Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Strategi Mudik Asik via Tol Cipali

13 Juli 2015   09:27 Diperbarui: 13 Juli 2015   10:05 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 Para Kompasianer peserta Visit Cipali Sabtu 4 Juli 2015 di depan bus rombongan yang diparkir sementara di pintu gerbang tol Cikopo (Dokpri)

 

Insya Allah, empat hari lagi, 17 Juli 2015, hari raya Idul Fitri akan tiba. Setelah THR diterima untuk belanja keperluan Lebaran, agenda selanjutnya tentu saja mudik ke kampung halaman selama masa cuti bersama dari Kamis, 16 Juli hingga Selasa, 20 Juli 2015. Syukur Alhamdulillah, mulai tahun 2015 ini, para pemudik di trans Jawa sudah dapat menikmati tol terbaru yang membentang sepanjang Cikopo hingga Palimanan (tol Cipali). Masalah macet kronis hingga berjam-jam yang selalu menghantui para pemudik di jalur Pantura semoga dapat berkurang dengan hadirnya tol alternatif sepanjang 116,79 km ini.

Sabtu 4 Juli 2015 lalu – 2 minggu sebelum Lebaran dirayakan – sebanyak 50 orang Kompasianer mengeksplorasi tol Cipali selama setengah hari dalam event Kompasiana Visit bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR). Para Kompasianer juga didampingi oleh perwakilan dari perusahaan swasta pengelola tol Cipali, Lintas Marga Sedaya (LMS).

Pemandangan perahu dan sungai ini bisa dinikmati sepanjang sungai Cimanuk di tol Cipali (Dokpri)

Sesuai dengan tagline yang tertera di kaos yang dibagikan untuk para Kompasianer peserta visit Cipali: ‘Mudik Asik Lewat Tol Cipali’, eksplorasi tol Cipali seminggu lalu memang benar-benar seru dan menyenangkan. Perjalanan yang sekaligus merupakan simulasi mudik saat Ramadhan tersebut memberikan beberapa gambaran penting bagi saya dan juga 49 Kompasianer lainnya tentang persiapan mudik yang bisa dilakukan dengan melintasi tol Cipali nantinya.

Tol Cipali sendiri utamanya berfungsi untuk memecah kemacetan parah yang berulang kali terjadi di Simpang Jomin Cikampek saat musim mudik berlangsung. Pemudik dari Jabodetabek bisa memangkas waktu perjalanan setidaknya 2 jam lebih cepat via tol Cipali karena dapat terus melaju dari tol Cikampek hingga Cirebon di perbatasan Jawa Tengah. Ada 5 kabupaten yang dilalui oleh tol Cipali yaitu Purwakarta (lokasi titik nol di Cikopo), Subang, Indramayu, Majalengka, dan Cirebon (lokasi Palimanan).

Nah, berdasarkan pengalaman saya setelah mengikuti Kompasiana Visit Cipali, ada lima jenis strategi yang dapat dipersiapkan para pemudik yang akan melintasi tol Cipali. Persiapan mudik ini juga agar pemudik bisa merasakan mudik asik seperti harapan dari para pihak pembangun tol Cipali yaitu kemitraan pemerintah dan swasta (private-public partnership) antara KemenPUPR dan LMS.

Selain itu, lima strategi persiapan mudik via tol Cipali ini juga bertujuan untuk menghindari fenomena perilaku psikologi dalam Ekonomi Perilaku atau Behavioral Economics yang dikenal sebagai Optimism Bias (Bias Optimisme). Bias ini mengacu kepada "kecenderungan orang untuk melebih-lebihkan (overestimate) terjadinya peluang peristiwa baik dengan meremehkan (underestimate) resiko kejadian buruk yang mungkin saja terjadi di masa akan mendatang."

Perilaku percaya diri yang berlebihan tanpa dibarengi dengan persiapan matang ini menjelaskan tentang sulitnya seseorang memiliki asuransi atau tabungan untuk masa depan karena melihat situasi dan kondisinya saat ini yang baik-baik saja. Contoh nyatanya saat Ramadhan dan Lebaran adalah mayoritas orang cenderung berbelanja berlebihan saat THR dan gaji sudah di tangan tanpa menyisakan sedikitpun sampai waktu gajian bulan berikutnya diterima.

Wajib diingat, jeda waktu antara Lebaran tahun ini hingga gaji diterima di akhir Juli atau awal Agustus nanti adalah sekitar 2 hingga 3 minggu. Jika semua THR dan gaji Juni lalu sudah habis untuk belanja dan mudik Lebaran, pastikan ada dana cadangan atau tabungan yang masih bisa digunakan untuk membiayai kehidupan sehari-hari, terutama bagi orang tua yang memiliki anak sekolah karena Lebaran ini bertepatan pula dengan tahun ajaran baru.

Bias optimisme sangat mungkin dialami oleh para pemudik yang sudah jenuh bukan main dengan macet luar biasa di Pantura selama ini. Mereka tentunya merasa lega bukan main dengan mulai beroperasinya tol Cipali tahun 2015 ini seperti musafir yang akhirnya menemukan mata air jernih setelah sekian lama kehausan di gurun pasir yang terik dan panas. Para pemudik yang menggunakan mobil via Cipali kini tak lagi harus bersaing merebutkan lajur jalan dengan truk besar dan pengendara motor seperti halnya di Pantura sebelumnya.

 

Hamparan sawah nan hijau dan menyejukkan pandangan ini

membuat mudik asik via Tol Cipali semakin menyenangkan (Dokpri)

Namun, tetap saja ada faktor-faktor yang harus dicermati dan dihadapi oleh para pemudik yang akan melewati Cipali, selancar dan senyaman apapun ruas dan fasilitas infrastruktur yang tersedia di tol alternatif tersebut. Tol Cipali mampu dilalui 25.000 kendaraan per hari. Menurut majalah resmi dari KemenPUPR, KIPRAH volume 68 Tahun XV, edisi Juni – Juli 2015 yang mengangkat tema mudik (“Mudik Lebaran 2015: Infrastruktur Siap!”), kapasitas tol Cipali tersebut dapat bertambah 3x lipat atau sebanyak 75.000 kendaraan roda empat/hari saat arus mudik Lebaran dan hari libur nasional.

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, ketiga hal ini harus diperhatikan oleh para pemudik yaitu pertama, rekayasa lalu lintas selama mudik yang akan diatur oleh pihak Polantas. Kedua, pengaturan libur bersama sehingga para pemudik tidak berdesakan karena berangkat mudik dan balik secara bersamaan. Biasanya, kejadian dari arus mudik dan balik setiap tahunnya, jumlah pemudik akan meningkat tajam di hari minus 3 (H-3) dan plus 3 (H+3) Lebaran. Ketiga, kedisiplinan perilaku pengguna jalan dan masyarakat di sekitar ruas jalan, terutama lokasi terjadinya pasar tumpah dan sebagainya.

Berikut ini merupakan daftar 5K (sesuai 5 kabupaten yang dilalui tol Cipali) yang bisa menjadi panduan praktis - berdasarkan hasil pengalaman dari Kompasiana Visit Cipali yang telah saya ikuti - untuk para pemudik via Cipali agar kelak bisa menikmati perjalanan mudik dan balik asik bersama keluarga tercinta.

 

1. KEBERANGKATAN

Usahakan untuk melakukan perjalanan mudik di pagi atau siang hari jika hendak melintasi tol Cipali sehingga memperoleh penerangan alami di jalan berupa sinar matahari. Hal ini karena lampu jalan belum dipasang di sepanjang tol Cipali. Menurut keterangan dari Pak Wisnu Dewanto, Corporate Affair dari PT LMS selaku pengelola tol Cipali ketika Kompasiana Visit Cipali, untuk sementara ini lampu jalan baru tersedia di ketujuh ruas simpang susun.

Idealnya, berangkat mudik via tol Cipali bisa dimulai dari pukul 5.00 pagi. Jikalau lancar, pukul 7.00 pagi, pemudik sudah bisa sampai di pintu gerbang masuk Cikopo, dan pukul 9.00 pagi sampai di Palimanan. Jadi waktu yang diperlukan untuk melewati tol Cipali sekitar 4 – 5 jam.

Pengalaman saat Kompasiana Visit Cipali lalu, rombongan berangkat dari kantor KemenPUPR di Kebayoran Baru pukul 7.00 pagi dan sampai di Cikopo pukul 9.00 pagi. Selanjutnya rombongan sempat berhenti di pintu tol Cikopo, salah satu rest area tipe B, dan melihat jembatan Cipunegara masing-masing sekitar 10 – 15 menit dalam rangka eksplorasi serta berfoto bersama di lokasi. Rombongan akhirnya sampai di Palimanan pada pukul 11.50 siang.

