Nama : Nisa Asfia
Nim   : 2410416320036
Dosen pengampu : Dr.Rosalina Kumalawati,S.Si,M.Si.
Program studi : S1 Geografi
Fakultas : Ilmu sosial dan ilmu politik
Mata kuliah : Pengantar lingkungan lahan basah
PTN: Universitas Lambung Mangkurat
Kecamatan Alalak di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, adalah salah satu wilayah yang kaya dengan ekosistem lahan basah yang mendukung berbagai aktivitas ekonomi dan lingkungan. Lahan basah ini tidak hanya berperan sebagai sumber daya alam yang penting, tetapi juga berfungsi sebagai penopang kehidupan masyarakat setempat melalui sektor-sektor ekonomi yang terkait, seperti pertanian, hortikultura, perkebunan, perikanan, dan peternakan. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis bagaimana lahan basah ini berkontribusi terhadap keberlanjutan sektor-sektor ekonomi tersebut, serta dampaknya terhadap ekosistem dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Pada tanggal 25 Agustus 2024, saya melakukan serangkaian observasi di beberapa desa di Kecamatan Alalak untuk mendokumentasikan kondisi dan potensi lahan basah dalam mendukung kegiatan ekonomi lokal. Observasi ini mencakup kunjungan ke berbagai lokasi yang relevan dengan sektor-sektor utama yang ada di wilayah ini, dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai interaksi antara manusia dan ekosistem lahan basah di daerah ini.
Sektor Pertanian: Budidaya Padi di Lahan Basah
Pertanian merupakan sektor ekonomi utama di Kecamatan Alalak, dengan budidaya padi sebagai kegiatan yang paling dominan. Padi adalah tanaman pangan pokok yang diandalkan oleh masyarakat setempat. Lahan basah di daerah ini menyediakan kondisi yang ideal untuk pertumbuhan padi, terutama melalui sistem irigasi alami yang memastikan ketersediaan air yang konstan sepanjang tahun. Pada kunjungan pertama, saya mendapati hamparan sawah yang luas dengan tanaman padi yang tumbuh subur, siap untuk dipanen.
Keberadaan lahan basah ini memberikan beberapa keuntungan bagi pertanian padi. Pertama, pasokan air yang stabil sangat penting untuk pertumbuhan padi, yang memerlukan lingkungan yang basah untuk berkembang. Lahan basah di Alalak menyediakan kondisi tersebut, memastikan bahwa tanaman padi mendapatkan air yang cukup bahkan di musim kemarau. Kedua, tanah di lahan basah cenderung kaya akan mineral dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman, yang berkontribusi pada peningkatan hasil panen. Tidak heran jika pertanian padi menjadi tulang punggung ekonomi di daerah ini, dengan banyak penduduk yang menggantungkan hidupnya pada hasil pertanian ini.
Hortikultura Buah: Potensi Ekonomi di Lahan Basah
Selain padi, hortikultura buah juga merupakan sektor penting di Kecamatan Alalak. Tanaman buah-buahan seperti rambutan, kelapa, dan durian tumbuh subur di wilayah ini, berkat kesuburan tanah dan iklim yang mendukung. Lahan basah menyediakan kelembaban yang konstan dan tanah yang subur, dua faktor yang sangat penting untuk budidaya buah-buahan.
Selama kunjungan saya ke salah satu kebun buah di desa setempat, saya mendapati bahwa tanaman-tanaman ini tumbuh dengan baik, menghasilkan buah yang berkualitas tinggi. Keberadaan saluran irigasi alami di sekitar kebun membantu menjaga kelembaban tanah, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal. Hortikultura buah di lahan basah ini memiliki potensi ekonomi yang besar, terutama dalam meningkatkan pendapatan masyarakat. Buah-buahan dari daerah ini tidak hanya dipasarkan secara lokal, tetapi juga memiliki potensi untuk dijual ke luar daerah, meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Hortikultura Sayur: Diversifikasi Pertanian di Lahan Basah
Di samping buah-buahan, hortikultura sayur juga menjadi bagian penting dari diversifikasi pertanian di Kecamatan Alalak. Lahan basah memberikan lingkungan yang sangat cocok untuk budidaya sayuran seperti kangkung, bayam, dan cabai. Kelembaban tanah yang tinggi dan ketersediaan air yang melimpah sepanjang tahun merupakan kondisi ideal bagi pertumbuhan sayur-sayuran tersebut.
Selama observasi, saya mengunjungi beberapa lahan yang digunakan untuk budidaya sayur-sayuran. Tanaman-tanaman ini tampak tumbuh dengan subur, dengan dedaunan yang lebat dan hijau, menandakan kondisi tanah yang subur dan pengelolaan lahan yang baik. Selain untuk konsumsi lokal, sayur-sayuran ini juga memiliki pasar yang cukup luas, sehingga memberikan tambahan pendapatan bagi para petani di daerah ini. Diversifikasi pertanian melalui hortikultura sayur tidak hanya membantu mengurangi risiko ketergantungan pada satu jenis tanaman, tetapi juga meningkatkan keamanan pangan dan stabilitas ekonomi di daerah ini.
Perkebunan: Kelapa Sawit sebagai Komoditas Utama
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan utama yang dibudidayakan di Kecamatan Alalak. Tanaman ini sangat cocok dengan kondisi lahan basah, yang menyediakan air dalam jumlah besar yang diperlukan untuk pertumbuhan kelapa sawit. Selama kunjungan ke salah satu perkebunan kelapa sawit, saya melihat bagaimana pohon-pohon kelapa sawit yang tinggi dan lebat tumbuh subur di lahan ini.
Perkebunan kelapa sawit di lahan basah ini memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat. Selain sebagai sumber penghasilan, kelapa sawit juga merupakan komoditas yang penting untuk ekspor, yang berarti memiliki dampak ekonomi yang lebih luas bagi wilayah ini. Namun, penting untuk dicatat bahwa budidaya kelapa sawit harus dilakukan dengan cara yang berkelanjutan untuk mencegah kerusakan lingkungan, mengingat dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh konversi lahan basah menjadi perkebunan monokultur.
Perikanan: Pemanfaatan Air Lahan Basah untuk Budidaya Ikan
Selain pertanian dan perkebunan, perikanan juga merupakan sektor ekonomi yang penting di Kecamatan Alalak. Lahan basah menyediakan air yang melimpah, yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk budidaya ikan di kolam-kolam yang dikelola secara tradisional. Perikanan ini tidak hanya menjadi sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat, tetapi juga memberikan penghasilan tambahan.
Saya mengunjungi salah satu kolam ikan yang dikelola oleh masyarakat setempat, dan melihat bagaimana lahan basah ini dimanfaatkan dengan baik untuk budidaya ikan. Air yang bersih dan kaya nutrisi dari lahan basah memastikan pertumbuhan ikan yang sehat, yang pada gilirannya meningkatkan hasil tangkapan. Dengan manajemen yang baik, perikanan di lahan basah ini memiliki potensi untuk berkembang lebih lanjut, tidak hanya untuk konsumsi lokal tetapi juga untuk memenuhi permintaan pasar yang lebih luas.
Peternakan: Pemanfaatan Lahan Basah untuk Produksi Pakan Ternak
Sektor peternakan juga tidak kalah penting di Kecamatan Alalak, dengan peternakan sapi sebagai salah satu kegiatan utama. Lahan basah di wilayah ini memberikan pasokan hijauan yang melimpah, yang menjadi pakan utama bagi ternak. Dalam kunjungan saya ke salah satu peternakan sapi di daerah ini, saya mendapati kandang-kandang sapi yang terawat dengan baik, dengan sapi-sapi yang tampak sehat dan terpelihara.
Lahan basah menyediakan lingkungan yang mendukung untuk produksi pakan ternak, terutama dalam bentuk rumput dan tanaman hijau lainnya yang tumbuh subur. Keberadaan pakan yang melimpah ini memungkinkan peternak untuk memelihara ternaknya dengan biaya yang lebih rendah, sehingga meningkatkan keuntungan ekonomi mereka. Selain itu, peternakan sapi ini juga menghasilkan produk-produk lain seperti susu dan daging, yang berkontribusi pada keamanan pangan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat.
Kesimpulan: Pentingnya Pengelolaan Berkelanjutan Lahan Basah
Secara keseluruhan, observasi yang dilakukan di Kecamatan Alalak menunjukkan bahwa lahan basah merupakan ekosistem yang sangat penting bagi keberlanjutan ekonomi lokal. Lahan basah ini tidak hanya menyediakan sumber daya alam yang esensial, seperti air dan tanah subur, tetapi juga mendukung berbagai sektor ekonomi yang saling terkait, mulai dari pertanian hingga perikanan dan peternakan. Keberhasilan sektor-sektor ini bergantung pada pengelolaan lahan basah yang berkelanjutan.
Namun, potensi besar ini harus diimbangi dengan upaya konservasi yang serius. Pengelolaan lahan basah yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang berdampak negatif pada ekosistem dan masyarakat yang bergantung padanya. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat dan pemerintah setempat untuk bekerja sama dalam menjaga dan melestarikan lahan basah ini, sehingga dapat terus memberikan manfaat ekonomi dan ekologi bagi generasi mendatang.
Dengan pendekatan yang tepat, lahan basah di Kecamatan Alalak dapat menjadi contoh bagaimana ekosistem alami dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan ekonomi tanpa mengorbankan keseimbangan lingkungan. Lahan basah ini memiliki potensi untuk terus menjadi penopang kehidupan masyarakat, asalkan dikelola dengan bijak dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H