Mohon tunggu...
Ramadan

Jaga Puasa Kita agar Tak Sia-sia

7 Mei 2019   17:05 Diperbarui: 7 Mei 2019   17:37 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Romadhlon merupakan bulan yang sangat mulia bagi umat Islam. Pada bulan ini kita umat islam diwajibkan untuk menjalankan puasa yakni dengan menahan lapar dan dahaga dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Namun tahukan kawan bahwa ada diantara kita dalam melakukan puasa tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga, hal ini sesuai dengan hadis nabi yang berbunyi

"Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga." (HR. Ath Thobroniy)

Nah disini siapa sajakah yang termasuk kedalam golongan tersebut? Pastinya kita nggk mau dong puasa yang kita jalankan berujung sia-sia, hanya karena menjalankan amalan yang mengakibatkan hal tersebut. Selanjutnya yuks simak amalan apa saja yang membuat puasa itu sia-sia.

1. Perkataan dan perbuatan az-zur

Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan tindakan az-zur maka Allah SWT tidak membutuhkan upaya darinya untuk menahan makan dan minumannya (HR. Bukhari)

Apa sih yang dimaksud dengan az-zur ini? Perkataan dan perbuatan az-zur adalah perkataan dan tindakan yang menyimpang dari kebenaran dan tercela seperti berbohong, tuduhan dusta, kesaksian palsu, tipu daya, perkataan jorok, serta perbuatan tercela.

2. kejahilan dan perbuatan yang sia-sia

Kejahilan merupakan suatu perkataan dan perbuatan bodoh yang merugikan diri sendiri maupun orang lain bahkan dapat menjatuhkan harga diri seseorang. Misalnya ada seorang laki-laki dewasa yang menggunakan sepeda balita keliling komplek, karenanya martabat orang laki-laki tersebut pun jatuh dan mengakibatkan orang-orang disekitarnya mendapat dosa karena bisa saja orang-orang mengghibahkan apa yang telah dilakukan. Kejahilan yang dimaksud disini juga diantaranya adalah melakukan pebuatan maksiat. Padahal dalam suatu hadis Nabi SAW dijelaskan bahwa puasa itu merupakan perisai bagi orang muslim yakni

"Puasa adalah perisai" (H.R. Bukhari dan Muslim).

Dari hadis itu bahwasanya puasa yang benar itu sebenarnya merupakan perisai bagi uman muslim dari kemaksiatan, jadi apabila ada seseorang yang berpuasa tapi tetap menjalankan maksiat maka ada masalah dengan puasanya.

Selain perbuatan kejahilan, perbuatan yang sia-sia seperti canda tawa yang berlebihan juga termasuk alasan puasa kita bisa menjadi sia-sia. Hal ini sesuai dengn sabda Nabi Muhammad SAW

:

Puasa tidak sekedar menahan diri dari makan dan minum. Sesungguhnya puasa itu menahan diri dari kesia-siaan dan kekejian. Jika ada seorang yang mencelamu atau bertindak bodoh kepadamu maka katakanlah: sesungguhnya akub sedang berpuasa. ( HR. Baihaqi dan Al-Hakim)

3. Menggunjing dan Sejenisnya

Ghibah atau menggunjing dan membicarakan aib seorang Muslim dapat merusak puasa sehingga menjadi ibadah sia-sia yang tidak berdaya guna, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

"Puasa itu perisai, jika sesorang diantara kalian berpuasa, janganlah berkata keji dan janganlah berkelahi, dan jika seseorang mencelanya atau memusuhinya maka katkanlah aku sedang berpuasa." (Muttafaqun 'alaihi)

Maka mari kita sebagai umat muslim yang menjalankan ibadah puasa hindarilah melakukan amalan-amalan tersebut agar puasa dan diri kita tetap terjaga. Apalagi dibulan yang suci ini lebih baik waktu kita digunakan untuk memperbanyak amalan-amalan baik agar Romadhlon kita tidak merugi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun