[caption caption="Capri Everitt menggalang donasi dana untuk anak di seluruh dunia dengan menyanyikan 80 lagu kebangsaan bersama SOS Children's Villages/Dokpri"]
[/caption]
 Pernah mendengar kisah "Around the World in 80 Days?" Cerita fiksi klasik yang ditulis oleh novelis asal Perancis pada tahun 1873, Jules Verne tersebut, berkisah tentang petualangan seorang bangsawan Inggris dan asistennya ketika mengelilingi dunia selama 80 hari. Meskipun awalnya tampak mustahil, petualangan spektakuler itu berhasil dilakukan serta berakhir indah atau happy ending karena kerja keras dan ketekunan serta ketabahan hati para pelakunya.
Terinspirasi dari kesuksesan cerita petualangan seru tersebut, sebuah lembaga nirlaba untuk kesejahteraan anak SOS Children's Villages menamakan kegiatan penggalangan dana mereka dengan sebutan "Around the World in 80 Anthems." Aksi amal untuk kesejahteraan anak di seluruh dunia tersebut berupa menyanyikan lagu kebangsaan dari 80 negara yang dikunjungi oleh Capri Everitt, penyanyi asal Kanada yang baru berusia 11 tahun.
[caption caption="Mari berdonasi untuk kesejahteraan anak secara online melalui website SOS Children's Villages yang ada di Indonesia dan 133 negara lainnya/Dokpri"]
Ide judul dan tema menyanyikan lagu kebangsaan dari 80 negara tersebut ternyata juga berasal dari Capri. Bersama keluarganya, ayah dan bunda, Tom dan Kerrie, serta sang adik, Bowen, yang berusia 9 tahun, Capri bersama SOS Children's Villages akan menyanyikan 80 lagu kebangsaan di 80 negara, termasuk Indonesia.
Sekilas tentang SOS Children's Villages, mereka telah 67 tahun fokus dan konsisten terhadap pemenuhan hak-hak dasar anak, khususnya pengasuhan yang layak dan sehat untuk tumbuh kembang bagi anak tanpa keluarga. Didirikan pertama kali hampir 70 tahun lalu, tepatnya pada tahun 1949 oleh Hermann Gmeiner di Austria setelah prihatin melihat langsung nasib anak-anak korban Perang Dunia II tahun 1945.Â
[caption caption="Berikut ini situs resmi dan media sosial SOS Children's Villages Indonesia untuk mengetahui info lebih lengkap/Dokpri"]
Sejatinya, keluarga adalah tempat utama dan pertama seorang anak mendapatkan kasih sayang dan kehangatan. Namun, tidak semua anak beruntung dengan memiliki keluarga yang lengkap, utuh, dan bahagia. Maka itulah, SOS Children's Villages secara global aktif memperjuangkan dan mengembangkan pengasuhan anak-anak yang terlantar (abandoned children) baik karena perang, bencana alam, kelaparan, kemiskinan, KDRT atau domestic violence, maupun penyakit seperti AIDS.
Saat ini, SOS Children's Villages telah memiliki perwakilan di 134 negara. Di Indonesia, SOS Children's Villages berkiprah sejak tahun 1972 atas inisiatif Bapak Agus Prawoto, seorang tentara RI yang sedang bertugas di Austria saat itu. Maka, SOS Children's Villages Indonesia pertama kali dibangun di Lembang - Bandung, Jawa Barat. Informasi lebih lengkap tentang SOS Children's Villages Indonesia dapat diakses di www.sos.or.id.
Minggu 3 April 2016, bersama 9 Kompasianer lainnya, syukur Alhamdulillah, saya mendapat kesempatan meliput aksi amal Capri sebagai duta termuda SOS Children's Villages International bersama SOS Children's Villages Indonesia. Capri bersama paduan suara dari SOS Children's Villages Indonesia menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" di area Car Free Day di depan UOB Plaza, Sarinah, Thamrin, Jakarta. Berikut ini liputan acara amal yang berlangsung dari pukul 7.30 hingga 10.30 pagi ini.
[caption caption="Acara amal dibuka dan ditutup dengan paduan suara anak dari "Taman Suropati Chambers"/Dokpri"]
Mari Bernyanyi sambil Berbagi saat Berlari Pagi
Momen keramaian "Car Free Day" pada Minggu pagi jelas sangat tepat untuk menjadi lokasi acara. Saat tiba di lokasi kegiatan, sudah banyak orang yang berkumpul untuk menyaksikan penampilan dari Capri. Tak ketinggalan para keluarga yang membawa buah hati mereka untuk turut menyaksikan, termasuk Kompasianer Rahayu Damanik yang mengajak putra sulungnya yang berusia 4 tahun.
Acara dibuka dengan penampilan paduan suara anak dari Taman Suropati Chambers. Selanjutnya, grup perkusi dari SOS Children's Villages Indonesia yang bernama "Lampu Percussion" menunjukkan kemampuan mereka dengan memainkan alat musik perkusi. Saya sampai terpesona dibuatnya karena mereka sangat kompak.
[caption caption="Grup Perkusi "Lampu" dari paduan suara anak dan remaja SOS Children's Villages Indonesia menunjukkan kepawaian mereka dalam bermusik/Dokpri"]
Sebelum Capri hadir di panggung untuk menyanyi, Pak G. Hadi Nitihardjo selaku Direktur SOS Children's Villages Indonesia memberikan sambutan singkat beliau. Pak Hadi menyampaikan, dari 80 negara yang akan disinggahi, Indonesia adalah negara ke-37 yang dikunjungi Capri. Hingga saat ini, dari target donasi amal sebesar 1 juta US Dollar, sudah terkumpul sekitar sepertiganya atau 3000 US Dollar.
Selain Pak Hadi, hadir pula komunitas "Sahabat Anak Negeri" yang diwakili oleh pesohor Teuku Zacky dan Dira Sugandi sebagai pendirinya bersama Shanty, Widi Mulya, Rebecca Reijman, dan Melky. Â Menurut Teuku Zacky, Sahabat Anak Negeri lahir dari kepedulian dan keprihatinan setelah terjadinya kasus pembunuhan anak, yaitu Angeline di Bali pada tahun 2015 lalu. "Misi kami adalah untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap adanya kasus kekerasan pada anak atau child abuse," tutur Zacky #StopChildAbuse
[caption caption="Pak Hadi Nitihardjo dari SOS Children's Villages Indonesia dan Teuku Zacky dari komunitas Sahabat Anak Negeri/Dokpri"]
Nah, kejadian unik dan menarik yang diprakarsai oleh MC acara terjadi saat hendak memanggil Capri ke panggung. "Capri, Capri, main yuk!" Itu adalah panggilan yang kerap diteriakkan anak-anak di Indonesia saat memanggil teman-temannya untuk bermain. Maka, dengan senyum manisnya yang selalu menghiasi wajahnya, Capri pun tampil di panggung utama.
Sebelum menyanyi, Capri berbagi cerita tentang Car Free Day di Kanada. Di tempatnya tinggal, di Vancouver, British Columbia, Canada, Car Free Day hanya dilakukan sekali dalam setahun atau once in a year. Capri juga berkisah, dari semua lagu kebangsaan yang sudah dinyanyikannya, lagu kebangsaan dari Cina adalah yang tersulit. Lagu kebangsaan India menjadi favoritnya karena selalu terngiang-ngiang di kepalanya (stuck on her mind). Selain India, lagu kebangsaan favorit lainnya yaitu Filipina. Untuk lagu Indonesia Raya, Capri belajar menyanyikannya pada Kedubes Indonesia di Vancouver.
[caption caption="Capri, main yuk! Begitu panggil MC acara saat memanggil Capri sebelum menyanyi/Dokpri"]
Capri ternyata juga memberi 'bonus' 2 lagu untuk para penonton di awal penampilannya. Pertama, lagu dari film animasi Frozen yaitu Let It Go. Bukan hanya anak-anak, para orang dewasa pun ikut menyanyikannya bersama Capri. Kemudian lagu lawas Barat, Somewhere over The Rainbow menyusul dilantukan Capri yang memang bersuara emas. Suaranya benar-benar jernih dan merdu.
Inilah bagian yang ditunggu-tunggu. Capri menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia ciptaan WR. Supratman, "Indonesia Raya" didampingi paduan suara anak dan remaja dari SOS Children's Villages Indonesia serta penonton di sekitarnya. Pengamatan saya mendapati Capri tidak mengalami kesulitan menyanyikan lagu tersebut. Aksennya pun lumayan mirip seperti jika orang Indonesia yang menyanyikan.
[caption caption="Capri in action! Selain Indonesia Raya, Capri juga menyanyikan 2 lagu pop yaitu "Frozen" dan "Somewhere over The Rainbow"/Dokpri"]
Setelah menyanyi lagu Indonesia Raya bersama Capri, penonton ditantang oleh komunitas "U FM Community" untuk saling berpelukan antara ibu dan anak ketika mendapati papan jalan berwarna merah yang dibawa oleh anggota komunitas tersebut. Hadiahnya berupa sebuah kue macaroon warna-warni yang lezat. Keluarga Everitt yang pertama kali melakukannya di panggung. Maka saling berpelukanlah dengan kompak dan hangatnya ayah Tom, ibu Kerrie, bersama kakak Capri dan adik Bowen yang lincah. Yuk, berpelukan dengan keluarga tercinta!
[caption caption="Diiringi semua hadirin, Capri fasih melantunkan lagu Indonesia Raya/Dokpro"]
Komunitas untuk Papua menutup penampilan nyanyian dengan membawakan lagu "Sajojo" asal Papua. Komunitas tersebut bergerak untuk memajukan pendidikan dan meluaskan kesempatan belajar bagi seluruh anak di Papua. "Karena Papua juga merupakan bagian dari NKRI," ujar perwakilan dari komunitas tersebut #UntukPapua
[caption caption="Komunitas untuk Papua yang berkiprah dalam pendidikan di Papua turut pula menyumbangkan suaranya/Dokpri"]
Lagu Kebangsaan yang Menyatukan Harapan dan Perbedaan
Selepas jalan pagi seputar Bundaran HI bersama komunitas Indorelawan, Capri dan SOS Children's Villages serta komunitas Sahabat Anak Negeri mengadakan jumpa pers untuk awak media dan blogger. Saya salut melihat Capri tetap tampak selalu cerah ceria wajahnya tanpa terlihat kelelahan meskipun sudah datang sebelum jam tujuh pagi, begitu pula keluarganya.
[caption caption="Jumpa pers selepas Capri menyanyikan lagu Indonesia Raya/Dokpri"]
Pak Hadi selaku Direktur SOS Children's Villages Indonesia menyatakan, saat ini terdapat 120 juta anak di seluruh dunia yang kehilangan orang tua mereka. Sementara itu, di Indonesia ada sebanyak 4 juta anak yang tak berorang tua dan 17 ribu anak terancam kehilangan kesempatan dan hak mereka untuk memperoleh pengasuhan keluarga yang semestinya. Untuk kawasan Jabodetabek, SOS Children's Villages yang terdekat dapat dijumpai di Cibubur.
[caption caption="Capri bersama keluarganya membuka program tantangan memeluk anggota keluarga dari U FM Community/Dokpri"]
Saat ditanya, alasan dari pemilihan lagu kebangsaan, Capri berujar, "Saya senang dan bisa menyanyi. Jika saya menyanyikan lagu pop, maka tidak semua anak di satu negara akan mengetahui lagu tersebut. Beda halnya dengan lagu kebangsaan karena setiap anak di suatu negara pasti mengetahuinya." Tom Everitt, ayah Capri menambahkan, di setiap negara yang telah mereka kunjungi, Capri dan adiknya Bowen rutin menanyakan hal apa saja yang menjadi harapan dan impian para anak di negara tersebut. Family and peace atau memiliki keluarga yang harmonis dan merasakan perdamaian ternyata menjadi jawaban terbanyak dari keinginan serta cita-cita anak-anak di seluruh dunia. Ah, sangat sederhana namun bermakna sekali ya jawabannya.
Capri juga bertutur dengan bakat menyanyinya yang luar biasa, dia ingin membantu untuk menyuarakan pendapat anak secara universal dalam mendapatkan pengasuhan yang penuh kasih sayang seperti yang dialaminya bersama keluarganya. "I want to make the difference in this world by helping the children all around the world," tutur Capri. Ibu Capri, Kerrie menambahkan, semua lagu kebangsaan sebanyak 80 lagu dapat diunduh (download) di iTunes dan hasil penjualannya semuanya akan didonasikan ke SOS Children's Village Internasional.
[caption caption="Kompasianer (ki-ka : Asih S., Dina M., Capri E., Rizky Admin Kompasiana, & penulis) berfoto bersama Capri Everitt, penyanyi cilik bersuara emas dan berhati mulia/Dokpri"]
Bagi siapapun yang tertarik untuk berdonasi, para calon donatur dapat menyumbang online melalui website perjalanan resmi Capri ke 80 negara yaitu www.aroundtheworldin80anthems.com.
Di situs tersebut, ada 2 pilihan untuk berdonasi yaitu bagi warga negara Kanada, negara asal Capri, dan warga USA/Amerika Serikat serta warga negara selain AS. Selain website, perjalanan Capri dan keluarganya dapat dilihat di Youtube http://bit.ly/80anthems.
Kejutan yang luar biasa menyenangkan, khususnya bagi para blogger, datang dari adik Capri, Bowen. Siapa sangka, bocah laki-laki berusia 9 tahun tersebut ternyata juga seorang blogger. Wow, keren! Catatan perjalanan keluarga Everitt hingga negara ke-35 yaitu Singapura ditulis oleh Bowen di blog miliknya yaitu Bowen's Blog. Penasaran? Silakan klik di sini tautannya http://www.aroundtheworldin80anthems.com/bowensblog
The Everitts, Bukti Nyata Kekompakan Pengasuhan Keluarga
Seusai konferensi pers, saya dan Kompasianer Dina Mardiana menyempatkan diri untuk berbincang sejenak dengan anggota keluarga Everitt. Tom sebagai kepala keluarga menyatakan "being parents is definitely hard and tough job." Yup! Menjadi orang tua memang tidak mudah namun jika dijalani dengan sepenuh hati, maka semuanya pasti terasa menyenangkan. Wajarlah Tom, pria ekspresif yang ramah dan humoris tersebut hanya bisa tersenyum bangga saat saya puji bahwa Capri dan Bowen keduanya adalah anak yang manis dan sopan (well-mannered and well-behaved children).
Kerrie, sang bunda, bercerita bahwa kedua anaknya memiliki waktu senggang (free time) di sela perjalanan mereka dengan menonton film di kamar hotel. Baik Capri, kelas 11, maupun Bowen, kelas 9, setiap hari sama-sama menjalani home schooling di bawah pengajaran langsung dari Tom dan Kerrie. "Everyday we read them their lesson from the textbooks," papar Kerrie.
Sebelum pulang, saya dan Mbak Dina akhirnya berkesempatan untuk mengobrol langsung dengan Capri. Saat saya tanya, "Do you want to be the next Adele the singer, Capri?" Jawabnya dengan penuh semangat, "Sure! I also want to have my performance in Broadway someday." Sebagai informasi, Broadway di Amerika Serikat adalah pusat pertunjukkan musik dan teater yang terkenal ke seluruh dunia. Well, good luck then, Capri!
[caption caption="Keluarga Everitt yang kompak dan harmonis : Tom, Kerrie, Bowen, dan Capri/Dokpri"]
Capri dengan talenta bermusiknya telah mampu berkontribusi nyata untuk kesejahteraan anak di dunia. Begitu pula dengan lembaga sosial nirlaba SOS Children's Villages. Mari sebagai blogger khususnya dan warga negara Indonesia serta dunia, bersama kita wujudkan pengasuhan anak yang baik dan merata. Dimulai dari sumbangan berupa tulisan, semoga dapat menyebarkan kesadaran kepada setiap orang bahwa anak adalah masa depan kemajuan suatu bangsa dan negara. Salam Kompasiana dan mari berbagi.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H