Bhawa, yaitu suasana dan sekaligus pancaran rasa;Â
Lawanya, berarti keindahan daya pesona, wibawa yang terpancar dari karya yang dibuat (Istanto, 2018, hal. 158)
Diketahui bahwa relief candi Jawa Tengah terpengaruh langgam seni Gupta-India yang indah dan mewah. Memperlihatkan kesan gerak tubuh, aksesori di badan sebagaimana penari India, seolah memakai patokan tertentu dalam pembuatan relief, tampak proporsional, wungkul, skalanya seperti perbandingan orang sesungguhnya.
Melihat hal tersebut, langgam seni Gupta India, terpengaruh perkembangannya dari kejayaan Mathura dan Gandhara di India. Langgam tersebut berbaur dengan pengaruh Helenik-Yunani. Langgam seni Gupta dapat dilihat dari permainan kesan bahan kain tipis melekat di badan selalu ada pada relief orang, dewa-dewa, sang Budha pada percandian Jawa Tengah. Ciri demikian ada di relief ataupun patung dewa Yunani (Soebroto, 2012, hal. 18). Secara estetika, patung-patung dan relief Yunani memenuhi kaidah-kaidah yang mereka kembangkan, sesuai latar belakang filosofi yang mendasarinya.Â
Pada bagian tubuh candi terdapat hiasan berupa sulur-suluran dan ragam hias yang ada di dinding sebelah  dalam pagar langkan  diketahui menggambarkan kisah epos Hindu yaitu Ramayana dan Krishnayana yang mengelilingi tiga candi utama.Â
Adapun  ciri-ciri Candi Jawa Tengah, di antaranya adalah:
- Terdapat patung Kepala Kala yang digambarkan tanpa rahang bawah (dagu), tidak mempunyai sepasang cakar dan memiliki wajah seperti singa, sebagai simbol kemenangan (kirtimukha). Â Pada Candi Prambanan, bangunan induk memiliki pintu masuk ke ruang dalam, dan di atas ambang pintu tersebut terdapat ornamen Kepala Kala bersusun yang tidak memiliki rahang bawah.
- Â pada pintu dan relung terdapat hiasan dengan motif makara. Pada candi Prambanan, pintu masuk bangunan induk terdapat tangga yang dilengkapi dengan tepi tangga berupa sepasang Makara. Makara merupakan mahluk mitos Hindu bertubuh ikan dengan belalai seperti gajah. Kepala Makara menjulur ke bawah dengan mulut terbuka. Pada masing-masing Mulut Makara, terdapat seekor burung bayan yang membawa bulir padi di atas paruhnya. Bagian atas Kepala Makara, dihiasi oleh pahatan menyerupai rambut dan di atas tepi tangga terdapat hiasan bermotif Kala.
Demikianlah langgam seni yang bisa kita lihat dari Candi Prambanan berdasarkan kunjungan pada tanggal 8 Mei 2024.