Kota pelajar yang tertata dan berbudaya. Itulah kesan saya tentang Yogya. Bersih, rapi, tertib, dan teratur juga deretan kata lainnya yang menggambarkan kenangan saya selama di Yogya.
Menurut saya, Yogya juga mampu menggabungkan kata 'tradisional' dan 'modern' dengan tepat. Hal itu tentunya sangat membantu marketing dalam bidang ekonomi kreatif di Yogya, terutama sektor pariwisata. Pasti itu juga pertimbangan kuat JNE untuk merayakan HUT ke-24 di luar Jakarta untuk pertama kalinya dengan memilih Yogya sebagai lokasi utama.
Blog Trip hasil kerjasama JNE dan Kompasiana selama 3 hari, Jum'at - Minggu, 28 - 30 November 2014 lalu sukses membuat saya ingin berkunjung kembali ke Yogya. Kegiatan saat saya membatik di Sekar Kedhaton dan kebersamaan dengan tim Kompasianer serta Satria JNE selama di Yogya benar-benar menjadi kenangan manis.
Yogya juga menyimpan banyak hal unik dan menarik yang sayang kalau sampai dilewatkan. Kamera saya menyimpan beberapa hasil jepretan yang bisa menjadi info bagi para pecinta travelling, terutama menjelang liburan akhir tahun ini.
Tulisan ini terdiri atas 3 bagian. Bagian pertama ini memotret tentang bangunan (antara lain bandara, hotel, dan rumah sakit) yang saya jumpai selama di Yogya. Selamat menikmati.
Iklan Pariwisata Sudah Dimulai dari Bandara
[caption id="attachment_380894" align="aligncenter" width="512" caption="Intensifnya Dinas Pariwisata Yogya dalam berpromosi: www.visitingjogja.com (Dokpri)"][/caption]
Bandara adalah salah satu pintu gerbang pariwisata yang sangat prospektif dan potensial. Dinas pariwisata DIY tentunya sadar benar akan potensi bandara sebagai media promosi sehingga memasang 2 spanduk promosi di bandara Adi Sutjipto.
[caption id="attachment_380896" align="aligncenter" width="512" caption="Wah, Gua Pindul dan Sungai Oya belum masuk di spanduk promosi Dinas Pariwisata DIY (Dokpri)"]
Gunung Merapi, Keraton Yogya, Gunungan, Batik, Surfing, Candi Prambanan, Nglanggeran, Pantai Glagah, serta Goa Jomblang adalah beberapa obyek dan kegiatan wisata andalan Yogya. Silakan klik http://visitingjogja.com untuk mengetahui informasi lengkap tentang pariwisata di Yogya.
Yogya termasuk dalam Kota Pelajar di 'Jabodetabek'
[caption id="attachment_380898" align="aligncenter" width="512" caption="SMPN 4 Depok ternyata juga ada di Yogya! (Dokpri)"]
Ternyata istilah 'Jabodetabek' itu bukan hanya milik 'Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi'. Tambahkan juga kota Jogja di dalamnya. Mau buktinya? Ada SMPN 4 Depok di Yogya yang bahkan sudah terakreditasi A. Siapa tahu ada yang berminat belajar di sana tahun depan?
Eastparc, hotel citarasa Inggris dan Perancis di Yogya
[caption id="attachment_380900" align="aligncenter" width="512" caption="Gabungan cita rasa Inggris dan Perancis di Hotel Eastparc Yogya (Dokpri)"]
Awalnya saya salah menuliskan nama hotel. Saya pikir nama hotel 'Eastpark' yang semuanya berasal dari Bahasa Inggris (East = Timur, Park = Taman).
Ternyata manajemen hotel memiliki cita rasa gabungan ala Inggris dan Perancis sehingga menamainya 'Eastparc'. 'Parc' sendiri berasal dari Bahasa Perancis yang juga berarti 'taman' seperti di bahasa Inggris.
