Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

[KPK Gerebek Thai Alley] Street Food Menunya, Asli Thailand Lezatnya

11 Maret 2016   09:56 Diperbarui: 11 Maret 2016   10:58 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Thai Alley di lantai 5 Pacific Place SCBD Jakarta ini menu dan lezatnya asli ala Thailand street food lho ;D (Dokpri)"]

[/caption]Makannya boleh di pinggir jalan, tapi kelezatannya jangan diragukan. Itulah daya tarik kuliner ala street food. Suasana makan yang santai dan lokasinya yang strategis sehingga mudah dijangkau membuat street food menjadi primadona di seluruh dunia. Survei badan PBB di bidang pangan dan pertanian, FAO (Food and Agriculture Organization) pada tahun 2007 menunjukkan bahwa sebanyak 2.5 milyar orang mengonsumsi street food setiap harinya di seluruh dunia. Wow, jumlah yang luar biasa banyak!

[caption caption="Atmosfer di Thai Alley setipe suasana street food di Thailand dengan meja bangku dari kayu dan pepohonan serta lampu jalan (Dokpri)"]

[/caption]Street food juga merupakan daya tarik tersendiri bagi para turis asing yang berkunjung ke suatu negara. Pengalaman saya selama ini ketika mendampingi turis asing berulangkali mendapati bahwa mereka tertarik untuk mencoba menu pedagang makanan kaki lima yang ada di Indonesia. Satu waktu, saya pernah menemani turis dari negara Belanda ke Kota Bogor. Mereka bilang, mayoritas street food di negara Asia memiliki cita rasa bumbu yang kuat dan khas, terutama di Indonesia dan Thailand. Rekan dan teman yang sudah pernah mengunjungi negara Gajah Putih tersebut pun selalu merekomendasikan street food di Thailand sebagai daftar wajib yang harus dicicipi. “Belum ke Thailand deh rasanya kalau belum makan street food di sana,” begitu promosi mereka.

[caption caption="Inilah tim KPK Gerebek 21 Thai Alley. Sumringah betul wajahnya setelah makan kenyang hihihi... (Facebook Grup KPK)"]

[/caption]Makanya saya langsung mendaftarkan diri saat komunitas Kompasianer Penggila Kuliner (KPK) mengadakan acara Gerebek ke-21 di Thai Alley. Restoran di lantai 5 Pacific Place Jakarta tersebut menawarkan konsep street food dari Thailand sebagai menunya. Sabtu 5 Maret 2016 pada pukul 11.00 hingga 14.00 WIB, saya bersama dua belas anggota KPK dan admin Kompasiana yaitu Mbak Nindy, Mas Bangkit, dan Mbak Kiki berkesempatan icip-icip lezatnya Thai Alley. Berikut ini liputan lengkapnya.

Dekorasi Restoran ala Pinggir Jalanan di Thailand
Restoran Thai Alley yang dibuka sejak 2012 lalu, katanya sendiri berarti “gang/jalan kecil/lorong (alley) di Thailand.” Wajarlah saat pengunjung Thai Alley langsung disuguhi dengan suasana restoran yang mirip suasana kaki lima di Thailand. Mulai dari bangku dan meja dari kayu yang penuh warna. Lalu, gerobak dorong berisi buah kelapa utuh dan stoples kaca yang biasanya dipakai untuk berjualan es keliling.

[caption caption="Silakan berpakaian santai dan tetap sopan waktu ke Thai Alley yang konsepnya memang casual dining ala street food culinary (Dokpri)"]

[/caption]Ada pula pohon yang berada di bagian depan restoran. Tak ketinggalan hadirnya deretan lampu yang serupa lampu jalanan di Thailand. “Thai Alley memang mengusung konsep casual dining. Selama ini, restoran Thailand yang ada di Indonesia termasuk tipe fine dining. Sedangkan di Thailand, cita rasa asli kulinernya justru berasal dari menu street food (the real Thai food taste),” begitu informasi dari Mbak Ambar Arum selaku Marketing Executive dari Thai Alley Indonesia.

Jadi, silakan lho berpakaian santai jikalau ingin makan di Thai Alley. Mau pakai kaos dan sandal jepit pun, hayo aja. Di Indonesia, sudah ada empat lokasi Thai Alley yaitu di Pacific Place, Gandaria City, Summarecon Mall, Puri Indah Mal, dan menyusul di Mal Kelapa Gading pada Mei 2016 nanti. Masih menurut Mbak Ambar lagi, Thai Alley cocok untuk dikunjungi bersama keluarga maupun rekan dan teman, saat hari kerja juga di akhir pekan atau waktu liburan.

[caption caption="Thai Alley cocok dikunjungi bersama keluarga, teman, maupun rekan, terutama saat akhir pekan dan liburan (Dokpri)"]

[/caption]Bahan makanan dan juru masaknya asli dari Thailand
 Untuk menjamin keunikan rasa agar sesuai dengan aslinya di Thailand sana, Thai Alley memiliki juru masak (chef) yang langsung didatangkan dari Thailand. Ada 4 chef asli Thailand di setiap lokasi Thai Alley Indonesia. Untuk Thai Alley di Pacific Place, chef Dam yang menjadi kepala juru masak. Namun, karena keterbatasan dalam kemampuan bahasa, maka seorang junior beliau dari Indonesia yaitu Chef Egi yang bertugas untuk memberikan penjelasan singkat tentang menu dan komposisi bahan yang disajikan kepada kami.

[caption caption="Chef Dam asal Thailand - nomor satu dari kanan - adalah kepala juru masak di Thai Alley Pacific Place SCBD Jakarta (Dokpri)"]

[/caption]Sebelum makan, Mbak Ambar terlebih dahulu memberikan kesempatan tanya-jawab kepada 3 orang anggota KPK. Ketika ditanya tentang bahan-bahan makanan di Thai Alley, ternyata mereka didatangkan langsung dari Thailand. Agar tidak busuk selama proses pengiriman, contohnya buah mangga, maka mangga yang dipilih adalah yang masih hijau atau setengah matang.

Lalu, saat Kompasianer Mbak Yayat bertanya tentang “kuliner ekstrem” yang ada di Thailand seperti kecoak dan kalajengking, Mbak Ambar menyatakan jenis menu ekstrem tersebut tidak tersedia di Thai Alley Indonesia. Mbak Yayat sebelumnya memang pernah melancong ke Thailand. “Kami menyesuaikan dengan dengan lidah dan selera orang Indonesia,” jawab Mbak Arum. Ada-ada aja ya pertanyaannya Kompasianer fans beratnya pembalap Valentino Rossi itu hihihi…

[caption caption="Chef Egi asal Indonesia - berdiri dengan topi hitam - adalah salah satu juru masak dan Mbak Ambar Arum/berbaju biru adalah Marketing Executive di Thai Alley Pacific Place SCBD Jakarta (Dokpri)"]

[/caption]Nah, bagi para muslim, syukur Alhamdulillah Thai Alley juga termasuk makanan halal. Mbak Shita yang menanyakan tentang kehalalan resto street food dari Thailand itu. “Kami memang tidak mencantumkan label halal dari MUI karena masih menjual minuman bir. Namun, semua bahan masakan di Thai Alley Indonesia kami jamin halal,”ujar Mbak Ambar dengan yakin.

 Asam manis dan segarnya hidangan pembuka (Appetizer)
 Sebagai welcome drink, segelas besar teh tarik ala Thailand atau Thai Ice Tea dihantarkan oleh pelayan Thai Alley ke meja pasukan KPK Gerebek 21. Rasa manisnya ternyata berasal dari brown sugar dan susu kental manis. Jika Anda ingin rasa manisnya tetap terasa hingga tetes terakhir, silakan meminta agar jumlah es batunya dikurangi.

[caption caption="Ada yang mau mencicipi manis dan segarnya teh tarik ala Thailand atau Thai Ice Tea ini? (Dokpri)"]

[/caption]Tapi, menurut saya pribadi, dengan banyak atau sedikitnya es, rasa Thai Ice Tea tersebut sama segarnya kok. Dijamin tenggorokan yang kering langsung terasa sejuk saat meneguk Thai Ice Tea yang dijual seharga Rp. 29.000 tersebut.

Selanjutnya, setelah menikmati segar dan manisnya Thai Ice Tea, salad mangga atau Yam Mamuang seharga Rp. 45.000 yang menggoda selera pun tersedia di depan mata. Yam Mamuang serupa dengan kombinasi antara manisan dan asinan mangga dijadikan satu. Mangga muda diparut sehingga menghasilkan irisan tipis memanjang dan dihidangkan bersama taburan kacang tanah, kacang mede, dan irisan bawang merah serta disajikan bersama daun selada.

