Mohon tunggu...
Hani
Hani Mohon Tunggu... Freelancer - Peserta Danone Digital Academy 2021 ~ https://www.nisaahani.com/

Hai! Perkenalkan saya Hani, Peserta Danone Digital Academy 2021.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jauhi Pinjol, Mari ke Bank Sampah: Sebuah Testimoni

24 Oktober 2021   22:39 Diperbarui: 24 Oktober 2021   23:18 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: nisaahani sampah yang siap dijual di Bank Sampah

Setelah ditimbang di hari penimbangan yang biasanya sebulan sekali, nanti dicatat total uang yang dihasilkan di buku tabungan. Kemudian, duitnya bisa ditabung terlebih dahulu atau langsung diambil.

Barang Bekas yang Layak Jual di Bank Sampah Kemuning

Dokpri: nisaahani sampah yang siap dijual di Bank Sampah
Dokpri: nisaahani sampah yang siap dijual di Bank Sampah

Awalnya, semua barang bekasnya mayoritas dijadiin satu. Paling yang dipisah sampah botol atau gelas plastik, serta kertas dan kardus. Namun dipenimbangan berikutnya, belajar dari pengalaman pertama, barang bekasnya lebih dipisah-pisah lagi, supaya lebih mahal.

Kalau di Bank Sampah Kemuning, yang diterima itu Gelas Bersih, Botol Bersih, Plastik Rongsok, Kardus, Kardus Rongsok, Kertas Putih, Buku, Kaleng Alumunium, Kaleng Rongsok, Alumunium/Panci, Besi, Botol Sirup, Botol Kecap, Koran, dan barang lainnya yang dianggap ada daya jual. Bawa aja dulu barang bekas yang ada di rumah, kali aja bisa dikiloin. Hehe.

Berapa yang dihasilkan dari Jual Barang Bekas di Bank Sampah Kemuning?

Dokpri: nisaahani dapat 500ribu lebih dari Bank Sampah
Dokpri: nisaahani dapat 500ribu lebih dari Bank Sampah

Uang hasil yang didapat sesuai dengan barang bekas yang disetor. Bisa banyak, bisa juga ala kadarnya. Standar harga per kilo nya pun bisa berubah-ubah, meski tidak terlalu signifikan.

Lumayan lah, alhamdulillah daripada kalian pinjam uang ke sembarang orang atau mencari uang dengan cara tidak halal. Bahkan, jika kalian serius mengumpulkan barang bekasnya akan menghasilkan lebih banyak dari nominal yang saya hasilkan (lihat di buku tabungan).

Anggap saja ini tindakan peduli lingkungan, supaya sampah yang ada di sekitar kita berkurang, serta hitung-hitung dapat uang tambahan. Setuju gak?

So, gimana nih setelah baca tulisan saya ini, kalian jadi tertarik mengelola sampah dan menjual barang bekasnya di Bank Sampah tidak? Kalau iya, yuk, dimulai! Biar kita sama-sama bertanggung jawab dan bijak dengan sampah yang kita hasilkan!

Jauhi Pinjol, mending tukar barang bekas di Bank Sampah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun