3. "Apa yang bisa kubantu?"
Menawarkan bantuan pada seseorang yang berduka mungkin dapat meringankan mereka. Namun, mereka kemungkinan besar tidak akan menerima tawaran itu karena kesan nya mereka yang meminta bantuan. Lebih baik, beritahu apa yang bisa kita lakukan untuk membantunya seperti secara langsung memberikan sesuatu yang dirasa membantu. Misalnya apabila orang yang meninggal meninggalkan anak yang masih kecil trus kita sebagai sahabat dari yang meninggal ikut membiayai pendidikan anak nya tersebut.
"Banyak orang membuat janji yang tidak jelas, tapi saya pikir akan sangat membantu jika Anda dengan spesifik menjelaskan bantuan apa yang ada di pikiran," kata profesor gerontologi di The College of New Rochellle, Amerika Serikat dan konsultan senior di Hospice Foundation of America, Kenneth J. Doka.
4. "Biarkan waktu menyembuhkan."
Ungkapan ini kerap dikatakan dalam suasana duka. "Itu mungkin benar dan saran yang bagus," ujar Lombardo.
"Tetapi pada saat seperti ini, emosi masih mentah. Seseorang yang berduka mungkin mendengarnya seperti, saya tidak mengerti dan menghargai, jika ini sangat menyakitkan untuk Anda."
5. Menghakimi perasaannya
Yang dimaksud menghakimi perasaan disini adalah kota seolah-olah mengerti perasaan seseorang dan menganggap bahwa itu hal yang lumrah terjadi. Contoh nya yaitu ucapan " Yang sabar yaaa" atau " Jangan terlalu bersedih". Contoh lainnya yaitu " Yang kuat yaa".Â
6. Semua pernyataan yang dimulai dengan "lihat sisi baiknya..." atau "setidaknya..."
Ketimbang mengucapkan kalimat-kalimat diatas lebih baik kita menceritakan sisi baik atau hal lucu dari orang yang meninggal karena paling tidak pihak yang ditinggalkan akan merasa lebih lega karena orang yang dicintai nya telah dikenang baik oleh orang lain.
Atau kita juga bisa mengungkapkan seolah-olah kita benar-benar merasakan apa yang mereka rasakan. Ungkapkan kesedihan yang kita rasakan atas kehilangan itu dan juga tunjukkan bahwa kita akan selalu ada untuk mendukung orang yang telah ditinggalkan.