 

Bayarlah tarif tol Cipali dengan uang pas ya agar antrian kendaraan

pemudik tidak sampai menimbulkan kemacetan (Dokpri)

2. KECEPATAN

Tol Cipali memang dirancang untuk dilintasi kendaraan dengan maksimal 120 km/jam, menurut info yang disampaikan Pak Wisnu dari LMS. Sekalipun demikian, rambu lalu lintas yang dipasang sepanjang tol Cipali tetap mengacu pada batas kecepatan maksimal berkendara nasional yaitu 100 km/jam. Saat Kompasiana Visit Cipali, bus rombongan melaju antara 80 hingga 90 km/jam.

Para pemudiknya sebaiknya tetap berkendara di bawah kecepatan 100 km/jam untuk keselamatan dan kenyamanan mudik. Agar lebih yakin kecepatan kendaraan sesuai dengan peraturan dari pihak yang berwenang atau Polri, pemudik bisa terus memantau website resmi KemenPUPR selama mudik via tol Cipali yaitu http://ayomudik.pu.go.id.

Berdasarkan berita seputar arus mudik yang saya dengar dari radio lokal ibukota (Jak FM) pada Minggu sore 12 Juli 2015, sekitar 91 % pemudik bermobil yang tahun lalu melewati jalur Pantura, kini beralih ke tol Cipali. Oleh karena itu, pemudik via Cipali diminta berkendara dengan kecepatan antara 40 km – 60 km/jam oleh pihak kepolisian agar ruas tol Cipali bisa dinikmati dan dilalui dengan nyaman oleh semua pihak.

 

Cleaning service pada toilet di rest area Tol Cipali sigap membersihkan setiap kali toilet selesai dipakai (Dokpri)

3. KEGIATAN

Sekalipun mudik via Cipali relatif akan lebih singkat dan lancar daripada via Pantura, faktor kebosanan akan tetap sulit untuk dihindarkan bagi keluarga yang mudik dengan membawa anak-anak dan balita. Maka kamera digital dan teropong wajib dibawa bagi para pemudik via Cipali yang akan pulang ke kampung halaman bersama buah hatinya, terutama jika akan melintasi Cipali di pagi atau sore hari.

Siapkan pula peralatan menggambar (kertas polos dan pensil/crayon/spidol berwarna) secukupnya. Jalan tol Cipali yang datar dan lurus akan memudahkan para pemudik cilik merekam pemandangan di sana dalam bentuk gambar hasil kreasi tangan mereka. Pemandangan dan kejadian menarik di sepanjang tol Cipali tentunya juga dapat dibagi dari smartphone para pemudik via media sosial ke masyarakat luas.

Sepanjang kanan kiri tol Cipali selama Kompasiana Visit Cipali, saya menikmati indahnya hamparan luas sawah nan hijau. Dijamin, pemandangan sawah tersebut dapat menyejukkan pandangan pemudik yang sehari-harinya lebih sering melihat hutan beton di sekitarnya. Ada pula danau hijau di bawah jembatan Cipunegara serta sungai yang berisi perahu dan penambang pasir di sungai Cimanuk. Jangan lewatkan pula kesempatan langka untuk dapat memotret batu besar unik berwarna hitam yang menjadi simbol khusus di pinggir jalan tol Cipali, Batu Blenong yang berlokasi di Ciwaringin.

4. KENYAMANAN

Jikalau pemudik berangkat mudik melewati Cipali saat siang atau sore hari, pastikan untuk melepas lelah di salah satu dari delapan rest area di tol Cipali (masing-masing empat rest area di kanan dan kiri ruas tol Cipali). Saat buka shaum pada pukul 18.00, pemudik dapat menikmatinya di rest area tipe A yang menyediakan pom bensin, mesjid, dan toilet. Pengalaman saya saat Kompasiana Visit Cipali, air di mesjid deras mengalir dan toilet pun senantiasa bersih tanpa dipungut bayaran.

Untuk pemudik yang berangkat di malam hari via tol Cipali, sang pengendara mobil idealnya sudah tidur selama 6 – 8 jam sebelumnya. Jikalau kurang dari itu, sempatkan diri untuk tidur sejenak antara 30 - 120 menit di rest area tol Cipali sebelum melanjutkan perjalanan. Ingat, tol Cipali dibangun untuk membuat perjalanan mudik semakin lancar dan nyaman serta mengurangi jumlah kecelakaan. Namun, tak ada salahnya jika setiap pemudik tetap membekali diri dengan membawa peralatan P3K (obat-obatan dan perlengkapan medis untuk membalut luka) di mobil untuk berjaga-jaga jika mendadak masalah kesehatan tiba.

Kompasianer Dewi Puspa mengunjungi salah satu gerai waralaba nasional

yang tersedia mobile di rest area KM-164 Tol Cipali (Dokpri)

Maka itulah, jarak antar rest area Tipe A dengan tipe B (tanpa pom bensin) di tol Cipali adalah 20 km dan jarak antara sesama rest area Tipe A sepanjang 50 km. Menurut Pak Wisnu dari LMS, saat pembangunan tol Cipali, pengaturan jarak itu mengacu kepada dan telah sesuai dengan uji kelelahan secara fisiologis/fisik dan psikologis/mental yang dirasakan seseorang ketika mengemudi di jalan tol. Sedangkan jika mobil pemudik mengalami masalah di tengah tol Cipali, pemudik dapat segera menghubungi call centre LMS: 02607600600. Mobil derek resmi dari LMS akan segera datang dan sigap membantu para pemudik di Cipali dan pelayanan tersebut sepenuhnya gratis. Untuk sementara, memang belum tersedia bengkel di rest area Cipali.

 

5. KEUANGAN

Siapkan uang pas untuk membayar tiket tol Cipali! Ya, itu pesan terpenting yang harus selalu diingat oleh pemudik via Cipali. Dua kali saya menyaksikan berita di dua stasiun TV swasta nasional yang berbeda, kemacetan di tol Cipali – bahkan hingga 14 km – terjadi karena kegiatan pengembalian uang di pintu gerbang tol Cipali yang ternyata memakan waktu.

Kelambatan tersebut bisa terjadi karena bertahun-tahun sebelumnya, para pemudik rutin melintasi jalur Pantura yang bebas biaya sehingga mereka belum terbiasa menyiapkan uang pas setelah tol Cipali mulai beroperasi. Selain menyiapkan uang pas saat membayar tiket tol Cipali, pastikan uang tunai di dompet pemudik dapat mencukupi perjalanan sepanjang tol Cipali, terutama jika ingin membeli makanan dan minuman di rest area. Seingat saya, saat menyinggahi 2 rest area saat Kompasiana Visit Tol Cipali, saya belum melihat adanya mesin ATM yang tersedia di kedua rest area tersebut.

Sebagai berita gembira bagi pemudik via Cipali, mulai Selasa 7 Juli (H-10) hingga 22 Juli (H+5) pada Idul Fitri 2015 ini, berlaku diskon sebesar 25 % dari LMS. Jadi untuk kendaraan Golongan 1 – mayoritas jumlah pemudik yang melintasi jalan tol – tarif tol dari Cipali hingga Palimanan yang awalnya  Rp. 96.000 menjadi hanya Rp. 72.000.

 

Untuk mendapatkan layanan mobil derek resmi di Tol Cipali,

para pemudik bisa menelpon call centre Lintas Marga Sedaya: 02607600600 (Dokpri)

 

Nah, sebagai kesimpulan dari 'strategi mudik asik via Tol Cipali:

1) KEBERANGKATAN: Semakin pagi, semakin baik karena bisa 100% mengandalkan penerangan alami jalan tol Cipali berupa cahaya matahari sekaligus menikmati pemandangan unik di kanan-kiri tol Cipali.

2) KECEPATAN: Menyetirlah di bawah kecepatan 100 km/jam (sesuai ketentuan pihak kepolisian) karena dalam kondisi normal, jarak dari pintu gerbang tol Cikopo hingga Palimanan dapat ditempuh selama 4 - 5 jam.

3) KEGIATAN: Manfaatkan smartphone untuk memotret dan merekam obyek pemandangan unik dan menarik sepanjang tol Cipali seperti hamparan sawah, sungai, dan batu besar Blenong di Bukit Salam Ciwaringin.

4) KENYAMANAN: Tidurlah yang cukup (6 - 8 jam) sebelum mudik via Cipali dengan kendaraan dan segera menepi untuk beristirahat di salah satu dari 8 rest area yang ada jika kantuk mulai menyerang saat menyetir di tol.

5) KEUANGAN: Bawalah uang recehan atau uang tunai yang pas (bisa ditukar di bank sebelum mudik) untuk membayar tarif tol agar mempercepat antrian kendaraan di pintu gerbang tol serta memudahkan belanja di rest area.

 

Selamat mudik asik bagi para pemudik via Cipali tahun ini. Semoga dengan matangnya perencanaan mudik, perjalanan silaturahmi Anda bisa melaju lebih aman, cepat, lancar, dan nyaman sampai tujuan untuk merayakan Hari Kemenangan bersama sanak-keluarga dan handai taulan di kampung halaman.  Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436 H.  Minal 'Aidin wal Faidzin.  Mohon maaf lahir dan batin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun