Lalu lintas yang padat namun tetap bersahabat. Begitulah kenangan saya tentang jalan raya di Yogya selama 3 hari mengikuti Blog Trip JNE bersama Kompasianer, 28 sampai dengan 30 November 2014.
Saya terbiasa dengan jalan raya di Jakarta, Bogor, dan Tangerang yang padat dan seringnya tidak bersahabat. Suara klakson berulang kali sudah lumrah terdengar di 3 kota yang sering saya singgahi tersebut.
Makanya saya langsung tercengang sekaligus salut ketika 2 kali mengalami sendiri saat supir bus pariwisata dari Werkudara Travel di Yogya tidak membunyikan klakson sekalipun sedang terburu-buru. Pertama, saat bus melaju dari Gunung Kidul setelah wisata alam di Gua Pindul dan Sungai Oya menuju Hyatt Hotel.
Saya lupa kami persisnya ada di jalan apa di Yogya sekitar jam tujuh malam saat itu. Namun, jalannya memang tidak lebar sehingga bus sulit menyalip becak di depannya yang berjalan tepat di tengah jalan. Saya sempat menduga - karena kami juga dikejar waktu untuk dinner dengan dewan direksi JNE - supir bus akan mengklakson tukang becak, ternyata?
Akhirnya supir becak yang menepi sendiri dengan mengayuh becaknya setelah dia menyadari ada bus besar di belakangnya tanpa harus sang supir bus mengklaksonnya berkali-kali. Wah, fenomena itu langka sekali saya temukan di tempat lain.
Kedua, lagi-lagi saat pulang dari Hyatt Hotel Yogya menuju Eastparc Hotel sekitar jam setengah sembilan malam, supir bus sabar menanti pengendara sepeda yang sedang berjalan di depannya. Pengendara sepeda itu seorang anak perempuan berjilbab. Sepertinya dia baru saja pulang setelah belajar bersama atau les di suatu tempat karena keranjang depannya penuh buku-buku. Tanpa sekalipun mengklakson sang gadis muda, pak supir bus baru melaju setelah pengendara sepeda itu menepi ke pinggir, sama seperti tukang becak di awal perjalanan.
Seandainya semua pengemudi bisa sabar mengantri dan tertib mengemudi di jalan seperti di Yogya, tentunya kecelakaan lalu lintas bisa berkurang dengan sangat signifikan. Saya juga kagum dengan bangunan toko yang rapi di kanan-kiri jalan. Seingat saya, saya tidak menjumpai pedagang kaki lima yang berjualan dengan semrawut di pinggir jalan, termasuk di daerah pasar.
Tulisan dan koleksi foto-foto lalu lintas di Yogya ini menutup rangkaian reportase saya untuk Blog Trip JNE bersama Kompasiana. Reportase lainnya tentang perjalanan perdana saya selama di Yogya bersama JNE dan Kompasiana dapat dibaca di tautan artikel yang tertera di bawah.
Yang pasti, separuh hati saya sudah tertinggal di Yogya yang begitu tertata dan berbudaya bagi saya. Kelak saya akan segera mengunjungi Yogya untuk kedua kalinya bersama suami dan keluarga kami tercinta.
[caption id="attachment_381196" align="aligncenter" width="300" caption="Operasi Zebra Progo 2014: Taat Aturan Agar Nyaman di Jalan (Dokpri)"][/caption]
[caption id="attachment_381197" align="aligncenter" width="300" caption="Merah Hitam Putih Rambu Lalu Lintas di Yogya (Dokpri)"]
[caption id="attachment_381183" align="aligncenter" width="300" caption="Sabar Mengantri di Sepanjang Jalan Adi Sucipto Yogya (Dokpri)"]
[caption id="attachment_381186" align="aligncenter" width="300" caption="Lalu lintas padat merayap namun tetap bersahabat di Jl. Adi Sucipto Yogya (Dokpri)"]
[caption id="attachment_381189" align="aligncenter" width="300" caption="Perempatan Jalan yang Nasionalis (Dokpri)"]
[caption id="attachment_381190" align="aligncenter" width="300" caption="Graffiti yang Njawani: Surakarsa (Dokpri)"]
[caption id="attachment_381192" align="aligncenter" width="300" caption="Graffiti yang Njawani: Jogokaryo (Dokpri)"]
[caption id="attachment_381193" align="aligncenter" width="300" caption="Graffiti yang Njawani: Mantrirejo (Dokpri)"]
[caption id="attachment_381200" align="aligncenter" width="300" caption="Jalan Daerah Berkualitas "]
[caption id="attachment_381202" align="aligncenter" width="300" caption="Konsisten di Jalurnya Masing-masing (Dokpri)"]
[caption id="attachment_381204" align="aligncenter" width="300" caption="Mau Ke Kiri atau Kanan? (Dokpri)"]
[caption id="attachment_381205" align="aligncenter" width="300" caption="Sugeng rawuh (Dokpri)"]
[caption id="attachment_381206" align="aligncenter" width="300" caption="Geopark Gunung Sewu (Dokpri)"]
[caption id="attachment_381207" align="aligncenter" width="300" caption="Spanduk Kampanye Damai Pilpres 2014 (Dokpri)"]
[caption id="attachment_381209" align="aligncenter" width="300" caption="Bus Korea di Yogya, Sarangeyo! (Dokpri) "]
[caption id="attachment_381210" align="aligncenter" width="300" caption="Kalender Raksasa di Pinggir Jalan (Dokpri)"]
[caption id="attachment_381211" align="aligncenter" width="300" caption="Awas, ada Zebra Cross! (Dokpri)"]
[caption id="attachment_381212" align="aligncenter" width="300" caption="Jam pulang sekolah di Yogya (Dokpri)"]
[caption id="attachment_381213" align="aligncenter" width="300" caption="Mau Beternak? Silakan ke pasar hewan (Dokpri)"]
[caption id="attachment_381214" align="aligncenter" width="300" caption="Gerbang penyambutan (Dokpri)"]
[caption id="attachment_381215" align="aligncenter" width="300" caption="Kampanye Anti Narkoba Pro Kuliah (Dokpri)"]
[caption id="attachment_381217" align="aligncenter" width="300" caption="Bunderan Bank (Dokpri)"]
[caption id="attachment_381219" align="aligncenter" width="300" caption="Kegiatan ekonomi di pasar daerah Wonosari (Dokpri)"]
[caption id="attachment_381220" align="aligncenter" width="300" caption="Teraturnya Parkir Motor di Yogya (Dokpri)"]
[caption id="attachment_381221" align="aligncenter" width="300" caption="Papan penunjuk yang sangat membantu di jalan (Dokpri)"]
Silakan baca juga:
Serunya membatik di Sekar Kedhaton Yogya
Berbagi Cerita dan Tawa bersama Kompasianer dan JNE
Kenangan yang Unik dan Menarik dari Yogya #1
Waktunya Makan yang Unik dan Menarik di Yogya #2