Mohon tunggu...
Nisa Fitriyanti
Nisa Fitriyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa sastra indonesia

suka jajan

Selanjutnya

Tutup

Book

Nilai Sosial Novel Ganjil Genap Karya Almira Bastar

17 Desember 2023   08:35 Diperbarui: 17 Desember 2023   08:36 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Identitas Novel

Judul Novel : Ganjil Genap

Penulis : Almira Bastari

Terbitan Pertama : 2020

Terbitan Kelima : Juli 2023

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Halaman : 344 hal, 20 cm

2. Sinopsis Novel Ganjil Genap

Bagai petir di siang bolong, Gala tiba-tiba mendapati dirinya dicampakkan oleh Bara, pria yang sudah menemaninya selama tiga belas tahun. Gala mengira hubungannya dan Bara sudah tinggal selangkah lagi menuju jenjang yang lebih serius, nyatanya Bara malah memendam hal lain yang akhirnya harus membuat hubungan mereka berakhir begitu saja. Selain sakit hati dan sedih, perasaan lain yang mendominasi Gala saat itu adalah bingung. Usianya sudah hampir mencapai kepala tiga, apa kata orang jika ia belum juga punya hubungan yang serius?

Ditemani sahabat-sahabatnya, Gala menjajali pilihan-pilihan yang ada supaya ia tidak kelihatan terlalu jomlo di mata orang-orang. Nandi, Sydney, dan Detira–sahabat Gala–menemani perjalanan sahabatnya mencari pasangan hidup baru. Rengekan adiknya, Gisha, yang sudah ingin menikah membuat kuping Gala tambah panas. Sebagai kakak, keluarganya menuntut agar ia tidak dilangkahi adiknya.

3. Nilai Sosial pada Novel Ganjil Genap

Nilai sosial yang akan  saya angkat adalah kenapa wanita seakan di tuntut untuk segera menikah sebelum berusia 30 tahun, itu sangat berbeda dengan laki-laki yang seakan usia 25 sampai 30 merupakan usia emas untuk laki-laki berbeda jauh dengan wanita yang usia seperti itu sudab sanagt di tuntut untuk menikah.

alasan wanita harus menikah sebelum 3p tahun:

1. patriarki yang masih kental, seakan wanita tujuan akhirnya hanya menikah dan punya anak

2. kebanyakan orang berfikir lelaki butuh banyak persiapan, tetapi wanita tidak

3. dianggap perawan tua dan bikin malu keluarga

4. dengan menikah di anggap bisa lebih bahagia

5. usia subut wanita yang terbatas

pola pikir seperti ini di anggap wanita tidak harus mengejar karir yang tinggi karna yang harus mencari nafkah nantinya adalah leleki, padahal wanita juga terkadang menginginkan karur dan keuangan yang lebih baik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun