Pada citra QuickBird, ukuran jalan-jalan kecil juga dapat diamati dengan lebih jelas, sehingga memudahkan dalam pengenalan jaringan jalan yang ada di Samarinda.
Unsur tekstur merujuk pada seberapa halus atau kasar suatu obyek terlihat pada citra. Area vegetasi yang lebat di Samarinda, seperti hutan kota atau kawasan hijau lainnya, memiliki tekstur yang kasar karena variasi daun dan bayangan pepohonan yang menciptakan pola visual yang tidak teratur. Di sisi lain, kawasan industri atau bangunan besar cenderung memiliki tekstur yang lebih halus dan seragam.
Pola merupakan susunan atau pengaturan obyek di permukaan bumi. Di Samarinda, pola permukiman cenderung teratur, terutama di kawasan pusat kota. Pola ini juga dapat dilihat pada jaringan jalan yang membentuk grid atau pola berkelok di sepanjang sungai. Pola vegetasi, seperti hutan kota atau taman, umumnya tidak teratur dan mengikuti bentuk alamiah dari lahan tersebut.
Bayangan pada citra sering kali membantu dalam menentukan tinggi obyek, seperti bangunan bertingkat atau menara komunikasi di Samarinda. Bayangan yang terlihat jelas pada citra dapat mempertegas bentuk dan ukuran obyek, namun juga bisa mengaburkan detil tertentu, terutama pada citra dengan sudut perekaman yang tinggi.
Situs merujuk pada lokasi obyek relatif terhadap obyek lain di sekitarnya. Di Samarinda, permukiman biasanya terletak di sepanjang Sungai Mahakam, yang menjadi situs penting dalam sejarah perkembangan kota. Asosiasi ini membantu dalam interpretasi obyek dan fenomena yang ada di kota tersebut.
Unsur terakhir adalah asosiasi, yang memperhatikan keterkaitan antara obyek satu dengan lainnya. Misalnya, permukiman di dekat sungai sering kali diasosiasikan dengan keberadaan dermaga atau fasilitas perikanan. Asosiasi ini dapat membantu dalam pengenalan lebih lanjut tentang penggunaan lahan dan aktivitas sosial-ekonomi di Samarinda.
Secara keseluruhan, analisis citra satelit melalui pendekatan penginderaan jauh memberikan gambaran yang mendalam tentang karakteristik geografis dan dinamika perkotaan di Samarinda. Dengan memahami berbagai unsur interpretasi citra, para peneliti dan perencana wilayah dapat memperoleh wawasan yang lebih baik tentang struktur, penggunaan lahan, dan perubahan lingkungan di kota ini.Â
Hal ini menjadi dasar yang penting bagi perencanaan tata ruang yang lebih baik, pengelolaan lingkungan, dan mitigasi bencana di masa depan. Penginderaan jauh tidak hanya menjadi alat pengamatan, tetapi juga menjadi panduan strategis dalam pembangunan kota yang berkelanjutan.
Â
Kelebihan:
- Realtime Monitoring: Data disediakan dalam waktu nyata (24 jam terakhir), memungkinkan respons cepat terhadap kebakaran.
- Akurat & Skala Besar: Dapat mencakup wilayah luas sehingga bermanfaat untuk pemantauan regional dan global.
- Open Data: Data bisa diakses publik dan bermanfaat untuk pengambil keputusan dan mitigasi bencana.