[caption caption="Bagi pecinta produk rujak atau asinan, segarnya salad mangga atau Yam Mamuang yang asam pedas manis ini harus dicoba (Dokpri)"]

[/caption]Bagi saya, salad mangga atau Yam Mamuang ini cocok sekali disantap saat siang hari yang panas sebagai pengganti rujak. Rasanya mirip permen Nano-nano alias manis, asam, dan pedas bercampur jadi satu dengan pas. Berhubung saya penggemar berat rujak, jadilah Yam Mamuang itu saya lahap habis sampai tandas tak tersisa, termasuk semua daun seladanya! Doyan atau lapar nih judulnya? Hahahaha…

Gurih pedas dan hangatnya hidangan utama (Entrée/Main Course)
 Bagi pecinta kwetiau dan mie, ada menu street food dari Thai Alley yang cocok untuk Anda. Pad Thai (Thai Noodle) seharga Rp. 72.000 disajikan untuk penikmat olahan mie. Rasanya tidak terlalu pedas tetapi cukup terasa bumbu ladanya. Jika ingin lebih pedas, tersedia sambal kecap dengan irisan cabe hijau dan bawang merah di mangkuk yang terpisah.

[caption caption="Suka mie atau kwetiau? Pad Thai atau Thai Noodle yang gurih dan hangat ini bisa dicicipi di Thai Alley (Dokpri)"]

[/caption]Pad Thai setipe dengan kwetiau namun lebih tipis dan lembut ditambah potongan kecil tahu serta beberapa ekor udang yang tersembunyi di dalamnya. Saya termasuk beruntung karena berhasil menemukan “harta karun” berupa udang tersebut setelah menikmati beberapa suapan hehehe… Mau Pad Thai terasa lebih asam? Tambahkan perasan jeruk nipis yang tersedia bersama taburan tauge dan kacang tanah. Pad Thai ini lebih nikmat untuk segera disantap ketika masih hangat.

Untuk pecinta sajian ayam, Thai Alley menyajikan pula menu ayam yang layak dipesan. Gai Hor Bai Toey (Ayam Goreng Pandan) seharga Rp. 58.000 ini menjadi unik karena dibungkus dengan daun pandan. Disajikan bersama kecap manis bertabur wijen dan irisan kol serta wortel ini, ayam goreng yang empuk dan renyah ini tepat sekali bagi pengunjung yang menyukai rasa gurih tanpa rasa pedas.

[caption caption="Gurihnya bumbu ayam goreng Pandan atau Gai Hor Bai Toey ini terasa meresap sampai ke dalam irisan dagingnya yang empuk, maknyuus! (Dokpri)"]

[/caption]Saat saya gigit, bumbu terasa sampai ke dalam bagian dagingnya, mantap! Rasa manis yang lumayan dominan terasa sekalipun saya tidak mencobanya dengan kecap wijen. Ayam pandan gurih manis ini lebih pas lagi jika disantap bersama nasi putih (dalam bahasa Thai disebut dengan khrao) agar seimbang dengan rasa tawarnya nasi. Jika membawa anak kecil ke Thai Alley, Gai Hor Bai Toey ini sangat direkomendasikan untuk mereka.

Selain Ayam Pandan, ada lagi menu utama dari Thai Alley yang lebih lezat rasanya ketika disantap bersama nasi putih. Pad Kraprao Neua (Minced Beef) atau tumis daging sapi cincang seharga Rp.80.000 ini tambah maknyuus rasanya jika dimakan plus nasi putih. Sekilas Pad Kraprao Neua ini tampil mirip tumis oncom. Tapi, waktu dicoba? Top habislah rasanya! Two thumbs up, bravo!

[caption caption="Gurih pedasnya daging sapi cincang/minced beef atau Pad Kraprao Neua ini semakin nikmat rasanya saat dinikmati bersama semangkuk nasi putih (Dokpri)"]

[/caption]Penyuka rasa gurih pedas dan hangatnya bumbu lada wajib mencoba daging sapi cincang yang tersaji bersama irisan cabe rawit, daun kemangi, dan daun jeruk purut ini. Silakan tanya ke bos KPK, Om Rahab ‘Madyaaang’ Ganendra yang menyebut menu ini sebagai menu rekomendasi terfavoritnya di Thai Alley. Pantesan, hampir satu piring Pad Kraprao Neua disikat sendiri oleh Om Lahab hihihi…#PeaceYo

Nah, menu utama yang jadi jagonya juara di Thai Alley ini tak lain dan tak bukan tentunya adalah….. Tom Yam! Seafood Tom Yam (Tom Yam Talay) seharga Rp. 115.000 ini WAJIB DICICIPI bagi para pengunjung Thai Alley. Kenapa harus dicoba? Mulai dari kenyal dan manisnya daging seafood yaitu udang plus cumi plus filet ikan nila, gurih dan hangat kuahnya, serta asam pedas bumbunya, semua tercampur dengan sempurna di Tom Yam Talay tersebut.

