Mohon tunggu...
Nisa FadlilaMaharani
Nisa FadlilaMaharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Indonesia

Saya merupakan mahasiswa Program Studi Gizi Universitas Indonesia yang tertarik pada bidang kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Badan Kurus Menyebabkan Covid-19? Ataukah Sebaliknya? Ketahuilah Faktanya!

9 November 2022   12:00 Diperbarui: 9 November 2022   13:14 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keterangan:

  • berat badan dalam kilogram (kg)

  • tinggi badan dalam meter (m)

Selanjutnya, kita dapat mencocokkan hasil perhitungan IMT dengan tabel dibawah ini untuk mengetahui status gizi kita.

                                                                                    (PGN, 2014)

Jadi, apa status gizimu?

Seperti Apa Hubungan Status Gizi dengan COVID-19?

Lalu apakah benar status gizi berhubungan dengan COVID-19?

          Faktanya, status gizi dan infeksi COVID-19 memiliki hubungan yang timbal balik. Status gizi yang buruk dapat memperparah kondisi pada pasien COVID-19. Dan sebaliknya, infeksi COVID-19 dapat menyebabkan status gizi pasien menjadi buruk. Berdasarkan temuan dari berbagai penelitian, status gizi yang buruk pada seseorang, seperti malnutrisi dan KEP (Kurang Energi Protein) akan menyebabkan fungsi sistem imun terganggu, sehingga orang tersebut lebih rentan untuk terinfeksi COVID-19. Apabila orang dengan gizi buruk tersebut sudah terinfeksi COVID-19, sistem imun yang terganggu juga menyebabkan tubuh tidak dapat melawan virus yang masuk dengan maksimal sehingga dampak yang timbul pun menjadi lebih parah dibandingkan orang dengan status gizi baik. Hal tersebut terbukti dengan jumlah pasien dengan gizi buruk yang lebih banyak dirawat di ICU dengan rata-rata durasi rawat inap yang lebih lama dibandingkan pasien dengan gizi baik. Pasien COVID-19 dengan status gizi buruk rata-rata dirawat di ICU selama 15-18 hari, sementara pasien COVID-19 dengan status gizi baik rata-rata dirawat di ICU selama 7-8 hari saja. 

          Di sisi lain, penderita COVID-19 juga sangat rentan untuk mengalami malnutrisi. Hal ini disebabkan karena terjadinya hiper katabolik. Hiper katabolik merupakan perombakan zat gizi yang berlebihan dalam tubuh yang dapat terjadi akibat reaksi terhadap virus penyebab COVID-19. Selain itu, penderita COVID-19 umumnya mengalami gejala-gejala seperti anosmia (hilangnya penciuman), diare, dan dysgeusia (gangguan indera perasa) sehingga menyebabkan penurunan nafsu makan yang berujung pada kurangnya asupan makan pasien.

          Nah, oleh karena itu penting sekali bagi kita untuk terus menjaga kesehatan, baik itu menjaga status gizi agar tetap normal dengan mengatur pola makan dan beraktivitas fisik, serta mencegah penularan COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan. Salam sehat! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun