Olahraga lari masih menjadi primadona bagi para pelari atau bagi mereka yang gemar olahraga. Hanya berbekal sepatu lari dan pakaian olahraga, kamu sudah bisa berolahraga lari. Tempatnya pun bisa di mana saja, bisa sendiri atau dalam kelompok.
Bukti bahwa olahraga lagi masih digandrungi sampai sekarang adalah masih banyaknya ajang kompetisi atau lomba lari yang diselenggarakan. Tak hanya di kota besar seperti Jakarta, banyak juga ajang kompetisi lari bergengsi yang diadakan di beberapa pelosok negeri. Sebut saja di pulau Jawa, Bali, Lombok, Sulawesi, Riau, Bintan, Sumatera Utara, Kalimantan, dan lainnya.
Saya pun sempat dalam kurun waktu tertentu, menjadi salah satu yang getol daftar sana-sini jadi peserta ajang kompetisi lari, masih di Jabodetabek aja sih. Sebagai pelari pemula, saya membatasi diri hanya ikut rute 5 km aja. Itupun selama lari, lebih banyak jalan cepatnya. Hahaa.. Tapi lama-lama, rute 5 km itu mulai naik jadi 10 km. Dan rasanya nyali saya hanya cukup di rute 10 km aja deh.
Baru-baru ini ada sebuah ajang kompetisi lari yang cukup menarik perhatian saya, yaitu Mandiri Jogja Marathon. Kenapa? Pertama, karena acara ini diadakan di Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di Sleman. Bagi sebagian orang, Yogya bisa dibilang menjadi salah satu kota yang "ngangenin", Betul gak?
Kedua, rute yang dilalui Mandiri Jogja Marathon ini cukup unik yaitu dengan melintasi Candi Prambanan dan situs-situs sejarah lainnya di sekitar sana. Tentunya ini membawa sebuah pengalaman yang sangat berbeda ya.
Saya sih membayangkannya seperti berlari dalam sebuah mesin waktu dimana kita akan langsung teringat pada legenda Rara Jonggrang dan Bandung Bondowoso jika melihat Candi Prambanan yang merupakan candi Hindu terbesar. Ada juga Candi Plaosan, candi Budha yang memiliki daya tarik eksotisme tersendiri. Belum lagi beberapa situs arkeologi dan situs bersejarah lainnya yang memang tersebar di sekitar Candi Prambanan yang menjadi titik awal dan akhir dari rute lari dalam Mandiri Jogja Marathon.
Tak hanya itu saja, sebagai peserta lari tentunya kita juga bisa menikmati keindahan pemandangan alam. Kebayang sih, kan mulai start lari subuh tuh, pastinya udaranya masih sangat segar untuk dihirup sambil berkompetisi lari. Tahun ini Mandiri Jogja Marathon membagi jarak lari menjadi beberapa kategori yaitu Full Marathon, Half Marathon, 10K, dan 5K.
Geliat ajang kompetisi olahraga seperti Mandiri Jogja Marathon ini juga mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat. Penduduk yang ada di sepanjang rute turut turun ke jalan untuk memberi semangat para pelari dan bahkan ada yang memberi buah-buahan hasil bumi dari kebun mereka. Bikin terharu sekaligus jadi terpacu semangatnya.
Tak hanya bagi para pelari itu sendiri, Mandiri Jogja Marathon juga bisa dinikmati oleh mereka yang tidak berpartisipasi jadi peserta. Selama acara berlangsung, di area Race Village juga ada festival kuliner nusantara.
Selepas berlari di Mandiri Jogja Marathon, kitapun masih bisa melanjutkan perjalanan menikmati destinasi wisata sambil mengagumi keindahan alam di sekitar kota Sleman atau Jogja. Mau lihat peninggalan budaya dan sejarah ada, keindahan alam ada, apalagi kuliner juga banyak tersebar.
Perjalanan masih panjang, setahun akan cepat berlalu. Tentunya masih bisa ikutan Mandiri Jogja Marathon tahun depan. Siapkan dana untuk semua kebutuhan perjalanan dari sekarang, persiapkan fisikmu untuk jelajahi rute lari dan keindahan sejarah, alam, budaya, kuliner dalam satu perjalanan lengkapmu ke kota istimewa, Jogjakarta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI