Hasil dari jurnalisme tidak hanya berbentuk cetak dengan perkembangan teknologi membuat jurnalisme ini berubah menjadi digital.
KapanLagi pernah menjadi paltform paling eksis di masanya.
Dengan begitu jurnalis lebih mudah untuk memengaruhi audiens melalui kanal internet.
Jurnalisme Dulu dan Kini
Jurnalisme dahulu lebih bersifat hierarkis, linear dan melibatkan banyak orang. Sedangkan jurnalisme masa kini lebih bergerak ke arah transaksional, audiens tidak lagi pasif melainkan sudah menjadi aktif (Widodo, 2020, h.55).
Adanya internet membuat audiens lebih mudah mendapatkan berita dari manapun seperti dari media sosial ataupun blog yang mereka miliki.Â
Dalam buku Jurnalisme Multimedia muncul empat jenis atau gaya pemberitaan:
1. Jurnalisme Opini, mengenai berita dengan menggunakan sudut pandang subjektif.
2. Jurnalisme Kolaborasi, merupakan kerja sama antara jurnalisme profesional dan jurnalis warga untuk membuat berita tertentu.
3. Jurnalisme Sindikasi, merupakan berita yang diproduksi media lalu di jual atau disebarluaskan oleh media/platform distribusi.
4. Jurnalisme Lapdog, merupakan jurnalisme yang cenderung pro pemerintah.
Pada era digital ini jurnalisme tidak bersifat linear bahkan audiens sudah dapat berperan sebagai konsumen sekaligus produsen yang memiliki dua gaya atau jenis pelaporan yaitu Curative Journalism dan Hyperlocalisation Journalism (Widodo, 2020, h. 56).
Menurut Sree Sreenivasan dalam buku Jurnalisme Multimedia (Widodo, 2020, h. 58) bahwa jurnalisme di era digital harus memiliki skill khusus, seperti:
- Multimedia storyteller
- Community builder
- Trusted Pointer
- Blogger and Curator
- Able to work collaboratively
Maka dari itu, kita akan mengambil salah satu platform yang pernah eksis pada jamannya yaitu KapanLagi.
KapanLagi
KapanLagi merupakan salah satu platform yang eksis pada masanya. Platform ini berfokus pada pemberitaan entertainment. KapanLagi.com ini didirikan pada tahun 2003 oleh Steve Christian.
Kapanlagi ini merupakan perusahaan teknologi internet yang mengubah lanskap konsumsi konten, hal ini terjadi ketika Indonesia masih dalam kritis penggunaan ponsel, KapanLagi.com ini memberikan hiburan bagi orang-orang tersebut.
Seiring berjalannya waktu perusahaan ini mampu berkembang dan bertumbuh hingga akhirnya KapanLagi.com menciptakan portal berita baru yaitu Bola.net, Vemale.com, Otosia.com, dan Merdeka.com.
Dari tahun berdirinya hingga beberapa tahun kedepan, perusahaan ini terus menerus menelan kerugian, namun mereka tetap kerja keras hingga suatu saat biaya operasional Kapanlagi sudah tidak ada.
KapanLagi pada tahun 2014 melakukan merger dengan Fimela Network yang didirikan oleh Ben Subiakto dan Dian M. Soedarjo, hingga KapanLagi berubah nama menjadi KapanLagi Network.
Dengan digabungnya kedua platform online populer itu merupakan simbol dari kreativitas, inovasi, dan ketekunan dengan jumlah pembaca lebih dari 40 Juta perbulan saat KapanLagi Network baru dimulai.
Empat tahun selanjutnya tepatnya pada tahun 2018, Kapanlagi Network melakukan merger dengan PT Kreatif Media Karya, alhasil KapanLagi mengubah namanya kembali menjadi KapanLagi Youniverse.
Hingga saat artikel ini dibuat, terdapat 10 media online yang tergabung dalam KapanLagi Youniverse, yaitu Liputan6.com dan Merdeka.com yang merupakan segmentasi berita, KapanLagi.com, Brillio.net, dan Famous.id merupakan segmentasi entertainment, Bola.net dan Bola.com untuk segmentasi olahraga, Otosia.id untuk segmentasi otomotif, dan Fimela.com dan Dream.co untuk segmentasi lifestyle.
Walaupun Kapanlagi.com ini dari awal dibentuknya merupakan platform online, namun mereka juga mengalami luka-liku di awal mereka berdiri.Â
Ditambah pada tahun 2000-an masyarakat Indonesia belum secara merata mendapatkan ponsel dan dapat mengakses internet.
Dengan melakukan merger dengan beberapa perusahaan, KapanLagi dapat menjadi perusahaan besar yang memiliki segmentasi beragam walaupun dengan nama platform yang berbeda.
Namun Platform-platform tersebut masuk dalam KapanLagi Youniverse.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H