[caption caption=""Inilah juaranya menu di Thai Alley, Tom Yam Talay atau Seafood Tom Yam yang rasa asem segar, gurih pedas, dan manis hangatnya bercampur jadi satu dengan sempurna, mantap! (Dokpri)"]

[/caption]Hebatnya lagi, Tom Yam Talay itu hangatnya juga terasa sampai di perut. Itu yang saya rasakan sendiri. Jadi jika sedang kedinginan, Tom Yam Talay yang juga tersaji bersama potongan jamur, tomat, dan sereh tersebut sangat layak dipesan untuk menghangatkan badan. Mulai dari orang dewasa hingga anak balita bisa mencicipi Tom Yam ini karena rasanya universal dan sesuai untuk semua umur. Mirip film aja yah? Hihihi… tapi, itu bener lho #PromosiTomYam

[caption caption="Bagi yang membawa batita dan balita, Thai Alley juga menyediakan menu khusus anak atau Dek Noi dan gratis mainan setiap kali pembelian. Anak-anak pasti senang, juga orang tuanya :) (Dokpri)"]

[/caption]Lembut menggoda dan sejuknya hidangan penutup (Dessert)
 Setelah puas dengan menu pembuka dan utama, kini saatnya mencicipi menu penutup alias es krim, hip hip hooray! Tapi, ternyata harus “sedikit” berjuang dulu untuk menikmati dessert dari Thai Alley waktu itu. Es Krim Kelapa (Kati Sod) seharga Rp. 42.000 tersebut terlebih dahulu harus dihias taburannya (topping) oleh para pasukan KPK Gerebek 21. Siapa takut? Hehehehe…

Maka sebanyak 13 orang yang terbagi ke dalam 4 kelompok pun sibuk menghias 3 scoop es krim putih dalam batok kelapa dengan taburan ubi merah, jagung manis, kacang tanah, kolang-kaling, dan kacang merah. Waktunya hanya 1 menit lho!

[caption caption="Es Krim Kelapa atau Kati Sod dari Thai Allley ini lembut, manis, dan sejuknya terus terasa dari lidah sampai tenggorokan, yummy! ;) (Dokpri)"]

[/caption]Jadilah saya, Mbak Shita, dan Bos Rahab yang tergabung dalam kelompok “Jandara” sibuk menghias Kati Sod tersebut. Hasilnya, syukur Alhamdulillah, berkahnya alas daun pisang yang kami jadikan penghias (garnish) di dalam batok kelapa membuat kami jadi juaranya #OutOfTheBox

[caption caption="Hiasan/garnish daun pisang pada Es Krim Kelapa atau Kati Sod di Thai Alley ini jadi juara satu untuk kategori menghias dessert, gimana? Keren kan idenya? Hehehe.. (Dokpri)"]

[/caption]Setelah dihias, Kati Sod pun bisa dinikmati. Wah, wah, wah, lembutnya benar-benar terasa di lidah! Sejuknya juga terus terasa sampai di tenggorokan. Segarnya Kati Sod memang pas banget dinikmati di akhir hidangan untuk melengkapi rasa asam manis, gurih pedas, dan hangatnya menu utama.

[caption caption="Ada promo "Buy One Get One Free" di Thai Alley dan diskon 20% bagi perayaan ultah. Tertarik untuk mencobanya? (Dokpri)"]

[/caption]Tak terasa, 2 jam telah berlalu. Acara icip-icip ditutup dengan foto bersama. Bagi yang penasaran, silakan ya langsung mencoba lezatnya street food asli Thailand di Thai Alley. Mulai bulan Maret 2016 ini, ada promo “Buy One Get One Free” setiap hari Senin – Jum’at pada pukul 3 – 5 sore di Thai Alley. Bagi yang mau merayakan ultah, Thai Alley memberikan diskon 20%, lumayan kan? Dijamin tambah seru acara ultahnya karena semakin banyak menu yang bisa dipesan di Thai Alley hehehe…

[caption caption="Sebentar lagi ultah Anda? Di Thai Alley saja acaranya karena ada diskon 20% lho, asyik kan? (Dokpri)"]

[/caption]Kapunkap, kapunka! Salam kenyang dari KPK.

[caption caption="KPK alias Kompasianer Penggila Kuliner : We Eat, We Write. Salam madyang yang kenyang ;D (Facebook Grup KPK)"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun