Â
Tak heran, sampai sekarang hanya Jepang yang menjadi satu-satunya negara penerima piala Nobel terbanyak dari Asia untuk bidang sains. Tiga negara lainnya yang berada di luar Amerika dan Eropa yaitu diwakili oleh ilmuwan Fisika dari Pakistan, Mohammad Abdus Salam (1979), lalu ilmuwan Kimia dari Mesir, Ahmad Zewail (1999), dan Aziz Sancar dari Turki (2015). Semoga kelak para saintis muda alumni OSN Pertamina dapat mengharumkan nama bangsa di tingkat dunia dengan menjadi penerima Nobel sains pertama untuk Indonesia. Bagi perusahaan lainnya di Indonesia, bentuk CSR dari Pertamina berupa dukungan penuh untuk kemajuan pendidikan di bidang sains dan teknologi bagi generasi muda patut kiranya diapresiasi serta diteladani. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H