Narsisme adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan rasa cinta diri yang berlebihan dan tidak sehat. Orang narsis seringkali merasa dirinya paling penting, paling berhak, dan memandang rendah orang lain. Mereka memiliki kebutuhan yang sangat tinggi untuk dikagumi dan diakui, serta kesulitan dalam menjalin hubungan yang sehat (Chapplin, 2009).
Ciri-ciri orang dengan Narsisme
1. Merasa sangat penting : mereka menganggap diri mereka berada di atas rata-rata orang lain.
2. Memiliki kebutuhan yang berlebihan untuk dikagumi : mereka merasa perlu menjadi pusat perhatian.
3. Kurang empati : mereka terlalu fokus pada diri sendiri untuk peduli dengan orang lain.
4. Memiliki rasa berhak : mereka merasa berhak mendapatkan segala sesuatu tanpa harus berusaha.
5. Memiliki hubungan interpersonal yang sulit : mereka memiliki kesulitan dalam membangun hubungan yang saling menguntungkan.
6. Sulit menerima kritik : mereka memiliki kesulitan dalam belajar dari kesalahan.
Penyebab narsismeÂ
NPD (Narcissistic Personality Disorder) tidak disebabkan oleh satu faktor tunggal. Gangguan kepribadian adalah kondisi kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti kombinasi antara faktor genetik, pola asuh, pengalaman traumatis di masa lalu, serta tekanan sosial.
Rendahnya kemampuan dalam mengelola emosi atau kecerdasan emosional juga dapat berperan dalam berkembangnya kepribadian narsistik.
Damapak Narsisme
1. Hubungan interpersonal yang rusak, Orang narsistik seringkali mengalami kesulitan dalam membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat dengan orang lain.
2. Masalah di tempat kerja, Lingkungan kerja seringkali menjadi tantangan bagi orang narsistik karena mereka kesulitan bekerja dalam tim.
3. Masalah kesehatan mental, Kesehatan mental orang narsistik seringkali terganggu oleh pola pikir dan perilaku yang tidak sehat.
Pencegahan narsisme
- Jangan tunda untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater jika Anda atau anak Anda mengalami masalah kesehatan mental.
-Â Terapi keluarga adalah cara yang baik untuk membangun hubungan yang lebih kuat dan mengatasi tekanan emosional bersama-sama.
-Konsultasi dengan ahli parenting dapat membantu orang tua memahami dan mengatasi berbagai tantangan dalam mengasuh anak.
Narsisme merupakan gangguan kepribadian yang ditandai dengan cinta diri yang berlebihan, kebutuhan akan pengakuan, dan sikap merendahkan orang lain. Orang dengan narsisme cenderung sulit menjalin hubungan sehat karena kurang empati dan merasa berhak atas perhatian serta perlakuan istimewa. Penyebabnya kompleks, melibatkan faktor genetik, pola asuh, trauma, dan tekanan sosial, serta rendahnya kecerdasan emosional. Dampaknya mencakup kerusakan hubungan interpersonal, kesulitan di tempat kerja, dan masalah kesehatan mental. Pencegahan dapat dilakukan melalui konsultasi psikologis, terapi keluarga, dan bimbingan parenting.
https://www.klikdokter.com/psikologi/kesehatan-mental/mengenal-gangguan-kepribadian-npd
Husni, M. (2019). Selfie Gangguan Kepribadian Narsistik. Jurnal Tinta: Jurnal Ilmu Keguruan Dan Pendidikan, 1(1), 105-116.
https://www.alodokter.com/narsistik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H