Mohon tunggu...
Shofwatun Nisa
Shofwatun Nisa Mohon Tunggu... Lainnya - Bermimpi dengan mata terbuka

Semakin jauh kau berkelana, semakin jauh pula kau membuka mata untuk dunia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rubaiyat Illahi

16 Juni 2020   20:06 Diperbarui: 16 Juni 2020   20:16 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rubaiyat itu selalu terngiang di kepalaku
Tak kala indra pelafalan melayu menggebu
Tak mau lagi henti untuk bersemedi
Rubaiyat itu bukan dari sang penyair romawi
Bukan pula dari penyair arabi
Apalagi dari hamba-Mu ini
Berbeda pula dengan karya jalaluddin rumi
Tak henti pada denting waktu

Rubaiyat karya-Mu akan selalu dilafalkan
Dari mulai Kau pilih untuk diwahyukan
Dan terpilih seorang untuk menjadi utusan
Tak hening  sedetik pun rubaiyat berbunyi
Selalu bersambung seusai satu kemudian satu lagi hingga tak terbatas pada aku
Rubaiyat ini
Semoga kan terindahkan
Dibumbui pula sifat keikhlasan dari  tuan yang sadar akan kenikmatan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun