Program penyuluhan Biopori menjadi kegiatan pendukung dari program unggulan, terkait optimalisasi produksi jeruk di Desa Kejene. Sistem Biopori adalah  pembuatan lubang resapan berbentuk silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah, sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.
Penyuluhan sistem biopori menyasar masyarakat dan petani jeruk di Desa Kejene. Pemahaman mengenai biopori dinilai penting untuk masyarakat Kejene, khususnya para petani jeruk, dikarenakan saat musim kemarau panjang, jeruk tidak tumbuh secara maksimal. Dampaknya, banyak pohon jeruk yang mati kekeringan dan membuat sejumlah petani jeruk gagal panen.
Andre Ian Kusuma, salah satu anggota Tim KKN dari Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal adalah inisiator dari program tersebut. Diungkapkan Andre, dengan adanya penyuluhan mengenai sistem biopori, diharapkan dapat membantu permasalahan petani jeruk di Dusun Pucangsari Desa Kejene pada saat kemarau tiba.
Sistem biopori sangat cocok digunakan di dusun Pucangsari, karena keadaan tanah yang kering pada saat kemarau dan lokasi sumber air yang cukup jauh. Sistem biopori akan menjaga kelembaban tanah, sehingga bisa menyuburkan pohon jeruk sekali pun pada musim kemarau. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H