[caption id="attachment_381140" align="aligncenter" width="300" caption="Bakpia raksasa dari Djava masuk rekor MURI tahun 2010 (Dokpri)"]
[caption id="attachment_381144" align="aligncenter" width="300" caption="Panganan yang manis dan berwarna di Bakpia Djava: Jenang, krasikan, dan masih banyak lagi (Dokpri)"]
Tentu saja, kehadiran 2 orang Kompasianer dari Yogya sangat membantu saya dalam memilih oleh-oleh khas Yogya selain bakpia. Mbak Grace menyarankan saya membeli keripik ikan wader. Sementara itu Mbak Riana merekomendasikan permen tape dan intip (kerak nasi yang dikeringkan) mini. Biasanya intip berbentuk lebar dan besar. Saya bersyukur ada ukuran mininya sehingga lebih praktis saat dibawa.
[caption id="attachment_381142" align="aligncenter" width="300" caption="Trio oleh-oleh dari kiri ke kanan: Permen tape, intip mini, dan keripik ikan wader (Dokpri)"]
[caption id="attachment_381146" align="aligncenter" width="300" caption="Permen tape ini rasa dan jumlahnya sama-sama rame (Dokpri)"]
[caption id="attachment_381147" align="aligncenter" width="300" caption="Biar mini, tapi kerak nasi ini (intip) menarik hati (Dokpri)"]
[caption id="attachment_381148" align="aligncenter" width="300" caption="Jangan keder setelah makan keripik ikan wader, dijamin maknyuus! (Dokpri)"]
Saya baru sadar, makanan yang ada di daerah Yogya, Solo, dan Semarang di Jawa Tengah banyak yang sama sehingga dijual di ketiga tempat tersebut. Contohnya bandeng yang khas Semarang juga dijual di Yogya, begitu pula dengan intip yang aslinya adalah panganan khas Solo.
[caption id="attachment_381150" align="aligncenter" width="300" caption="Kompasianer Punky Prayitno, New Brand Ambassador untuk Bakpia Djava? (Dokpri)"]
[caption id="attachment_381152" align="aligncenter" width="300" caption="Silakan Coba Bandeng Bacem dari Yogya (Dokpri)"]
Dari Pasar Jadul Hingga 'Makan' Air Hujan Sebagai Tamu VIP