Probolinggo- Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) meluncurkan buku panduan pertanian dengan judul "Cara Cerdas Bertani Jagung" dalam rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Adanya pandemi Covid 19 menyebabkan dampak perekonomian masyarakat. Hal tersebut menjadi salah satu latar belakang peluncuran buku panduan pertanian di desa Leces.
Hal lain yang melatarbelakangi pembuatan buku panduan ini yaitu mayoritas penduduk desa Leces berprofesi sebagai petani jagung. Akan tetapi, dalam pengembangan produk masih kurang kreatif. "Tujuan adanya buku panduan pertanian ini tidak lain adalah untuk meningkatkan pengetahuan warga desa khususnya para petani jagung agar lebih kreatif dalam bertani jagung dan dapat meningkatkan kreatifitas pengolahan jagung sehingga menambah penghasilan warga desa" Ungkap Aldean Yusuf selaku kordinator desa.
Tema dari buku panduan pertanian ini adalah "Bertani kreatif bertanam produktif". Buku panduan ini berisikan informasi mengenai cara memilih bibit jagung yang baik, cara mengolah lahan, komposisis air penyiraman, cara mengenali dan membasmi hama, pendistribusian yang efektif serta pemanfaatan dan pengolahan jagung beserta limbahnya.
Keunikan dari buku panduan ini adalah komposisi dari pengolahan jagung dan pemanfaatan limbah jagung yang kreatif dan dapat meningkatkan keuntungan para petani. Di dalam buku ini terdapat berbagai alternatif pengolahan jagung diantaranya cara pengolahan tepung jagung, dodol jagung, dan mie jagung kering.Â
Sedangkan, alternatif pengolahan limbah jagung diantaranya cara pembuatan bunga dari limbah kulit jagung, lampu hias dari limbah tongkol jagung, tas kekinian dari kulit jagung, minuman antioksidan rambut jagung dan kompos serasah tanaman jagung. Selain itu, dalam buku ini dilengkapi dengan cara mengenali dan menanggapi hama dan penyakit dari sudut keilmuan biologi sesuai dengan jurusan semua anggota yaitu jurusan biologi UM.
Penyebaran buku panduan ini dilakukan oleh salah satu perwakilan kelompok yang dilaksanakan pada hari minggu, 28 Juni 2020. Buku panduan ini diserahkan dalam wujud hardfile dan softfile yang diserahkam kepada warga serta kepala desa Leces. Berdasarkan angket respon warga mengenai buku panduan ini berguna bagi perkembangan para petani jagung di desa Leces. "Buku panduan ini memiliki bahasa yang mudah dimengerti dan tidak berbelit- belit serta dapat memberikan banyak wawasan seputar pertanian jagung" Ungkap Suprapto salah satu warga desa Leces.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H