Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Kompasiana Blogshop, Menjaga Diri Diawali dari Edukasi Asuransi

18 Oktober 2015   23:08 Diperbarui: 19 Oktober 2015   07:27 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pak Regie – begitu beliau biasa dipanggil – mengawali presentasi beliau tentang JAGADIRI dengan memaparkan data bahwa di tahun 2030, Indonesia berpotensi menjadi kekuatan ekonomi terbesar ketujuh di dunia (7th largest in the world) menurut lembaga survey internasional, McKinsey di tahun 2012. Tahun 2030 itu pula menjadi tahun saat Bonus Demografi berlangsung, tak terkecuali para mahasiswa Perbanas peserta blogshop kali ini yang saat itu sudah bekerja, menikah, dan termasuk keluarga muda dengan anak usia sekolah. Bisa dipastikan, jika saat ini asuransi belum menjadi prioritas utama bagi para mahasiswa, di tahun 2030 itu asuransi adalah kebutuhan utama mereka beserta keluarga yang ditanggungnya.

Kompasianer lainnya yang meliput blogshop di Perbanas yaitu Agung Han, Saepullah Abu Zaza, Uci Junaedi, dan Emanuel Pratomo (Dokpri)

Selanjutnya Pak Regie juga menuturkan bahwa Indonesia sangat prospektif sebagai pasar potensial untuk e-commerce. Tahun 2014, pengguna internet di Indonesia telah mencapai 83.7 juta orang dan diperkirakan tahun 2015 meningkat hingga 94 juta orang. Sementara itu, dalam 3 bulan terakhir, transaksi jual-beli online di Indonesia diakses sebagian besar (54.1 %) melalui smartphone. Menariknya lagi, 60.2 % pengguna internet di Indonesia adalah usia 25 hingga 44 tahun atau tergolong usia produktif dalam dunia kerja. Bahkan menurut pengalaman pribadi Pak Regie, beliau lebih panik saat smartphone miliknya tertinggal di rumah dibandingkan jika dompetnya yang tak terbawa saat bepergian.

Bagaimana dengan fenomena sosial media di Indonesia? Pengguna Facebook atau FB di Indonesia adalah keempat terbesar di dunia dengan 75% aksesnya dilakukan (lagi-lagi) via smartphone. FB pula yang menjadi tempat transaksi online terbesar di Indonesia (50%) karena fasilitas untuk mengunggah (upload) foto yang optimal sehingga penjual dapat memajang foto produk atau jasanya untuk dilihat calon konsumen, tidak ada batasan untuk menulis status FB (bandingkan dengan Twitter yang maksimal 140 karakter), serta bisa saling mengirim pesan melalui FB Inbox.

Tes pengetahuan Anda tentang asuransi dengan mengikuti kuis Pesta JagaDiri (Ilustrasi : Website JAGADIRI)

Sayangnya, dengan pesatnya pertumbuhan online business di Indonesia tersebut, asuransi online belum tersentuh sama sekali. JAGADIRI menjadi pionir di Indonesia dalam menggarap bisnis asuransi pada era digital saat ini. Perusahaan asuransi yang mengusung tagline Asuransi Tanpa Beban ini memang ingin mengubah persepsi masyarakat yang terlanjur ‘alergi’ maupun antipati ketika mendengar istilah asuransi, khususnya saat dikejar-kejar agen asuransi yang hendak mempromosikan produk dan layanan yang ditawarkan #PengalamanPribadi

Pemilihan kampus Perbanas ini tentunya bukan kebetulan. Pak Regie sendiri tidak asing dengan dunia asuransi sekalipun dirinya memulai karir dari bidang perbankan, antara lain Citibank dan Danamon. Menurut Pak Regie, pada dasarnya dunia perbankan, keuangan, dan asuransi merupakan satu kesatuan. Contoh nyatanya adalah 5 bank terbesar di Indonesia memiliki unit usaha dan produk asuransinya tersendiri contohnya Mandiri dengan AXA Mandiri, BRI dengan Bringinlife, BCA dengan BCAlife, BNI dengan BNIlife, dan CIMB Niaga dengan Sunlife.  

Dengan asuransi online dari JAGADIRI, perlindungan untuk proteksi diri dapat diakses kapanpun dan di manapun (Ilustrasi : Website JAGADIRI)

 

Sesi presentasi dari Pak Regie tidak melulu berisi presentasi satu arah dari sang narasumber. Beliau juga aktif melemparkan pertanyaan kepada para mahasiswa Perbanas peserta Kompasiana Blogshop bersama JAGADIRI. Salah satu pertanyaan kritis dan penting yang dilemparkan adalah “Mana yang harus dimiliki pertama kali setelah bekerja dan memiliki penghasilan sendiri di antara ketiga hal ini: Tabungan (deposito), investasi, atau asuransi?”

Umumnya para mahasiswa sudah mengetahui pentingnya asuransi yang harus diprioritaskan pertama kali setelah menerima gaji sendiri, meskipun dengan penjelasan yang belum tepat. Masih menurut Pak Regie, memiliki asuransi merupakan salah satu bentuk menjaga diri (preventif) dari kemungkinan buruk yang kapanpun bisa terjadi atau sedia payung sebelum hujan karena mendanai semua resiko dan dapat diklaim secepatnya jika terjadi musibah. Beda halnya dengan tabungan, deposito, dan investasi yang sejatinya memang dananya dialokasikan untuk persiapan menyambut hal-hal yang menyenangkan seperti biaya pernikahan, pendidikan, liburan, perumahan, ibadah (haji ke Tanah Suci untuk kaum muslimin), kendaraan, dan sebagainya.

Nah, lalu bagaimana dengan adanya pandangan bahwa asuransi diharamkan dalam Islam? Kasus fatwa MUI terhadap BPJS Kesehatan pasca Idul Fitri lalu tentu masih segar teringat. Pak Regie menambahkan bahwa dirinya telah berdiskusi dengan beberapa tokoh Islam mengenai hal tersebut. Hasilnya prinsip inti asuransi adalah bentuk saling tolong-menolong dan gotong-royong yang lebih dikenal sebagai tanggung renteng seperti halnya dana arisan.

Ya, siapapun bisa sakit dan harus dibawa ke rumah sakit kapan saja. Tak heran, asuransi kesehatan menjadi urutan pertama dari jenis asuransi yang harus dimiliki saat seseorang ingin mendaftarkan diri sebagai peserta asuransi. Mahasiswa pun tak luput dari resiko kesehatan yang mungkin terjadi saat beraktifitas sehari-hari di luar rumah, seperti saat mengendarai kendaraan pulang-pergi antara kampus dan rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun