Mohon tunggu...
Hani
Hani Mohon Tunggu... Freelancer - Peserta Danone Digital Academy 2021 ~ https://www.nisaahani.com/

Hai! Perkenalkan saya Hani, Peserta Danone Digital Academy 2021.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Afifah Luthfiya Hanum Bantu Jaga Lingkungan dengan Rubah Kertas Jadi Cuan

25 September 2023   17:42 Diperbarui: 25 September 2023   17:47 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: shopee Rubah Kertas

Afifah Luthfiya Hanum adalah pendiri sekaligus CEO Rubah Kertas. Sebuah bisnis (sociopreneur) yang berfokus pada seni kertas daur ulang buatan tangan (handmade) dan pendidikan terkait isu lingkungan serta berkelanjutan di Indonesia. Sudah bersertifikasi ISO 9001 - 2015.

Dilatar belakangi ingin berkontribusi nyata, Afifah yang sudah ikut beberapa konferensi yang berfokus pada bidang lingkungan, bahkan sampai ke luar negeri dan bertemu orang-orang yang sudah berkontribusi nyata, saat menjadi mahasiswa di Teknik Lingkungan Universitas Indonesia, Afifah ikut lomba ide yang dibisniskan, yaitu Program Kreatif Mahasiswa (PKM). Dengan nama 'Loaku', Afifah membuat aplikasi penghubung pihak penghasil dengan pengelola sampah sebagai upaya mengurangi volume sampah di TPA.

Sumber gambar: shopee Rubah Kertas
Sumber gambar: shopee Rubah Kertas

Seiring berjalannya waktu, jika sebelumnya cakupannya luas, Afifah pun memilih memfokuskan pada masalah sampah kertas terlebih dahulu. Dan, pada Mei 2018, lahirlah 'Rubah Kertas' dengan produknya kertas, amplop, kartu nama, kaligrafi, printing, packaging, crafting, bahkan satu set untuk membuat daur ulang sendiri di rumah. Biar sama-sama mendaur ulang dan menjadikan sampah kertas mempunyai daya jual.

Dari usahanya tersebut, gadis asal Padang, lahir pada tanggal 14 Desember 1995 ini tidak hanya mengurangi sampah kertas ke TPA hingga 100 kg, tapi juga bisa mencapai maksimum bruto bersih hingga 30 juta rupiah. Wow! Tentu menambah pundi-pundi rupiah dari pemasukannya selain menjadi Engineering Project di PAM JAYA - PDAM Provinsi DKI JAKARTA.

UMKM ini pun kini sudah punya beberapa orang yang membantu untuk admin online shop, administrasi data produksi, bahkan ada tim riset. Produk Rubah Kertas sendiri selain handmade juga organik. Karena tidak ada penambahan bahan kimia. Kalaupun ada variasi warna, itu menggunakan pewarna organik. Memang sebagaimana mungkin produk Rubah Kertas dibuat minim limbah dan menjadi solusi atas permasalahan lingkungan, bukan menambah limbah baru.

Karena ternyata, kertas-kertas yang ada di pasaran, yang mayoritas dari pohon, tidak sepenuhnya minim limbah atau organik. Sebab, ada proses pemutihan menggunakan zat kimia, yang mana limbahnya berbahaya buat lingkungan. Pantas saja sih, Afifah dengan produk Rubah Kertas bisa jadi pembicara di berbagai acara dan juga penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards (SIA) Provinsi pada tahun 2021. Karena inovasi dan usahanya bermanfaat sekali, baik untuk lingkungan serta manusia, bahkan menghasilkan cuan.

Donasi Kertas

Tidak hanya menjualnya dari mulut ke mulut dan juga secara online, Rubah Kertas yang berlogo binatang rubah ini juga menerima donasi kertas. Boleh berbentuk koran, kardus, hvs atau yang sudah dicacah, selama kertas kondisi kering dan tidak ada lapisan plastik. Bisa dijemput juga, jika ada 100 kg untuk wilayah jabodetabek, khususnya di Rawamangun, Jakarta Timur.

Jadi, buat kamu-kamu yang sudah mengurangi sampah kertas dengan beralih menggunakan serba digital dan elektronik, seperti email, ebook atau jika menggunakan kertas, menggunakan dua sisinya serta memilah sampah, bisa juga menyumbangkan kertasnya ke Rubah Kertas jika repot untuk diloakin. Karena jika sampah kertas dibuang begitu saja, dimana saat ini sampah di Indonesia mayoritas masih bercampur, tentu sampah kertas akan menambah tumpukan sampah di TPA. Meski sampah kertas bisa terurai, tapi kan tetap butuh waktu.

Penutup

Penggunaan kertas untuk menulis memang semakin berkurang, tapi tahukah kamu, jika penggunaan tissue dan packaging semakin meningkat. Oleh karena itu, jika belum bisa membuat usaha daur ulang seperti Afifah, kita bisa mulai dengan cara mengurangi penggunaan tisu dan menggantinya dengan sapu tangan atau lap. 

Terus, bisa memilih produk yang menggunakan packaging eco friendly atau tindakan lain yang dirasa bisa membantu menjaga lingkungan. Dan, jika belum bisa mengajak, bisa dengan mencontohkan dengan tindakan nyata dan memberi pengertian ke sekitar, tidak hanya keinginan. Nanti juga dengan seiringnya berjalan waktu, banyak yang tergugah. Yuk, kita sama-sama semangat menjaga lingkungan untuk hari ini dan masa depan!

Sumber:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun