Mohon tunggu...
Nisa Aulia Maharani
Nisa Aulia Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya Aulia dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akidah sebagai Pemacu Akhlak

22 Desember 2023   16:31 Diperbarui: 22 Desember 2023   16:33 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jika dilihat dari berbagai sudut pandang, baik dari dimensi mental dan spiritual, emosional dan fisik, serta sosial (keluarga dan teman), seseorang dianggap memiliki kepribadian yang positif. Perilaku seorang muslim tercermin dari permukaannya, yang kemudian menjadi sikapnya.

Iman adalah landasan perilaku manusia, kepribadian seseorang melemah seiring dengan menurunnya keimanan. Melalui pendidikan atau pelajaran hidup, Tuhan menawarkan kepada umat manusia kemampuan berpikir dan membedakan. Manusia perlu menembus tabir pengetahuan agar dapat tumbuh secara internal. Ketika seseorang telah menggunakan akal untuk memperdalam pemahamannya terhadap suatu hal, hal itu akan terlihat jelas pada perilaku dan sikapnya.

Karena sikap manusia didasarkan pada niat dan keuletan, maka doronganlah yang memotivasi orang untuk mempraktikkan konsep-konsep yang baru dipelajari. Kesimpulannya, untuk membentuk kepribadian umat Islam, fitrah manusia harus dilandasi oleh keteguhan agama yang dipahami dengan pendidikan. Akibatnya, jika seseorang sekadar mengetahui tanpa benar-benar memahaminya, maka ia akan hancur dan dicap sebagai individu yang menyusahkan yang akan berdampak pada lingkungan sosialnya.

Al-Qur'an yang berisi firman Allah SWT, dan Sunnah yang terdiri dari perkataan, perbuatan, ketetapan, rencana, dan kepribadian Nabi SAW, merupakan dua sumber akhlak Ilahi. Kedua, Insaniyah, yang meliputi kesadaran manusia beriman, Qalbun Salim (perasaan dan emosi), dan al-Aqal as-Salim (gagasan, penalaran yang murni dan jernih).

Dari penjelasan diatas, dapat dimengerti bahwa akidah sebagai penentu akhlak manusia karena terbentuk dari dalam jiwa dan masuk melalui pemahaman akal manusia setelah melalui peresapan ke dalam hati, sehingga memunculkan pribadi yang lebih baik.  Dengan kata lain, akidah mempengaruhi perilaku manusia dan tindakannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Karena keimanan dihasilkan dari dalam jiwa dan masuk melalui pemahaman pikiran manusia setelah ditembus ke dalam hati, maka dari penjelasan di atas jelas terlihat bahwa keimanan menentukan akhlak manusia dan mengarah pada berkembangnya standar akhlak yang lebih tinggi. Dengan kata lain, agama berdampak pada perilaku dan tingkah laku masyarakat sehari-hari.

Nisa Aulia Maharani

Prof. Asep Usman Ismail

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun