Mohon tunggu...
Annisa Dwi
Annisa Dwi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Seorang freelancer yang mencoba untuk memotret hidup lewa karya dan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Bobby Nasution dan Tren Pemimpin Muda di Indonesia

30 Januari 2020   17:37 Diperbarui: 30 Januari 2020   17:44 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tren milenial berpolitik beberapa tahun terakhir sedang 'hits' di Indonesia. Pada puncaknya, Pemilu 2019 lalu seakan menjadi ajang 'unjuk gigi' bagi kaum muda menunjukkan eksistensi mereka di dunia politik. Sebut saja Faldo Maldini, Tsamara, Dahnil Anzar, Dr. Gamal, Ryan Ernest, dan lain sebagainya. Kita juga bisa lihat, banyaknya komunitas -- komunitas yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia mayoritas dikomandoi oleh anak muda. Bahkan, tidak jarang pula anggota DPR RI masa bakti 2019 -- 2024 dihiasi mereka yang umurnya masih di bawah 35 tahun.

Tren milenial berpolitik sebenarnya bukan 'barang' baru, di berbagai negara Asia dan Eropa tren ini sudah dimulai dari satu dekade terakhir dan sampai saat ini banyak pemuda yang menempati posisi strategis di pemerintahan. Misalkan Sebastian Kurz yang dipercaya menjabat Menteri Luar Negeri Austria pada umur 27 tahun, Sanna Marin Perdana Menteri Finlandia yangsaat ini berusia 34 tahun, Oleksiy Honcharuk Perdana Menteri Ukraina yang saat ini berusia 35 tahun, dan lain sebagainya. Sedangkan di Indonesia, saat ini tidak jarang pula pemuda berusia 30an sudah dipercaya untuk menjadi kepala daerah maupun wakil kepala daerah seperti Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak yang saat ini berusia 35 tahun, Bupati Trenggalek Muhammad Nur Arifin yang berusia 29 tahun, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin yang berusia 35 tahun, dan lain sebagainya.

Munculnya para milenial ini ke dalam dunia politik disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah keresahan mereka terhadap berbagai permasalahan di Indonesia dan keberadaan serta peran mereka dalam berkontribusi membangun bangsa. Hal inilah yang membuat partai politik melirik potensi mereka yang sekaligus menjadikannya menjadi basis suara dan alat kampanye dalam meraup suara. Alhasil, tingkat partisipasi milenial meningkat di Pileg dan Pilpres 2019 lalu.

Di tengah tren pemimpin muda, muncul satu nama yang digadang-gadang akan sukses menjadi kepala daerah, yaitu Bobby Afif Nasution. Pria kelahiran Medan 5 Juli 1991 ini akan maju dalam Pilkada Medan 2020. Pengusaha properti lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini memiliki visi dan misi untuk merubah citra Kota Medan menjadi kota yang tadinya tidak teratur, macet, dan banjir, menjadi kota yang bersih, indah, dan pelayanan public terintegrasi dengan sistem online seperti smart city kelas dunia.

Dukungan pun mengalir, mulai dari komunitas kreatif di Kota Medan, remaja Masjid, hingga dukungan dari masyarakat Tionghoa. Dikutip Tribunnews.com, tokoh masyarakat Tionghoa di Kota Medan Taupan menilai Bobby Nasution bias diterima di semua lapisan masyarakat dan mampu menyatukan semua etnis yang ada di Kota Medan.

Meski menyandang status menantu Presiden Jokowi tak lantas perjuangan pria yang akrab disapa Bang Bobby ini mudah. Dia pun harus mendapatkan rekomendasi minimal 10 kursi dari partai politik di Kota Medan. PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Nasdem sudah disambangi oleh Bobby Nasution.

Patut ditunggu bagaimana 'kiprah' Bobby Nasution di Kota Medan. Dimana dirinya bukan orang berlatar belakang partai politik namun memiliki keinginan untuk memajukan kota kelahirannya tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun