Mohon tunggu...
Nisa mauliana sari
Nisa mauliana sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hallo nama saya Nisa, Mahasiswa Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengulas Asesmen di Ruang Kelas

27 November 2023   08:00 Diperbarui: 27 November 2023   08:09 17597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan magang PPL yang dilaksanakan oleh Nisa Mauliana Sari, Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas Muhammadiyah Surakarta melaksanakan pembelajaran asesmen disekolah SMA Negeri 1 Banyudono untuk menganalisis dan mengulas asesmen di ruang kelas yang telah dilaksanakan. Melalui pembelajaran asesmen ini dilaksanakan pada  Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) , Kelas X, Fase E, dengan Capaian Pembelajaran ; Menerapkan perilaku taat hukum bersarkan peraturan yang berlaku di masyarakat,menganalisis tata urutan peraturan perundang-undangan di indonesia. Tujuan Pembelajaran ; Peserta didik mampu menerapkan perilaku taat hukum berdasarkan peraturan yang berlaku di masyarakat. Materi Ajar (Topik) ; Penerapan norma dalam kehidupan sehari-hari. Jenis Asesmen (Formatif/Sumatif) ; Formatif. Bentuk Asesmen (soal tertulis/projek/unjuk kerja/dll); Soal Tertulis.



Bagian mana dalam asesmen tersebut yang menunjukkan kesesuaian dengan tahapan perkembangan peserta didik? 

Menurut Nanang Hanafiyah (2012: 1-2) dalam Alifah (2019), secara konseptual maupun empirik pembelajaran afektif lebih menekankan pada pendidikan nilai. Dalam hal ini strategi pembelajaran afektif berhubungan dengan nilai (value) yang tidak mudah untuk di ukur karena menyangkut terhadap kesadaran sikap seseorang dari dalam dirinya. Afektif (sikap) merupakan kecenderungan seseorang untuk menerima atau menolak kesadaran yang dianggap baik atau tidak baik, yang memiliki kecenderungan sikap positif maupun sikap negatif. Menurut Winkel (2004), mengungkapkan bahwa sikap merupakan suatu kemampuan internal yang berperan penting dalam mengambil tindakan, yang memungkinkan untuk bertindak atau menemukan berbagai alternatif (Alifah, 2019).
Tahap-tahap perkembangan kognitif menurut Piaget adalah:
*Tahap sensorimotor (0-2 tahun): Peserta didik belajar melalui indra dan tindakan mereka.
*Tahap praoperasional (2-7 tahun): Peserta didik mulai menggunakan bahasa dan simbol, tetapi mereka masih berpikir secara egosentris.
*Tahap operasional konkret (7-11 tahun): Peserta didik mulai berpikir secara logis, tetapi mereka masih terbatas pada hal-hal yang dapat mereka amati secara langsung.
*Tahap operasional formal (11-15 tahun): Peserta didik mulai berpikir secara abstrak dan hipotetis.
Pada kegiatan pembelajaran , Asesmen berfokus pada kognitif, afektik dan psikomotorik.
Pada aspek kognitif, apat mengukur berbagai macam keterampilan kognitif, seperti berpikir kritis, memecahkan masalah, berpikir kreatif, dan berpikir logis. Hal ini sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik yang mulai mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Pada aspek afektif, dapat mengukur berbagai macam sikap dan nilai, seperti sikap sosial, sikap mandiri, dan sikap tanggung jawab. Hal ini sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik yang mulai mengembangkan nilai-nilai moral dan sosial.
Pada aspek psikomotorik, dapat mengukur berbagai macam keterampilan fisik, seperti keterampilan keaktifan dalam asesmen. Hal ini sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik yang mulai mengembangkan keterampilan fisik.

Dalam asesmen yang menunjukkan kesesuaian dengan tahapan perkembangan peserta didik kelas X yaitu kegiatan mengerjakan assesmen kerja kelompok , permainan dan turnamen. Pada asesmen ini peserta didik diberikan soal untuk menganalisis materi pembelajaran yang telah diberikan .

Dokpri
Dokpri

Bagian mana dalam asesmen tersebut yang menunjukkan kesesuaian dengan perlunya mempertimbangkan aspek lingkungan budaya dan karakteristik peserta didik? Jelaskan!

Hunt dalam Molli dan Nini, berpangan bahwa kemampuan kognitif merupakan kecakapan seseorang dalam memproses informasi yang diperoleh melalui indra (Molli & Nini, 2020). Dilihat dari sudut pandang psikologi, kognitif membahas tentang persepsi individu terhadap informasi, pemahaman, alur pikiran dan proses pemecahan masalah (Maria Elena, 2016). Dalam artian bagaimana cara individu dapat memperoleh dan memproses sebuah informasi dengan menyimpan dan mengolahnya di otak untuk kemudian di wujudkan dalam sebuah perilaku atau tindakan. Sehingga dapat dikatakan bahwa kognitif adalah proses aktivitas berpikir yang melibatkan kemampuan individu dalam mengelola informasi yang didapatnya (Simanjuntak & Siregar, 2022).
Jean Piaget dalam Darmadi, memiliki pandangan bahwa perkembangan kognitif ialah suatu proses genetik (Darmadi, 2017), dimana manusia mengalami tahapan perkembangan kognitif sesuai dengan tingkatan usianya. Seorang yang di jenjang usia anak-anak akan memiliki cara berpikir yang berbeda dengan orang di usia dewasa. Karena semakin tinggi usia maka akan semakin baik dan kompleks pula pemikiran manusia (Simanjuntak & Siregar, 2022).
 Penilaian formatif dapat digunakan untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik secara berkala. Umpan balik ini dapat membantu peserta didik untuk belajar lebih efektif, sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan mereka.
Dalam asesmen yang menunjukkan kesesuaian dengan perlunya mempertimbangkan aspek lingkungan budaya dan karakteristik peserta didik yaitu pada kegiatan pembelajaran diskusi kelompok diberikan asesmen secara   kepada peserta didik dengan pertanyaan mengenai "norma yang ada dilingkungan sekitar dan dilingkungan sekolah"
Bagian mana dalam asesmen tersebut yang menunjukkan kesesuaian dengan kemampuan peserta didik? Jelaskan!Perkembangan psikomotorik siswa psikomotorik diartikan sebagai aktivitas fisik yang berkaitan dengan proses mental dan psikologis. Psikomotorik berkaitan dengan tindakan dan keterampilan. Psikomotorik ialah kegiatan fisik yang berhubungan dengan proses mental dan psikologi (Khasanah & Darsinah, 2022).
mengukur kemampuan berpikir kritis peserta didik, pendidik dengan memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk menjawab beberapa soal dan menganalisis.

Dokpri
Dokpri

Bagian mana dari asesmen tersebut yang menunjukkan kesesuaian bahwa sudah memberikan ruang bagi peserta didik untuk memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran mereka?

Menurut Nanang Hanafiyah (2012: 1-2) dalam Alifah (2019), secara konseptual maupun empirik pembelajaran afektif lebih menekankan pada pendidikan nilai. Dalam hal ini strategi pembelajaran afektif berhubungan dengan nilai (value) yang tidak mudah untuk di ukur karena menyangkut terhadap kesadaran sikap seseorang dari dalam dirinya.
Afektif (sikap) merupakan kecenderungan seseorang untuk menerima atau menolak kesadaran yang dianggap baik atau tidak baik, yang memiliki kecenderungan sikap positif maupun sikap negatif. Menurut Winkel (2004), mengungkapkan bahwa sikap merupakan suatu kemampuan internal yang berperan penting dalam mengambil tindakan, yang memungkinkan untuk bertindak atau menemukan berbagai alternatif (Alifah, 2019).
 Koreksi bersama hasil pengerjaan permainan turnamen.

