Mohon tunggu...
Khairun Nisa
Khairun Nisa Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer and Housewife

Seorang tenaga pengajar dan juga Ibu Rumah Tangga yang menulis di tengah - tengah kesibukannya

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kesalahan Mindset Keuangan, Yolo

27 Februari 2021   10:55 Diperbarui: 27 Februari 2021   11:02 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Apakah anda familiar dengan istilah YOLO? Menurut kamus daring Oxford YOLO merupakan singkatan dari You Only Live Once. Jika dulu dikalangan generasi 90-200an Work Hard Play Hard adalah slogan yang cukup populer, YOLO ini adalah prinsip yang sedang ngetren di masa kini. Orang yang menganut prinsip ini berpikir bahwa hidup hanya sekali, sehingga mereka akan mengambil setiap kesempatan apa saja yang muncul dihadapan mereka.

Slogan ini mulai populer di tahun 2011 saat Rapper Drake dan Lil Wayne mengeluarkan single yang berjudul The Motto. Mereka mengulang kata YOLO seperti mantra dengan maksud untuk menjalani hidup tanpa penyesalan. Tapi seorang Muslim wajib tahu bahwa ada kehidupan kedua setelah kematian. Benar seorang manusia hanya hidup satu di dunia, prinsip YOLO bagus jika kesempatan yang diambil adalah terkait bagaimana mengambil kesempatan untuk meraih kebaikan sebanyaj -- banyaknya untuk bekal di akhirat.

Namun demikian, entah kenapa generasi kekinian identik dengan nongkrong tanpa tujuan arah sambil ngopi tak terarah. Punya uang sedikit, langsung digunakan untuk foya -- foya. Benarkah seperti itu? Prinsip YOLO jika diterapkan dalam pengelolaan keuangan, maka yang muncul adalah kalimat seperti ini,"kapan lagi bisa travel kesana, kapan lagi bisa beli barang ini, kapan lagi bisa nongkrong -- nongkrong begini." Faktanya selama belum kiamta selalu ada barang diskon, tujuan wisata yang menarik masih eksis dan sebagainya.

Oleh sebab itu, mindset keuangan YOLO harus dihilangkan. Generasi apapun kita, sebaiknya harus berpikir matang terkait pengelolaan keuangan. Membuat budgeting dan tidak melakukan suatu pembelian yang bersifat impulsif. Misalnya, jika menemukan suatu barang yang disukai di sebuah toko offline maupun online mendadak hilang akal, dan tanpa pikir panjang langsung melakukan pembelian.

Ada satu cara yang bisa digunakan untuk mengatasi permasalahan ini. Misalnya menggunakan prinsip 7 days rule. Apa lagi ini? Sebelum membeli barang tunda dulu hingga 7 hari. Jika ternyata setelah tujuh hari anda sudah tidak menginginkan barang tersebut atau bahkan lupa, berarti barang tersebut tidak prioritas untuk dibeli. Nah, kira -- kira ada solusi lain gak terkait kesalahan mindset keuangan seperti ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun