Rumah Jamur Nando. Tempat wisata edukasi berbasis kewirausahaan dan pendidikan yang ramah lingkungan. Beralamatkan di H. Imam Munandar Ujung, Jl. Singkong Gg. Singkong No.03 Â Kelurahan Sialang Sakti, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Riau. Buka dari jam 8 pagi hingga 5 sore. Kawasan seluas 700 meter persegi itu juga dilengkapi beberapa gazebo, ayunan, dan berbagai permainan unik berbahan kayu.Â
Jika ke Pekanbaru, Riau, jangan lupa mampir keDi tempat wisata yang didirikan oleh Bayu Fernando ini, kita bisa mengenali jenis-jenis jamur yang bisa dikonsumsi atau tidak, cara budidaya jamur, panen jamur, mencicipi olahan jamur, mengenali jenis-jenis tumbuhan, memberi makan hewan, bermain games, dan lain-lain.  Harga masuknya pun murah meriah dan sudah termasuk tour guide, photographer, serta doorprize. Cocok untuk kegiatan bersama keluarga maupun anak-anak sekolah dalam rangka melihat langsung terkait jamur, bukan sekedar teori. Untuk mahasiswa yang ingin melakukan penelitian juga bisa. Atau butuh venue pernikahan, juga boleh.
Rumah Jamur Nando Didirikan oleh Bayu Fernando
Pria lulusan Pendidikan Biologi Universitas Riau, yang saat ini sudah menyelesaikan gelar magisternya, pada awalnya membuka usaha rumah jamur dengan memanfaatkan ilmu yang didapatnya dan memanfaatkan lahan sebelah rumahnya dengan bermodalkan sekitar 5 juta rupiah. Perlahan tapi pasti berkembang seperti sekarang. Dimana setiap harinya bisa dapat memanen jamur hingga 10-15 kg, tergantung cuaca. Jika cuaca sedang panas cukup menyemprotkan air ke media tanam jamur untuk menjaga kelembaban jamur dan jika cuaca sejuk, biasanya jamur bisa lebih cepat untuk dipanen. Omset penjualan jamurnya saja bisa mencapai Rp6-10 juta perbulan. Belum lagi omset kunjungan ke rumah jamur, yang mana pada tahun 2018 pengunjung bisa mencapai ribuan orang.
Untuk usaha budidaya jamur, pertama kali didirikan tahun 2015 di bulan Desember, sedangkan membuka tempat wisata edukasi pada tahun 2017. Usahanya yang sering menjadi tujuan wisata, terutama anak sekolah dan pemerintahaan ini sudah diliput televisi dan juga media, serta mendapat apresiasi, salah satunya menjadi Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards (SIA) Provinsi tahun 2018.
Kenapa Usaha Jamur?
Selain alasan basic pendidikan dan memanfaatkan lahan, pengusaha yang merupakan anak bungsu ini menemukan peluang dari jamur yang ketika itu masih sulit dicari. Padahal jamur adalah salah satu makanan sehat yang diminati masyarakat, contohnya kandungan gizi yang terdapat di jamur tiram yaitu, vitamin D, kalsium, antioksidan, magnesium, vitamin B, protein, lemak, dan kalori.
Jamur ada yang bisa dikonsumsi, ada juga yang tidak. Yang bisa dikonsumsi diantaranya adalah jamur tiram, jamur shiitake, jamur kuping, jamur kancing, jamur enoki, dan jamur shimeji. Nah, di Rumah Jamur Nando itu akan dijelaskan, supaya banyak yang lebih paham bahawasanya jamur ada yang aman untuk dikonsumsi.
Kemudian, di Rumah Jamur Nando tidak hanya menjual jamur yang masih fresh atau baglog jamur (wadah tanam untuk menaruh bibit jamur)  berkualitas yang telah teruji di laboratorium, tapi juga tersedia olahan jamur lainnya, seperti rendang jamur, jamur crispy, ice cream jamur, nugget jamur, abon jamur, bakso jamur, dan lain sebagainya. Saat ini produk olahan jamurnya yang paling hits adalah nugget jamur. Nando juga membuka pre order mulai dari tanaman jamur segar hingga olahannya. Bahkan, kedepannya Nando berencana mengurus izin Dinas Kesehatan untuk produk olahan jamurnya.
Tantangan Di Kala Pandemi
Saat pandemi yang membuat orang tidak bisa bebas beraktivitas di luar rumah menyebabkan penurunan pengunjung yang signifikan. Biasanya bisa sampai sepuluh ribu pengunjung, di kala pandemi hanya ratusan pengunjung saja. Tapi sebagai pengusaha, apalagi Ketua Pengusaha Budidaya Jamur se-Riau, Nando tidak menyerah dan memutar otak. Karena ada karyawan yang menggantungkan asa dari usahanya. Pria yang sudah menggeluti usaha jamur semenjak kuliah karena hobi ini pun mengisi waktu saat pandemi dengan melakukan maintenance tempat wisatanya dan membuka wisata virtual.
Penutup
Terinspirasi dari tempat wisata penangkaran buaya di Medan, Nando jeli melihat peluang yang ada di sekitarnya, kemudian survei dengan aspek yang mendukung untuk mewujudkan usahanya, seperti target pasar, pria yang masih berumur di bawah 30 tahun ini dengan jelas menargetkan bukan hanya menjual jamur, tapi jadi tempat wisata edukasi, yang mana harus mengenalkan usahanya kepada sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan lainnya yang menjadi target pasar utamanya. Selain itu, memanfaatkan dengan baik media sosial. Supaya semakin banyak yang tahu usaha Rumah Jamur Nando: wisata edukasi berbasis kewirausahaan dan pendidikan yang ramah lingkungan.
Dengan aksi nyatanya yang tidak hanya rencana, serta kekonsistenannya, usahanya pun membuka peluang menjadikan Wirausaha Jamur Terbaik dan Nomor 1 di Riau. Lalu, tidak hanya itu, usahanya pun mampu memberi asa tidak hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga asa untuk petani jamur mampu menghidupi keluarga serta anak-anaknya kini dan di masa depan.
Sumber:
- https://tribunpekanbarutravel.tribunnews.com/2021/07/27/berawal-dari-hobi-ini-cerita-bayu-fernando-dirikan-destinasi-wisata-rumah-edukasi-jamur-nando?page=all
- https://bertuahpos.com/berita/pria-27-tahun-ini-berhasil-padukan-konsep-budidaya-jamur-tiram-dengan-wisata-edukasi.html
- https://riau.antaranews.com/berita/132780/rumah-jamur-nando-wisata-edukasi-berbasis-jamur-di-pekanbaru
- https://serambiriau.com/news/detail/4034/akademika/pekanbaru/penerapan-sistem-pengendalian-manajemen-pada-wisata-edukasi-rumah-jamur-nando
- https://infopku.com/rumah-jamur-nando-wisata-edukasi-jamur-pekanbaru/24683/
- Instagram Rumah Jamur Nando dan facebook Bayu Fernando
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H