Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[Resensi Buku Hidup yang Lebih Berarti] Dengan “ATM” Ini, Hidup Semakin Berarti

20 Mei 2016   21:15 Diperbarui: 20 Mei 2016   21:40 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Usaha coklat batangan milik Pak Taryat dan Bu Eli yaitu (dok.pti)

M (Management) untuk Pemberdayaan Diri, Masyarakat, dan Lingkungan

Manajemen juga diperlukan setelah seseorang mampu bertindak dan mengelola waktunya.  Adanya manajemen yang tepat dan sesuai dengan situasi serta kondisi yang ada pastinya akan menghasilkan manfaat tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga orang lain.  Itulah yang dicontohkan langsung oleh Bu Milda Fitriawati (40) yang menjadi kader kesehatan di Probolinggo – Jawa Timur.  Walaupun dirinya hanya seorang ibu rumah tangga dengan ijazah Paket C (setara SMA), semangatnya terus menyala saat mengikuti tes seleksi program Daya dari BTPN sebagai Kader Kesehatan di tahun 2013.  Tanpa kenal lelah, Bu Milda yang diwawancarai oleh Kompasianer Dody Kasman memberikan konsultasi dan penyuluhan kesehatan ke masyarakat di Kraksaan – Probolinggo.  Dirinya berprinsip untuk selalu dapat berbagi dan memberikan manfaat kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya.  Wajarlah pada tahun 2015, Bu Milda berhasil memperoleh penghargaan sebagai Kader Kesehatan Teraktif.

Manajemen inspiratif lainnya dalam buku ini yaitu pemberdayaan sekumpulan ibu rumah tangga yang hanya tamatan SD di Plumbon – Cirebon yang tergabung dalam Komunitas Mawar. Komunitas yang bergerak di bidang kerajinan tangan berbahan dasar rotan tersebut didirikan oleh Bu Rita.  Komunitas Mawar merupakan salah satu komunitas Program Daya BTPN yang terbentuk sejak tahun 2012.  Pelatihan wirausaha yang dilakukan Tim Daya BTPN juga membuat variasi dan jenis produk anyaman rotan dari Komunitas Mawar selalu berkembang mengikuti perkembangan zaman dan selera pasar yang sedang diminati.  

Uniknya lagi, saat nilai tukar dolar menguat, penjualan produk anyaman rotan malah semakin mahal karena dijual dengan harga dolar.  Luar biasa menguntungkan tentunya.  Maka itulah, sekalipun para ibu anggota Komunitas Mawar hanya lulus SD, dari pendapatan yang mereka peroleh dengan menganyam rotan, mereka gunakan untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka hingga kelak dapat bersekolah setinggi-tingginya.  Suatu harapan dan impian yang semoga terwujud menjadi kenyataan, Amin.

Inilah kumpulan prinsip penting dan berharga yang menjadi landasan Program Daya Indonesia dari BTPN yang telah memberdayakan banyak lapisan masyarakat di seluruh Indonesia (Dokpri)
Inilah kumpulan prinsip penting dan berharga yang menjadi landasan Program Daya Indonesia dari BTPN yang telah memberdayakan banyak lapisan masyarakat di seluruh Indonesia (Dokpri)
Tamat membaca buku bersampul oranye secerah warna buah jeruk tersebut, saya menatap kartu ATM saya dengan penuh harapan.  Selama ini tentunya kartu ATM tersebut telah membantu kelancaran kegiatan saya sehari-hari dengan adanya uang tunai.  Namun, apakah lantas saya hanya cukup berpuas diri dengan ATM tersebut?  Sementara itu, metode “ATM (Action, Time, Management)” yang telah dicontohkan para sosok inspiratif dalam buku tersebut telah mampu membuat mereka berdaya dan memberdayakan.  Semoga buku ini mampu menginspirasi banyak orang untuk semakin berdaya dan bermanfaat bagi sekelilingnya.  Salam inspirasi pemberdayaan.

Buku inspiratif (Sumber Gambar Buku : Berita Admin Kompasiana)
Buku inspiratif (Sumber Gambar Buku : Berita Admin Kompasiana)
 Keterangan Buku (Sumber: www.gramedia.com)

Penerbit          Elex Media Komputindo

Pengarang      20 Blogger Kompasiana

ISBN               9786020279787

Berat               0.3 kg

Terbit              15 Februari 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun