Mohon tunggu...
nur annisanimah
nur annisanimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - panggil aja nisa

man jadda wa jadda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Asupan Gizi pada Anak Usia Dini

10 Oktober 2021   23:52 Diperbarui: 15 November 2021   10:55 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Anak merupakan anugerah terindah yang diberikan Tuhan kepada setiap orang tua. Perlakuan orang tua pun sebaliknya, tak bisa dibayangkan berapa banyak kasih sayang yang telah diberikan orang tua untuk buah hati tercintanya.

Tetapi bagaimana jadinya jika kesehatan gizi anak terganggu karena kurangnya edukasi orang tua mengenai permasalahan tersebut?
Salah satu cara yang bisa dilakukan orang tua untuk membangun keberhasilan gizi anak yakni dengan memahami bagaimana caranya memberikan asupan yang mempunyai nilai gizi kepada anak, terutama pada anak usia dini.

Edukasi mengenai gizi sejak dini sangat penting dalam upaya pencegahan permasalahan gizi pada anak usia dini. Anak yang terlahir dengan gizi kurang akan tumbuh menjadi remaja dengan status kurang gizi dan berpotensi kembali melahirkan anak dengan kondisi gizi buruk.

Sebenarnya ada beberapa penyebab anak kekurangan gizi, bisa berasal dari faktor dalam maupun faktor luar. Faktor dalam bisa berupa gangguan anak ketika didalam kandungan, sedangkan faktor luar bisa berupa kondisi ekonomi mapunun pengetahuan orang tua yang kurang.

Untuk melakukan pencegahan tersebut, ada beberapa cara yang bisa digunakan, antara lain melakukan kontrol rutin memeriksa baik penambahan berat badan maupun tinggi badan, memberi perhatian mengenai jenis makan, menghindari baik makan junk food maupun minuman manis.

Memberi perhatian mengenai jenis makanan bisa berupa memberikanan makanan bergizi lengkap dan seimbang yang disesuaikan dengan usia dan kebutuhan gizinya. Sebab, jika beda usia, beda juga jumlah, jenis, serta tekstur makanan yang diberikan.

Makan adalah suatu proses belajar, sehingga perlu dipahami prinsip pemberian makan agar hasilnya dapat optimal. Nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi yaitu dengan memilih makanan yang seimbang antara makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien diperlukan dalam jumlah yang lebih besar (karbohidrat, protein, lemak) sedangkan mikronutrien diperlukan dalam jumlah kecil, namun diperlukan untuk kesehatan yang optimal (vitamin, mineral).

Sedangkan masalah gizi anak dapat ditandai dengan banyak hal, antara lain :
1. Penurunan berat badan
2. Berat badan yang tidak sesuai dengan usianya
3. Tinggi badan yang dibawah rat - rata usianya
4. Gagal tumbuh paling sering terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan

Dampak kurang nutrisi pada anak dapat menggangu respons kekebalan tubuh, meningkatkan resikk infeksi dan defisit pertumbuhan, yang dapat menyebabkan keterlambatan kognitif dan psikomotorik sehingga anak dapat mengalami masalah perilaku maupun gangguan belajar.

Orang tua dapat menerapkan beberapa aturan kepada anaknya, seperti teratur memberi makanan bergizi, memberi camilan yang minim micin, memberikan banyak air putih, memberi susu secara berkecukupan, serta memenuhi kebutuhan gizi seimbang lainnya.

Kedua orang tua harus berkomitmen dan konsisten melakukan hal - hal tersebut. Jika memang sang ayah sibuk bekerja ada kalanya sang ibu harus tetap memperhatikan asupan pada anak nya, sehingga anak dapat tumbuh kembang dengan baik tanpa mengalami gangguan apapun.

nama : nur annisa ni'mah turrahmah

nim : 2130021037

prodi : S1 Kesehatan Masyarakat

universitas : Nadhlatul Ulama Surabaya

TUGAS UTS BAHASA INDONESIA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun