ini saya dan si dedek (putrinya) susah tidur malam.  Banyak nyamuk di rumah," keluhnya seraya menunjukkan bekas gigitan nyamuk di lengannya.  Saya teringat, memang sering hujan deras belakangan ini sehingga membuat nyamuk ganas kembali berkeliaran.

"Kemarin malah waktu saya ajak si dedek main ke sekitar komplek di pagi hari, eh masih juga banyak nyamuknya.  Sorenya waktu dia keluar rumah bareng ayahnya (suami rekan saya), tetap aja mereka dikerubutin nyamuk."  "Masak iya si dedek harus di rumah terus dan diselimuti kelambu selama 24 jam?" tanyanya lagi.  Saya hanya mampu terdiam mendengar keluh-kesahnya.  Maklum, saya belum menjadi seorang ibu seperti dirinya.

Membuang Tumpukan Barang Agar Nyamuk Tak Lagi Datang

Beberapa hari kemudian, di awal Ramadan, saya merasakan hal yang serupa yaitu gencarnya serangan nyamuk.  Setiap malam hingga dini hari, rumah keluarga saya diserbu nyamuk.  Beragam cara kami coba untuk menghalau gerombolan si nyamuk yang membuat susah tidur itu.  Obat nyamuk, lotion dan raket anti nyamuk sudah dikeluarkan semuanya sebagai tameng penangkis gigitan nyamuk.  Hasilnya? 1 -- 0 untuk si nyamuk! Wajarlah saat sahur, kami sekeluarga mengantuk berat akibat sibuk menghalau nyamuk semalaman. 

Menguras genangan air dan membuang tumpukan barang menjadi cara efektif dalam mengurangi lokasi berkembangbiaknya nyamuk (Ilustrasi : Tribunnews.com)
Menguras genangan air dan membuang tumpukan barang menjadi cara efektif dalam mengurangi lokasi berkembangbiaknya nyamuk (Ilustrasi : Tribunnews.com)
Ayah saya lalu mengingatkan, nyamuk senang bersarang di tempat yang banyak tumpukan barang dan genangan airnya.  Maka, sekeluarga, kami segera membuang kumpulan barang yang tak terpakai di setiap ruangan dan merapikan lingkungan rumah sebelum Lebaran tiba.  Selain itu, sekalipun gudang selalu tertutup rapat, barang-barang bekas di dalamnya tetap bisa mengundang nyamuk.  Maka, isi gudang rumah pun tak luput dari acara pembersihan, khususnya barang yang layak pakai sehingga masih bisa disumbangkan.     

Efeknya lumayan mengurangi nyamuk yang berkeliaran tapi tidak serta-merta melindungi kulit dari gigitan nyamuk.  Masih ada saja nyamuk yang berkeliaran dari sore hingga malam, bahkan di pagi hari.  Nyamuk juga bertambah jumlahnya setelah hujan deras mengguyur dan membuat air di parit menjadi penuh dan meluap.

Berhubung orang tua adalah yang tertua di keluarga, setiap Idul Fitri rumah kami didatangi para paman dan bibi serta sepupu dan keponakan.  Banyak di antara mereka yang berusia bayi dan balita.  Ibu jadi khawatir dengan mereka saat nanti menginap di rumah kami saat Lebaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun