Mohon tunggu...
Nisa Naillah Rahmawati
Nisa Naillah Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/mahasiswa

Mahasiswa sekolah vokasi IPB

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Covid-19 di Indonesia

15 Juli 2021   12:39 Diperbarui: 15 Juli 2021   13:27 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

COVID-19 yang merupakan singkatan dari coronavirus disease 2019 adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis corona virus baru yaitu Sars-CoV-2 yang pertama kali ditemukan di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019. 

Virus ini dapat menular melalui droplet (percikan cairan pengidap pada saat bersin dan batuk) dan menyentuh area wajah setelah memegang barang yang terkena percikan cairan pengidap virus corona. Gejala yang ditimbulkan ketika kita terinfeksi covid 19 diantaranya demam diatas 38°C, batuk dan sesak nafas. Gejala lain yang muncul biasanya disertai dengan lemas, nyeri otot, dan diare. Pada penderita COVID-19 yang berat, dapat menimbulkan pneumonia, gangguan pernafasan akut, gagal ginjal bahkan sampai kematian.

Namun, tidak semua orang yang terinfeksi Covid 19 menunjukan gejala, di beberapa kasus ditemukan bahwa mereka tidak menunjukan salah satu gejala Covid 19. Mereka merasa dirinya sehat namun ketika dilakukan tes PCR (polymerase chain reaction) ternyata mereka positif terinfeksi covid 19. 

Metode tes PCR sendiri merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksi seseorang terinfeksi Covid 19 dengan cara mengambil sampel dari rongga nasofaring dan atau orofarings. Pengambilan ini dilakukan dengan cara menggunakan alat seperti kapas lidi khusus yang nantinya akan dimasukan melalui lubang hidung dan mulut untuk mengusap rongga nasofaring dan atau orofarings.

Peningkatan kasus infeksi Covid-19 tengah terjadi di sejumlah negara karena semakin meluasnya penularan virus corona varian baru, yaitu varian Delta. Melansir Worldometers, Kamis (1/7/2021), virus corona telah menginfeksi 182.912.981 orang di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, 167.419.823 orang dinyatakan sembuh dan 3.961.082 orang meninggal dunia akibat Covid-19. Dan ada 5 negara dengan kasus infeksi virus corona tertinggi yaitu Amerika Serikat,Prancis,India,Rusia, dan Brazil.

Jumlah kasus infeksi virus corona di Indonesia pun kini semakin meningkat. Dari data statistik JHU CSSE COVID-19 menunjukan bahwa infeksi Covid 19 di Indonesia pada tanggal 5 Juli 2021 sudah mencapai 2,28 juta kasus. Mengingat kasus Covid 19 yang semakin meningkat di negara kita sudah seharusnya kita sebagai warga Indonesia lebih patuh terhadap protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Dengan mematuhi protokol kesehatan ini diharapan kita dapat mencegah penularan virus corona dan menekan pertambahan angka kasus infeksi.

Akibat virus corona yang semakin meningkat di Indonesia dan tak kunjung mereda, banyak sekali bidang yang terdampak akibat pemberlakuan beberapa aturan yang mengharuskan membatasi aktivitas di luar rumah. Salah satu bidang yang terdampak yaitu bidang pendidikan. Dengan ditutupnya sekolah,perguruan tinggi, dan universitas sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran Covid 19. Proser pembelajaran dilakukan secara daring dan menghindari kegiatan tatap muka.

Akan tetapi, pembelajaran daring memiliki banyak kendala bagi para siswa khusunya bagi siswa sekolah dasar. Beberapa siswa mengeluh tidak memiliki smartphone atau komputer untuk memunjang proses pembelajaran daring. Padahal sekolah dasar harusnya menjadi tempat dasar penanaman nilai karakter yang mungkin tidak diajarkan dirumah. Namun, karena dampak pandemi siswa menjadi kesulitan untuk menerima pendidikan karakter secara langsung dari guru-gurunya disekolah.

Selain berdampak di bidang pendidikan dampak lain juga sangat dirasakan dalam bidang ekonomi. Menteri Keuangan Republik Indonesia mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan mencapai 2,3%. Bahkan, dalam situasi terburuk, ekonomi bisa minus hingga mencapai 0,4%. Penyebab hal in terjadi di antaranya adalah turunnya konsumsi dan investasi lingkup rumah tangga maupun lingkup pemerintah.

Pemerintah Indonesia sudah banyak melakukan upaya dalam penanggulangan Covid 19. Dimulai dari pemerintah di tingkat pusat hingga penanganan ke daerah. Dibentuknya satgas Covid 19 yang dikepalai oleh setiap kepala daerah. Hingga dilakukan nya vaksinasi yang sampai saat ini masih menimbulkan pro dan kontra.            

Sampai saat ini sebanyak 14.267.980 orang telah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama dan kedua. Namun, hingga saat ini kasus infeksi Covid 19 di Indonesia masih terus bertambah. Isu pertambahan kasus Covid 19 ini dikarenakan Covid varian baru, yaitu Delta. Dan dengan pertambahan kasus infeksi virus corona di Indonesia pemerintah pun melakukan PPKM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun