[caption id="attachment_384628" align="aligncenter" width="300" caption="Kispray Violet kemasan botol edisi lawas dan anyar serta refill Kispray Amoris dalam sachet (Dokpri)"][/caption]
[caption id="attachment_384629" align="aligncenter" width="300" caption="Pakaian kusut ini diseterika dengan Kispray Violet di Hotel POP Cengkareng Jakarta semalam sebelum berangkat ke Yogya untuk blog trip (Dokpri)"]
Pakaian bisa dianalogikan seperti cover sebuah buku.Jika judulnya menarik, orang akan tergerak untuk mengetahui isinya.Terlebih lagi jika ditambah dengan ilustrasi dan warna yang sedap dipandang mata.
Filosofi ‘pakaian mirip sampul buku’ sehingga harus selalu rapi dan menarik hati itulah yang ditanamkan kedua orang tua saya.Merekaberprinsip, pakaian yang kusut dan tidak harum itu akan membuat pemakainya menjadi minder karena merasa tidak menarik lagi.Kalau seseorang tidak percaya diri karena penampilannya yang berantakan tak karuan, biasanya orang tersebut akan sulit bergaul maupun mengembangkan dirinya di masyarakat luas.
[caption id="attachment_384631" align="aligncenter" width="300" caption="Kispray Violet sachet dan alat seterika setia mendampingi selama perjalanan di Yogya (Dokpri)"]
[caption id="attachment_384632" align="aligncenter" width="300" caption="Nah, baju rapi dan wangi pasti membuat percaya diri (Dokpri)"]
[caption id="attachment_384633" align="aligncenter" width="300" caption="Kaos casual pun tetap harus rapi dan wangi (Dokpri)"]
Orang tua saya selalu mengingatkan agar saya dan ketiga orang adik saya selalu rutin menyeterika pakaian.Terutama dengan pakaian yang akan kami kenakan di luar rumah atau saat bepergian.Bahkan kebiasaan itu sudah dimulai sejak kami berempat masih di SD (Sekolah Dasar).
Saya ingat betul saat masih sekolah dulu. Bapak dan Ibu rutin menyuruh kami untuk menyeterika sendiri pakaian seragam sekolah kami masing-masing.Selain menyeterika seragam sekolah untuk satu minggu ke depan, membersihkan sepatu dan tas sekolah menjadi agenda rutin kami setiap hari Minggu pagi.Setelah beres, barulah kami boleh menonton TV atau bermain.
Awalnya saya sebal juga karena harus menyeterika sendiri seragam sekolah.Apalagi orang tua melarang kami diam-diam untuk meminta mbak atau bibi asisten rumah tangga (ART) menyeterika seragam sekolah kami.Para ART kami pun waktu itu tak ada yang mempan satu pun dengan rengekan kami.Mau tak mau, kami harus mandiri untuk urusan seragam sekolah.Selain menyeterika seragam sekolah untuk satu minggu ke depan, membersihkan sepatu sekolah menjadi agenda rutin kami setiap hari Minggu pagi hingga kami lulus SMU.
Didikan mandiri dari orang tua saya barulah sangat terasa manfaatnya saat saya tidak serumah lagi dengan orang tua ketika saya berkuliah di Bogor.Menyeterika dan mencuci baju menjadi hal yang tak menyusahkan karena saya sudah terbiasa melakukannya di rumah.
Saat menjadi anak kost itu pula, saya mengetahui adanya produk Kispray.Penasaran dengan bau wangi yang semerbak tercium dari kamar sebelah, saya pun segera mendatangi teman satu kost yang berasal dari Medan itu.Namanya Sanya.Ternyata, Sanya sedang menyeterika setumpuk pakaiannya.Spontan saya bertanya waktu itu, “Harum banget bajumu, San.Pakai parfum apa?”
[caption id="attachment_384634" align="aligncenter" width="300" caption="Baju batik dan rok yang diseterika dengan Kispray Amoris di Eastparc Hotel Yogya untuk menghadiri kegiatan membatik di Sekar Kedhaton (Dokpri)"]
Sanya dengan santai menunjukkan botol Kispray miliknya.“Ini Kispray, pengharum dan pelicin pakaian yang anti kuman supaya baju enggak apek, apalagi waktu musim hujan.Tahu sendiri kan, Bogor Kota Hujan” tuturnya sambil menyemprotkan Kispray ke bajunya.Saya ingat betul, waktu itu dia memakai Kispray warna biru atau Bluis yang merupakan perpaduan wangi tumbuhan sehingga menimbulkan harum yang fresh dan clean.“Kalau isinya habis, beli saja isi ulangnya dalam sachet.Banyak kok dijual di mana-mana,” begitu jawab Sanya saat saya tanya tentang refill Kispray.
[caption id="attachment_384635" align="aligncenter" width="300" caption="Tiga serangkai dari Kispray yang menjaga primanya penampilan selama di Yogya (Ki-Ka): Amoris, Violet, dan Segeris (Dokpri)"]
Maka sejak tahun itu, sekitar akhir tahun 2007, saya mulai rutin memakai Kispray setiap kali menyeterika.Saya pun bisa berangkat kuliah dengan penuh rasa percaya diri karena memakai baju yang selalu rapi dan wangi. Saya lalu merekomendasikan Kispray kepada keluarga di rumah.Orang tua saya pun masih memiliki dan menggunakan botol Kispray edisi lama karena memang botolnya masih berfungsi dengan baik.
Saat lulus kuliah dan menjadi asisten dosen peneliti, ternyata dosen yang saya bantu risetnya juga memakai Kispray.Selama ini, karena selalu tercium bau harum yang mewah dari pakaian beliau, saya pikir beliau pasti memakai parfum impor yang eksklusif karena beliau sering dinas keluar negeri, ternyata? Saya mengetahui secara tak sengaja tentang pemakaian Kispray oleh beliau saat profesor tersebut dikomentari oleh rekannya seusai rapat dosen.“Wah, bajunya wangi sekali, Prof.Pasti ini parfumnya mahal karena sudah level guru besar,” ujar para koleganya dengan setengah bercanda.
“Parfum mahal apa? Si Bibi (Asisten Rumah Tangga) cuma rajin pakai Kispray sewaktu menyeterika semua pakaian di rumah,” ujar sang profesor yang terkenal low profile dan kalem tersebut sambil tersenyum simpul.Namun, rona bangga sekilas tetap terlihat di wajahnya.
Oh, ternyata itu rahasianya! Profesor di bidang gizi dan pangan tersebut tidak hanya aktif mengajar di kampus, namun juga sering menjadi pembicara seminar gizi dan kesehatan di tingkat nasional maupun internasional.Selain itu, beliau juga menjadi konsultan ahli untuk beberapa produk pangan dan suplemen kesehatan.Pastinya dengan aroma pakaian beliau yang selalu harum dan segar dengan pemakaian rutin Kispray, membuat beliau selalu percaya diri saat harus tampil di depan publik dalam acara yang dihadirinya dan juga sepanjang perjalanan.
Belum lama ini, kehadiran Kispray terbukti sangat membantu dalam menunjang penampilan sekaligus rasa percaya diri saya sebagai Kompasianer.Akhir bulan lalu, 28 hingga 30 November 2014, bersama 8 orang Kompasianer lainnya, Alhamdulillah saya terpilih untuk mengikuti rangkaian acara HUT JNE ke-24 di Yogya.Alat seterika dan Kispray ukuran sachet langsung masuk ke dalam tas yang saya bawa selama perjalanan di Yogya.
[caption id="attachment_384638" align="aligncenter" width="300" caption="Baju batik ini diseterika dengan Kispray Segeris untuk perjalanan pulang dari Yogya menuju Jakarta (Dokpri)"]
Apalagi saya juga harus membawa 3 baju batik sebagai salah satu dress code dalam JNE blog trip selama 3 hari tersebut.Baju bisa kusut karena terlipat dalam tas selama perjalanan menuju Yogya.Padahal, Kompasianer bersama tim media harus menghadiri berbagai acara dan kegiatan yang juga dihadiri oleh anggota dewan direksi JNE.Tak terbayang bagaimana kikuknya saya jika harus hadir dengan baju tak licin.
Oleh karena itu, saya lalu membeli 3 sachet Kispray dengan varian yang wangi berbeda sebelum berangkat.Saat mengajar di kampus, biasanya saya memakai Kispray Bluis warna biru atau Kispray Violet warna ungu dan beraroma wangi bunga yang manis serta segar.Keduanya sering saya gunakan karena harum segarnya lembut dan menenangkan.
[caption id="attachment_384639" align="aligncenter" width="300" caption="Kispray Amoris kini menjadi favorit penulis karena wanginya paling tahan lama (Dokpri)"]
Saat menyeterika pakaian selama di Yogya, saya juga mencoba untuk menggunakan Kispray warna merah muda (pink) yaitu Amoris dan Kispray warna kuning, Segeris, karena penasaran dengan aroma wanginya.Hasilnya? Kini Kispray pink Amoris yang merupakan perpaduan wangi harum mawar dan tumbuhan segar menjadi produk terfavorit saya dari Kispray.Bau wanginya tajam dan kuat, namun tidak terlalu mencolok.
Kispray pink Amoris itu pula yang mengharumkan baju batik hijau motif bunga-bunga yang saya kenakan saat belajar membatik di Sekar Kedhaton Yogyakarta.Apa karena Kispray pink Amoris itu pula ya, saya jadi bersemangat membatik untuk pertama kalinya?Wangi menyegarkan dari Kispray pink Amoris yang mewah dan tahan lama menjadikan saya tetap antusias sepanjang acara sekalipun ternyata membatik itu sulit dan memerlukan kesabaran tingkat tinggi.
[caption id="attachment_384641" align="aligncenter" width="300" caption="Selfie dulu dengan pakaian yang rapi dan wangi di kamar Eastparc Hotel Yogya sebelum membatik di Sekar Kedhaton (Dokpri)"]
Menurut pengalaman pribadi saya, dari keempat wangi Kispray, pink Amoris cocok digunakan untuk acara yang memerlukan antusiasme.Wangi segar dan menenangkan dari Kispray ungu Violet dan biru Bluis sesuai untuk suasana yang memerlukan fokus dan konsentrasi tinggi.
[caption id="attachment_384642" align="aligncenter" width="300" caption="Senyum percaya diri sebelum pulang ke Jakarta dengan batik yang diseterika memakai Kispray Segeris (Dokpri)"]
Sedangkan Kispray kuning Segeris yang merupakan perpaduan wangi tumbuhan hijau dan jasmine bisa digunakan dalam perjalanan pulang setelah berpergian jarak jauh, seperti yang saya pakai dalam perjalanan pulang ke Jakarta dari Yogya.Wangi Segeris yang paling lembut sehingga membuat orang senantiasa terjaga namun tetap bisa rileks selama di jalan.Silakan mencoba Kispray dari keempat varian wangi yang tersedia.Wanginya membuat penampilan dan rasa percaya diri Anda tetap prima sepanjang perjalanan.