Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Ketika Manusia Berencana, Tuhan Tertawa

23 Mei 2015   07:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:42 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_419478" align="aligncenter" width="180" caption="Manusia merencanakan cita-citanya, Yang Maha Esa menentukan dengan cinta-Nya (Ilustrasi: https://indranovindra.wordpress.com/)"][/caption]

Manusia boleh berencana, tapi Tuhan yang Maha Kuasa.Ungkapan itu bisa jadi sering kita dengar sehari-hari.Namun, tetap saja fakta dalam memaknainya lebih dari sekedar kata-kata tidak semudah yang kita duga.Wajarlah jika ada istilah ‘move on’ dan ‘let it go’.Inti kedua istilah itu sama: “Yang lalu biarlah berlalu”.

Pernahkah Anda memperhatikan orang-orang di sekitar Anda? Lebih tepatnya tingkah laku dan kebiasaan mereka.Ada orang yang tipenya sistematis dan ada pula yang spontan.Banyak yang ambisius, tidak sedikit pula yang menerima hidup apa adanya.Begitu pula ada orang mengalir begitu saja hidupnya, tapi selalu ada yang orang-orang luar biasa terencana.Lalu, mana yang lebih baik di antara keduanya?

Pastinya, itu pilihan pribadi masing-masing sehingga tidak bisa dibilang salah atau benar.Memang ada orang yang termasuk tipe A secara psikologi.Tipe ini bisa dicirikan dengan sifatnya yang dominan dan goal-oriented.Selanjutnya, ada tipe B yang easy-going alias lawan dari tipe B.Saat A menganggap hidup adalah pertandingan, maka B menerima hidup sebagai permainan.Masih ada lagi tipe C yang tidak senang ribut dan lebih memilih untuk memendam semua perasaannya.Bagi C, hidup adalah penderitaan yang harus dijalankan tanpa banyak pertanyaan.

Kok sepertinya tiga tipe kepribadian di atas, dari A hingga C, cenderung ekstrem ke kanan maupun ke kiri ya? Apa tidak ada yang proporsional di pertengahan?Setelah membaca buku teks Introduction to Psychology oleh Sandra Ciccarelli, seorang psikolog di bidang psikologi perkembangan (development psychology) dari Amerika Serikat, saya jadi mengetahui masih ada satu lagi ada tipe kepribadian, yaitu tipe H.Tipe terakhir ini menganggap hidup sebagai perjuangan sekaligus perjalanan.

[caption id="attachment_419480" align="aligncenter" width="193" caption="Buku psikologi ini salah satunya membahas tentang tipe kepribadian yang terencana sekaligus fleksibel, tipe H (Ilustrasi: www.pearsonhighered.com)"]

14323413751933553855
14323413751933553855
[/caption]

Tipe H ini tahu kapan harus melangkah maju dan kapan sebaiknya mundur teratur. Orang-orang H umumnya bisa membagi antara waktu untuk bekerja dan beristirahat dengan proporsional.Mereka inilah yang disebut Google sebagai calon karyawan (plus pasangan hehehe…) idaman karena mereka mampu menjadi pemimpin yang dapat diandalkan sekaligus pengikut yang kesetiaannya tidak perlu diragukan.Berita bagusnya, dengan kriteria karyawan seperti ini, Google tidak lagi memprioritaskan nilai kuliah yang luar biasa sebagai syarat utama menjadi pegawainya.

Jadi, apa lebih baik kita tidak usah merencanakan dan mempersiapkan hidup dengan matang dan sebaik-baiknya? Toh belum tentu hasilnya seperti yang kita harapkan.Well untuk satu itu, saya jadi teringat stiker bagus yang tertempel pada bagian kaca belakang mobil yang saya lihat dan baca ketika melintasi daerah Pramuka Jakarta Senin lalu: “Just do your best and GOD will do the rest.” Bukankah Yang Maha Kuasa tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum kaum itu mengubah nasibnya sendiri?

Menurut pemilik Virgin Air, pengusaha kondang dari Inggris, Richard Branson, ada yang disebut sebagai Mitigasi Resiko.Ujarnya, “Seseorang harus berani mengambil pilihan beresiko dalam hidupnya.Tapi, pastikan terlebih dulu ada jalan keluarnya jika pilihan tersebut gagal.” Sederhananya, seseorang memang harus selalu “berharap untuk yang terbaik dan bersiap untuk yang terburuk.”

Akhir pekan jelas menjadi waktu yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga dan teman.Tetapi, ada baiknya juga jikalau diisi dengan perencanaan dan persiapan untuk satu minggu ke depan untuk kegiatan profesional maupun personal. Kalau tidak dijadwalkan waktu rutin dengan keluarga tercinta, ujung-ujungnya waktu seseorang akan habis untuk pekerjaan.

Memang sih, seringkalinya ada saja yang berjalan tidak sesuai rencana dan harapan.Setidaknya, kita jadi bisa mengukur, sudah sejauh mana perkembangan (progress report) hidup kita.Selamat berakhir pekan dengan menyenangkan.

[caption id="attachment_419486" align="aligncenter" width="356" caption="Pasangan Raja dan Ratu Spanyol, Felipe dan Letizia, selalu menyempatkan waktu bersama kedua putrinya, Leonor dan Sofia (Foto: www.hola.com)"]

14323419621715162145
14323419621715162145
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun