Pemerintah perlu lebih banyakin anggaran untuk perpustakaan memperbaiki fasilitas, menambah koleksi buku, dan menjalankan program literasi yang lebih luas. Anggaran yang memadai bisa digunain untuk beroperasi lebih efektif. Selain itu, perpustakaan juga dapat mencari sumber dana alternatif, seperti melalui kerjasama dengan sektor swasta dan lembaga donor. Pendanaan tambahan ini dapat digunakan untuk memperbarui koleksi buku, memperbaiki infrastruktur perpustakaan, dan mengadakan program-program literasi yang inovatif dan menarik.
Kolaborasi antara perpustakaan, pemerintah, dan komunitas lokal penting banget untuk meningkatkan literasi. Program-program kolaboratif bisa berupa penyediaan buku gratis, pembangunan perpustakaan mini di desa-desa, dan kampanye literasi yang melibatkan berbagai pihak. Misalnya, perpustakaan kerjasama dengan komunitas lokal untuk bikin acara membaca bersama atau program literasi lainnya yang melibatkan masyarakat. Atau, perpustakaan dapatkerjasama dengan perusahaan swasta dan organisasi non-profit untuk mendanai program literasi dan memperluas jangkauan layanan perpustakaan.
Perpustakaan punya peran penting banget buat ngurangin kebodohan di Indonesia. Mereka ngasih akses informasi, jalankan program literasi, dan edukasi masyarakat, jadi garda depan buat tingkatin kemampuan baca kita. Tentu, dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan lain-lainnya juga perlu banget buat bantu perpustakaan jadi lebih kuat lagi dalam meningkatkan literasi. Kalo literasinya naik, pasti berdampak bagus buat pembangunan manusia dan kemajuan bangsa. Perpustakaan juga harus tetep kreatif dan ngikutin zaman biar tetep relevan dan efektif.
Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik. (2019). Angka Melek Huruf (Persen). Diakses melalui https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/NCMy/angka-melek-huruf.htmlÂ
Antoro, B. (2017). Gerakan Literasi Sekolah dari pucuk hingga akar: sebuah refleksi. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Eskha, A. (2018). Peran Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar. Jurnal Imam Bonjol: kajian ilmu informasi dan perpustakaan, 2(1), 12-18.
Hapsari, D. (2019). Tantangan Perpustakaan Perguruan Tinggi di Era Disrupsi. Pustakaloka, 11(1), 151-160.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H