Dokpri
Dokpri
Jika Anda menjadi guru di kelas tersebut, hal apa yang ingin Anda tingkatkan untuk lebih memaksimalkan efektivitas asesmen dengan memperhatikan tahapan perkembangan peserta didik, lingkungan budaya dan karakter peserta didik, serta kemampuan peserta didik? Tuliskan pendapatmu secara lengkap! 

Hal-hal yang ingin saya tingkatkan untuk lebih memaksimalkan efektivitas asesmen dengan memperhatikan tahapan perkembangan peserta didik, lingkungan budaya dan karakter peserta didik, serta kemampuan peserta didik adalah sebagai berikut:
*Tingkatkan pemahaman saya tentang tahapan perkembangan peserta didik.
Untuk mengembangkan asesmen yang sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik, saya perlu memahami secara mendalam tahapan perkembangan peserta didik. Saya perlu memahami ciri-ciri khas dari masing-masing tahap perkembangan, sehingga saya dapat mengembangkan asesmen yang sesuai dengan kemampuan peserta didik.
*Tingkatkan pemahaman saya tentang lingkungan budaya dan karakter peserta didik.
Saya juga perlu memahami lingkungan budaya dan karakter peserta didik. Hal ini penting untuk memastikan bahwa asesmen yang saya kembangkan relevan dengan konteks budaya dan sosial peserta didik.
*Gunakan berbagai teknik asesmen.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang perkembangan peserta didik, saya perlu menggunakan berbagai teknik asesmen. Teknik asesmen yang saya gunakan harus dapat mengukur berbagai aspek perkembangan peserta didik, termasuk aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
*Berikan umpan balik yang konstruktif.
Umpan balik yang konstruktif dapat membantu peserta didik untuk belajar lebih efektif. Oleh karena itu, saya perlu memberikan umpan balik yang konstruktif kepada peserta didik setelah mereka mengikuti asesmen.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan hal-hal tersebut dalam asesmen:
*Asesmen yang mempertimbangkan tahapan perkembangan peserta didik.
Misalnya, untuk peserta didik usia praoperasional, saya dapat menggunakan asesmen yang melibatkan peserta didik secara aktif dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengekspresikan diri.
*Asesmen yang mempertimbangkan lingkungan budaya dan karakter peserta didik.
Misalnya, untuk peserta didik dengan latar belakang budaya yang berbeda, saya dapat menggunakan asesmen yang mengukur keterampilan yang relevan dengan budaya peserta didik.
*Penggunaan berbagai teknik asesmen.
Misalnya, saya dapat menggunakan asesmen formatif yang berupa observasi, diskusi, dan penugasan, serta asesmen sumatif yang berupa tes tertulis.
*Pemberian umpan balik yang konstruktif.
Misalnya, saya dapat memberikan umpan balik yang spesifik dan fokus pada peningkatan pembelajaran peserta didik.
Dengan meningkatkan pemahaman dan penerapan hal-hal tersebut, saya berharap dapat mengembangkan asesmen yang lebih efektif dan bermanfaat bagi peserta didik.

Dokpri
Dokpri

Sumber Referensi
Alifah, F. N. (2019). Pengembangan Strategi Pembelajaran Afektif. Jurnal Pendidikan Agama Islam: Tadrib, 5(1), 68--86. https://doi.org/10.19109/tadrib.v5i1.2587
Khasanah, S. U., & Darsinah. (2022). Implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Perkembangan Psikomotorik Peserta Didik Usia Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar Flobamorata, 3(1), 281--287. https://doi.org/10.51494/jpdf.v3i1.666
Simanjuntak, K., & Siregar, R. S. (2022). Perkembangan Kognitif Peserta Didik dan Implementasi dalam Kegiatan Pembelajaran. Jurnal Riyadhah, 1(1), 111--124. https://www.jurnal.staini.ac.id/index.php/riyadhah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun