Mohon tunggu...
Khumairotun Nisa
Khumairotun Nisa Mohon Tunggu... Jurnalis - Current student in University of Jember

Faculty of engineering, Urban and Regional Planning

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Produksi dan Pemasaran Kopi, Kabupaten Jember

12 April 2021   10:22 Diperbarui: 12 April 2021   10:40 2176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saluran pemasaran ketiga dipakai oleh petani yang tidak membutuhkan uang cash untuk memenuhi kebutuhan mendesaknya. Sehingga mereka tidak memakai jasa tengkulak. Petani umumnya memerlukan pupuk untuk tanaman kopinya. Disinilah peran pengumpul dibutuhkan. Kebanyakan pengumpul menawarkan jasa peminjaman pupuk. Untuk memperoleh pinjaman pupuk, petani harus setuju dengan syarat yang telah ditetapkan. Syaratnya, jika musim panen tiba petani harus menjual biji kopinya ke pengumpul yang memberi pinjaman pupuk. Berbeda dengan tengkulak, harga beli pengumpul disesuaikan dengan harga yang sedang berlaku di tingkat pengumpul.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun