Inilah kunci suksesnya manajemen keuangan pribadi maupun perusahaan (bisnis). Sambung Mbak Farah, faktor emosi berperan sangat strategis di sini. Apalagi untuk wanita yang kerap dilanda lapar mata saat berbelanja. Setelah dibeli dan dibawa pulang, barulah sadar…. Memangnya barang ini perlu dibeli yaaa? Hiaaah! #TepokJidat
         Cara mengakalinya adalah dengan membuka rekeningan tabungan dan investasi otomatis. Maka, penghasilan per bulan langsung dipotong sebesar nominal yang telah dipilih sebelumnya untuk disimpan di rekening tabungan atau investasi. Pergi ke luar rumah dengan membawa uang secukupnya juga sangat dianjurkan. Kepemilikan kartu kredit pun harus dibatasi.
Daripada uang melayang untuk hal-hal yang kurang bermanfaat untuk jangka panjang, lebih baik ditabung dan diinvestasikan untuk modal bisnis maupun keperluan masa depan lainnya, seperti menikah, kuliah lagi (di dalam atau luar negeri), membiayai pendidikan anak, dana pensiun, naik haji, dan masih banyak lagi contohnya. Mbak Tissa sendiri menabung selama 8 tahun sebelum memulai bisnis toko coklatnya. Adapun yang kelak sudah berencana untuk banyak berhubungan dengan keuangan di luar negeri, secara pribadi ataupun bisnis, maka kurs E-Rate BCA dapat menjadi pilihan yang menguntungkan.
Lalu, tunggu apalagi? Mari telusuri selama ini uang kita habis untuk apa (atau siapa hehehe…) saja, lalu membuat alokasi anggaran keuangannya per bulan, dan pastikan untuk disiplin menaatinya agar kondisi keuangan semakin aman dan menyenangkan. Eh, tambahkan juga ya untuk beramal dari setiap nominal uang yang kita miliki. Semakin banyak sedekah, Insya Allah rezeki semakin berkah dan bertambah. Salam literasi keuangan.
        Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H