Awalnya, keterlibatan diri Mbak Meri sebagai tim relawan PMI kurang mendapatkan dukungan dari keluarganya. “Maklumlah, relawan itu kan lebih bersifat pengabdian dan tidak digaji khusus. Apalagi saya waktu itu masih remaja sehingga masih didanai penuh oleh orang tua,” kenangnya. Namun, karena wanita kelahiran 10 Maret 1988 ini memang senang berkiprah dalam kegiatan kemanusiaan yang berkaitan langsung dengan kemasyarakatan dan lingkungan hidup, dirinya terus bersemangat untuk tetap aktif di PMI.
Tahun 2012, PMI mempercayai dirinya untuk melatih relawan yang mengurus kasus flu burung. Pandangan keluarga Mbak Meri terhadap kiprahnya di PMI pun berangsur-angsur menjadi semakin positif. “Orang tua saya sekarang bisa bercerita ke tetangga bahwa anaknya (Mbak Meri) sering naik pesawat gratis karena termasuk tim PMI,” tuturnya setengah tergelak. Wah, terlihat sederhana tapi ternyata dengan menjadi relawan PMI berhasil membuat orang tua bangga.
Mbak Meri kini termasuk staf program relawan yang berkantor di markas PMI Kabupaten Bogor di daerah gedung perkantoran Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Namun, kegiatannya tidak melulu di kantor atau memberikan pelatihan. Sebagai koordinator lapang, Mbak Meri bertanggung jawab terhadap kegiatan Relawan Pelestari Lingkungan yang terdapat di daerah Kecamatan Cibinong.
Saat ditanya, sampai kapan ingin terus aktif di PMI, Mbak Meri menjawab dengan lugas, “Kalau bisa sampai seterusnya, Mbak. PMI sudah menjadi bagian hidup saya.” Wanita aktif ini juga berencana untuk melanjutkan pendidikan formalnya dengan mengambil kuliah S1 di bidang lingkungan hidup atau penyiaran (broadcast) untuk mendukung kinerjanya di PMI. Semoga cita-cita mulia Mbak Meri tersebut bisa segera menjadi nyata ya, Amin.
Pahlawan Bernama Relawan Pelestari Lingkungan
Sehari sebelum mewawancarai Mbak Meri via telepon, syukur Alhamdulillah, saya sempat meliput langsung dan dapat mewawancarai para relawan PMI pelestari lingkungan yang termasuk tim SIBAT di Sukahati. Keempat donor pelestarian lingkungan yang masih berusia muda tersebut yaitu Pak Ruslan, Pak Dian Sudiana (Bang Baron), Mas Abdul Aziz L., dan Mas Mudri.
Wawancara pada Kamis pagi hingga siang hari, 9 Juni 2016 tersebut, berlangsung pada lokasi pembibitan tanaman (nursery) yang sejuk dan hijau di daerah bantaran Sungai Ciliwung. Lokasinya tak jauh dari kantor Kelurahan Sukahati, Cibinong, Bogor. Alamat nursery untuk pembudidayaan taman gantung (vertical garden) yaitu di Muaraberes, RT 03/04, Kelurahan Sukahati, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.