Informasi detil mengenai Eastparc Hotel Yogyakarta dapat diakses pada http://www.eastparchotel.com/
Tiga Lukisan Bunga di Satu Kamar Hotel
[caption id="attachment_380902" align="aligncenter" width="480" caption="Lukisan pertama di kamar mandi Eastparc Hotel Yogya (Dokpri)"]
Adanya tiga lukisan sekaligus - semuanya bergambar bunga - dalam satu kamar di Eastparc Hotel Yogya langsung membuat saya terkesima. Lukisan diletakkan di tiga lokasi dinding: kamar mandi, ruang tidur, dan di atas meja tulis.
Pengunjung hotel seolah bisa merasakan atmosfer tinggal di kamar hotel mewah yang ada di Inggris maupun Perancis dengan koleksi lukisan bunga tersebut. Setelah dari Yogya, ingin rasanya bisa segera mengunjungi Museum The Louvre (Musee du Louvre) di Perancis untuk melihat langsung lukisan Mona Lisa karya Leonardo dan Vinci. Bienvenue en France!
[caption id="attachment_380903" align="aligncenter" width="512" caption="Lukisan bunga kedua di kamar Hotel Eastparc Yogya (Dokpri)"]
[caption id="attachment_380904" align="aligncenter" width="512" caption="Lukisan bunga ketiga di atas meja tulis di kamar Eastparc Hotel Yogya (Dokpri)"]
Jika penghuni kamar hotel sedang lelah dan perlu inspirasi setelah perjalanan, silakan menulis di atas meja tulis yang luas dengan kursinya yang empuk ini sambil memandang lukisan tepat di hadapan mata. Cantiknya bunga di lukisan bisa jadi dapat menstimulasi ide-ide kreatif di kepala.
Buku Informasi untuk Tamu Hotel yang Mirip Agenda Klasik
[caption id="attachment_380905" align="aligncenter" width="512" caption="Buku Informasi untuk Tamu Hotel ini sekilas mirip agenda klasik (Dokpri)"]
Di era mutakhirnya IT dan menjamurnya media sosial, Eastparc Hotel Yogya ternyata masih mengapresiasi nilai-nilai klasik yang tak lekang oleh zaman. Salah satunya adalah dengan menyediakan 'Buku Informasi untuk Tamu Hotel (Guest Information Directory) yang mirip sekali dengan buku agenda klasik.
[caption id="attachment_380906" align="aligncenter" width="480" caption="Boleh dibaca tapi dilarang dibawa pulang oleh tamu Eastparc Hotel Yogya (Dokpri)"]
Buku petunjuk untuk tamu hotel ini pastinya sangat bermanfaat bagi para tamu hotel yang sudah berusia lanjut maupun orang-orang yang tidak terlalu 'akrab' dengan segala macam jenis gadget. Informasi yang tersedia di dalamnya pun lengkap isinya serta tertulis dalam bahasa Indonesia maupun Inggris.
Pasti karena itulah pihak Eastparc Hotel Yogya meminta para tamu hotel untuk tidak meminta buku itu keluar hotel agar penghuni kamar berikutnya bisa mengetahui juga informasi penting tersebut. Permintaan itu tertulis jelas dan tegas dalam sampul dalam buku: "Thank you for leaving this directory for our next Guest".
[caption id="attachment_380909" align="aligncenter" width="512" caption="Informasi detil dan lengkap untuk tamu di Eastparc Hotel Yogya (Dokpri) "]
Rumah Sakit Biru milik Militer yang Bisa Diakses Umum
[caption id="attachment_380911" align="aligncenter" width="512" caption="Rumah Sakit berwarna biru Milik AU di Yogya (Dokpri)"]
Rumah sakit militer ini menjadi unik bagi saya karena warnanya didominasi biru. Sama seperti warna seragam angkatan udara di Indonesia atau TNI AU.
Rumah sakit Dr. S. Hardjolukito milik Dinas Kesehatan Angkatan Udara ini juga terbuka untuk masyarakat umum. Tak terkecuali unit gawat darurat yang siap melayani pasian selama 24 jam.
[caption id="attachment_380914" align="aligncenter" width="512" caption="IGD Rumah Sakit Militer Siap 24 Jam Melayani Pasien (Dokpri)"]
Halte Bus Trans Jogja yang Imut-imut
[caption id="attachment_380915" align="aligncenter" width="512" caption="Imutnya Hotel Bus Trans Jogja (Dokpri)"]
Pasti karena terbiasa dengan halte busway di Jakarta yang luas, saya lumayan terkejut juga melihat halte bus Tans Jogja yang imut-imut ini. Sayangnya selama di Yogya, saya belum pernah melihatnya melintas di jalan raya, apalagi sampai berkesempatan menumpanginya. Lain kali, mungkin?
Pohon Berbentuk Unik di Gunung Kidul
[caption id="attachment_380917" align="aligncenter" width="480" caption="Ini Payung atau Pohon atau Bisa Dua-duanya? (Dokpri)"]
Saat menikmati makan siang di salah satu rumah makan di Gunung Kidul sebelum ke obyek wisata, saya menemukan pohon unik yang seperti payung. Pohon tersebut terletak di taman dalam di area restoran. Jika saja ditanam di lokasi yang lebih strategis, tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri.
[caption id="attachment_380919" align="aligncenter" width="480" caption="Silakan tebak, siapa Kompasianer yang sedang melintas di depan pohon payung ini? (Dokpri)"]
Sempat 'Diusir' saat hiruk-pikuk di Bandara
[caption id="attachment_380920" align="aligncenter" width="512" caption="Ini bukan ruang tunggu bandara karena sudah ada tempatnya (Dokpri)"]
Ada kejadian unik saat tim media dan Kompasianer serta Satria JNE akan pulang kembali ke Jakarta dari Yogya pada Minggu pagi 30 November 2014. Kami akhirnya berdiri dan berkumpul di area bandara seperti yang terlihat di atas sambil menunggu anggota rombongan lainnya yang belum datang. Ternyata, tak sampai 5 menit kemudian?
[caption id="attachment_380921" align="aligncenter" width="512" caption="Kalau diusir petugas bandara secantik dan sesopan ini, pasti sulit tersinggung (Dokpri)"]
Kami diminta - atau diusir - secara sopan oleh mbak petugas di bandara Yogya yang bertopi dan jaket merah untuk pindah ke bagian pinggir. Papan bertuliskan 'Angkasa Pura' tersebut memang harus sepi penumpang agar memudahkan petugas memantau situasi dan kondisi di terminal keberangkatan karena posisinya yang sangat strategis tepat di tengah-tengah pintu masuk.
Dibungkus Dulu Supaya Aman
[caption id="attachment_380922" align="aligncenter" width="480" caption="Plastik pembungkus agar barang aman sampai tujuan (Dokpri)"]
Penumpang pesawat yang membawa bagasi berupa benda-benda berharga maupun pecah-belah baiknya membungkusnya dengan plastik khusus yang tersedia di bandara. Jasa pembungkusan dengan plastik khusus tersebut juga tersedia di bandara Adi Sucipto Yogya. Harganya terjangkau dompet maupun kantong.
[caption id="attachment_380923" align="aligncenter" width="480" caption="Petugas khusus siap membantu para penumpang membungkus bagasi mereka (Dokpri)"]
[caption id="attachment_380924" align="aligncenter" width="640" caption="Nah, keramik ini pasti utuh sampai di tempat karena sudah dibungkus plastik khusus (Dokpri)"]
Siapa Mau Belanja ke Pasar Tradisional?
[caption id="attachment_380925" align="aligncenter" width="480" caption="Di Sini Pintu Masuk Pasar Piyungan Bantul Yogya (Dokpri)"]
Awalnya saya sempat berpikir untuk mengunjungi pasar tradisional di Yogyakarta. Sayangnya, belum ada waktu maupun kesempatan. Sebagai hiburan untuk sementara, melihat gerbang pintu masuk Pasar Piyungan di Bantul Yogya terlebih dahulu pun tak mengapa.
Itulah sekelumit kenangan yang unik dan menarik di Yogya yang sempat terekam oleh kamera saya. Selanjutnya, giliran wisata kuliner yang akan disajikan reportasenya. Urusan makan, pasti tak ada yang mau sampai ketinggalan!
Silakan baca juga:
Serunya membatik di Sekar Kedhaton Yogya
Berbagi Cerita dan Tawa bersama Kompasianer dan JNE
Waktunya Makan yang Unik dan Menarik di Yogya #2
Sabar di Jalan, Separuh Hati Tertinggal di Yogya #3
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H