Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Lestari Lingkungannya, SIBAT PMI Donornya

12 Juni 2016   20:22 Diperbarui: 12 Juni 2016   22:18 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampanye pilah sampah oleh relawan PMI Bogor bagi masyarakat (Dokumen Ruslan/SIBAT PMI Sukahati)

Benar sekali, itu memang nama bunganya.  Unik sekali kan? Jujur, saya baru pertama kalinya mengetahui adanya bunga berwarna merah menyala tersebut. Sayang, belum ada satu pun tanaman di vertical garden yang berbuah atau berbunga saat ini.  “Warna bunganya memang mirip warna lipstick, Mbak,” info Pak Ruslan.

Hebatnya lagi, pot pada vertical garden tersebut sangat go green karena memanfaatkan beragam wadah bekas yang didaur ulang menjadi pot gantung seperti botol minuman dan jerigen.  Tanaman yang sukses dibudidayakan di satu lokasi vertical garden kemudian dibagikan bibitnya ke lokasi vertical garden lainnya. Tahun 2015 lalu, tim SIBAT PMI di Sukahati berhasil meraih juara ketiga “Lomba Vertical Garden” dalam rangkaian kegiatan ulang tahun PMI ke-70 yang didukung pula oleh American Red Cross (Palang Merah Amerika Serikat).  Selain lomba vertical garden, PMI Bogor juga mengadakan lomba menghias tong sampah sebagai pot tanaman untuk para pelajar SMP dan SMU.

SIBAT PMI Bogor juga giat mengkampanyekan program pemilahan sampah di sekolah-sekolah (Dokumen Ruslan/SIBAT PMI Sukahati)
SIBAT PMI Bogor juga giat mengkampanyekan program pemilahan sampah di sekolah-sekolah (Dokumen Ruslan/SIBAT PMI Sukahati)
Tim SIBAT PMI di Sukahati juga giat mengkampanyekan kegiatan memilah sampah kepada para pelajar sekolah dan perusahaan swasta.  “Kami mengisi acara LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) di SMP Muda Prakarya dengan kegiatan pilah sampah.  Jadi para generasi muda dapat membedakan dengan benar antara keempat jenis sampah yang ada di lingkungan yaitu sampah basah/organik, sampah kering/anorganik, sampah kardus, dan sampah berbahaya,” papar Pak Ruslan.  “Ikatan Remaja Musholla Darussalam di Bogor termasuk pula yang pernah kami beri pelatihan cara memilah sampah.  Untuk swasta, PT Melco Indah juga sudah melakukan kegiatan pilah sampah yang kami fasilitasi,” tambahnya lagi.

Unit Pengolahan Sampah/UPS Organik yang diolah relawan SIBAT PMI di Sukahati Bogor (Dokpri)
Unit Pengolahan Sampah/UPS Organik yang diolah relawan SIBAT PMI di Sukahati Bogor (Dokpri)
Kegiatan tim relawan pelestari lingkungan SIBAT PMI pun lebih dari sekedar membersihkan sampah dan membudidayakan tanaman.  Mereka juga telah melakukan usaha Unit Pengolahan Sampah yang bernilai ekonomis sebagai tempat produksi pupuk kompos dan pupuk kandang serta media tanam sehingga dapat dijual ke toko pertanian serta pedagang tanaman maupun pupuk.  “Unit pengolahan sampah di SIBAT PMI Sukahati memproses sampah organik.  Sedangkan untuk sampah anorganik diolah SIBAT PMI di Pondok Rajeg,” papar Pak Ruslan.  Pupuk kompos dan media tanam tersebut terbukti berkualitas karena tanaman yang berada pada pembibitan di Sukahati semuanya menggunakan pupuk dan media tanam dari Unit Pengolahan Sampah yang selama ini mereka kelola secara mandiri tersebut.

Media tanam berkualitas baik yang diproduksi oleh UPS Organik SIBAT PMI Sukahati Bogor (Dokpri)
Media tanam berkualitas baik yang diproduksi oleh UPS Organik SIBAT PMI Sukahati Bogor (Dokpri)
Saya pun kemudian tertarik untuk mengamati lebih dekat bermacam jenis tanaman yang ada di barisan pot pembibitan.  Mas Aziz (31 tahun) dan Bang Baron (46 tahun) menunjukkan beberapa jenis tanaman yang tumbuh subur dan terawat dengan baik di halaman depan nursery.  Buah yang saya dapati di sana antara lain jeruk limo dan sarikaya.  Tanaman buah naga, mangga, dan jambu kristal (jambu biji dengan jumlah bijinya yang sangat sedikit) belum panen. Keduanya menuturkan, dana hasil penjualan tanaman dan pupuk di pembibitan itu digunakan untuk membiayai kegiatan pelestarian lingkungan tim SIBAT PMI di Sukahati selain sumber dana untuk kegiatan rutin dari PMI Kabupaten Bogor.  “Banyak juga yang membeli tanaman dan pupuk hasil dari nursery di Sukahati ini melalui internet (online),”cerita Mas Aziz.

Mas Aziz dan Bang Baron menjelaskan beberapa jenis tanaman yang tumbuh subur dan terawat di nursery SIBAT PMI di Muaraberes, Sukahati, Bogor (Dokpri)
Mas Aziz dan Bang Baron menjelaskan beberapa jenis tanaman yang tumbuh subur dan terawat di nursery SIBAT PMI di Muaraberes, Sukahati, Bogor (Dokpri)
Siapa sangka, dari kegiatan pencegahan dan kesiapsiagaan bencana banjir berupa pengolahan sampah dan pelestarian lingkungan ternyata juga dapat menghasilkan pendapatan (generating income).  Pendapatan tersebut kemudian digunakan untuk membiayai kegiatan operasional unit pengelolaan sampah di masyarakat agar terus berjalan dan berkelanjutan ke depannya sekalipun tanpa dipayungi oleh PMI lagi. 

Hasil penjualan tanaman buah sarikaya ini digunakan untuk mendanai kegiatan pelestarian lingkungan yang dilakukan tim SIBAT PMI Sukahati Cibinong Bogor (Dokpri)
Hasil penjualan tanaman buah sarikaya ini digunakan untuk mendanai kegiatan pelestarian lingkungan yang dilakukan tim SIBAT PMI Sukahati Cibinong Bogor (Dokpri)
Awal bulan Februari tahun lalu, tepatnya pada 2 – 3 Februari 2015, Pak Ruslan termasuk wakil tim SIBAT PMI Bogor yang dikirim ke Yogyakarta untuk mengikuti Lokakarya dan Perlombaan Manajemen Pengelolaan Sampah.  Di sana, tim SIBAT PMI yang berasal dari Bogor, Mataram, Aceh, Lombok, dan Jakarta Utara mendapatkan pelatihan tentang cara membuat rencana dan model bisnis yang berkelanjutan (Business Model Generation) untuk Unit Pengelolaan Sampah yang mereka kelola masing-masing.  Tim SIBAT PMI Bogor berhasil meraih juara pertama dalam lomba tersebut dengan model bisnis berupa usaha pupuk kompos dan pembibitan tanaman seperti yang telah dilakukan SIBAT PMI di Sukahati.  Ketika teori dan aplikasi dapat bersinergi, hasilnya pasti menggembirakan hati.

Bagan model bisnis yang berkelanjutan/Business Model Generation dari usaha pembibitan tanaman yang dilakukan tim SIBAT PMI Bogor (Dokumen Ruslan/SIBAT PMI Sukahati)
Bagan model bisnis yang berkelanjutan/Business Model Generation dari usaha pembibitan tanaman yang dilakukan tim SIBAT PMI Bogor (Dokumen Ruslan/SIBAT PMI Sukahati)
 

Harapan dan Pesan untuk Masyarakat

Ki-ka : Seluruh relawan SIBAT PMI di Sukahati termasuk Mas Aziz, Bang Baron, & Mas Mudri adalah murni relawan yang tetap memiliki pekerjaan utama di hari kerja (Dokpri)
Ki-ka : Seluruh relawan SIBAT PMI di Sukahati termasuk Mas Aziz, Bang Baron, & Mas Mudri adalah murni relawan yang tetap memiliki pekerjaan utama di hari kerja (Dokpri)

                Tak ada gading yang tak retak.  Pak Ruslan menyadari benar bahwa donor atau sumbangan para tim SIBAT PMI di Sukahati untuk kegiatan pelestarian lingkungan masih terkendala oleh ketersediaan waktu untuk menjalankannya secara purnawaktu (full time). “Kendalanya karena semua relawan PMI di Sukahati memang murni relawan (tanpa insentif atau tidak digaji) yang masih memiliki pekerjaan utama lainnya di hari kerja.  Solusinya, sebagai orang kerja, kami benar-benar khusus mengalokasikan waktu di akhir pekan atau Sabtu dan Minggu sebagai tim SIBAT PMI,” ungkap Pak Ruslan berterus terang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun