Mohon tunggu...
Nisa
Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas sebelas maret

Menulis menjadi suatu hal yang saya tekuni dalam hal menuangkan gagasan yang saya kritisi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Gaslighting

21 September 2024   21:46 Diperbarui: 21 September 2024   22:02 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gaslighting adalah bentuk manipulasi emosional yang sering terjadi dalam hubungan interpersonal, di mana satu individu berusaha meragukan kenyataan atau persepsi individu lain. Istilah ini berasal dari film tahun 1938 berjudul "Gaslight," yang kemudian diadaptasi menjadi versi Hollywood pada tahun 1944, di mana seorang suami berusaha membuat istrinya percaya bahwa dia gila dengan mengubah elemen-elemen kecil di lingkungan mereka.

Apa Itu Gaslighting?

Gaslighting melibatkan serangkaian teknik psikologis yang digunakan untuk mengendalikan dan memanipulasi orang lain. Pelaku gaslighting seringkali menyangkal fakta, mengubah narasi, atau mengecilkan perasaan korban, yang dapat membuat korban merasa bingung, tidak percaya diri, dan bahkan kehilangan pegangan pada realitas mereka.

Tanda-tanda Gaslighting

  1. Kerapuhan Emosional, Korban sering merasa cemas, bingung, atau tidak yakin pada diri mereka sendiri.
  2. Penyangkalan Terhadap Pengalaman, Pelaku sering menolak untuk mengakui perasaan atau pengalaman korban, membuat mereka merasa tidak valid.
  3. Isolasi Sosial, Pelaku mungkin berusaha memisahkan korban dari dukungan sosial, sehingga mereka lebih bergantung pada pelaku.

Dampak Gaslighting

Dampak gaslighting dapat sangat merugikan bagi kesehatan mental korban. Korban sering mengalami gangguan kecemasan, depresi, dan penurunan harga diri. Dalam jangka panjang, gaslighting dapat menyebabkan masalah kesehatan mental yang serius, serta mengganggu hubungan interpersonal lainnya.

Menghadapi Gaslighting

Jika kamu merasa menjadi korban gaslighting, penting untuk:

  1. Mencatat Pengalaman, Menyimpan catatan tentang peristiwa dan interaksi yang membuatmu merasa diragukan.
  2. Mencari Dukungan, Berbicara dengan teman atau profesional yang bisa memberikan perspektif objektif.
  3. Menghentikan Hubungan, Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk mengakhiri hubungan yang merusak ini.

Referensi

Bhatti, M. M., Shuja, K. H., Aqeel, M., Bokhari, Z., Gulzar, S. N., Fatima, T., et al. (2023). Psychometric development and validation of victim gaslighting questionnaire: across female sample from Pakistan. International Journal of Human Rights in Healthcare, 16(1), 4--18.

Dickson, P., Ireland, J. L., & Birch, P. (2023). Gaslighting and its application to interpersonal violence. Journal of Criminological Research, Policy and Practice, 9(1), 31--46.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun