singkat cerita, hari-hari yang seya lalui penuh semangat untuk mengembangkan diri dengan mengikuti pelatihan/diklat dan juga  mengembangkan sekolah denga berbagai kegiatan , dan tidak lupa pula menanamkan rasa kekeluargaan pada segenap wakga sekolah baik denga sesama rekan guru dan juga denga siswa serta wali murid tentunya. Saking akrabnya kami sehingga sesama rekan guru makan sepiring bersama dan minum segelas berlima atau lebih itu sudah biasa.
Seiring waktu berjalan dengan saling memberi motivasi dan semangat positif, dan tetunya tidak pula lupa kami selalu mencari informasi terbaru dalam dunia pendidikan dan juga pe ngembangan diri sebagai guru.Â
Pada saat itu tersebutlah sebuah kabar berita dari dinas pendidikan bahwa dinas pendidika bekerjasama denga PPPPTK Matematika membuka peluang penerimaan Calon Guru Penggerak dan Calomn Kepal sekolah Penggerak  denga persyaratan yang telah ditentukan, mendengar itu saya dan rekan guru dianjurkan oleh pimpinan untuk mengikuti progragram tersebut, dan program tersebut diakses langsung oleh setiap guru dan kepala sekolah  melalui laman SIM PKB masing-masing.
Dengan semangat kami saling mendukung untuk mengikuti tahapan demi tahapan dari program Guru Penggerak tersebut, mulai dari mengisi data dan melengkapi CV hingga menjawab serentet petanyaan ESSAY yang panjang dan cukup menguras pikiran dai imajinasi sehingga dapat menyelesaikan tahapan pertama.
Denga selesainya jawaban pertanyaan ESSAY maka selesailah tahapan pertama , dan kami menunggu hasil kelulusan tahap pertama untuk bisa memasuki tahap ke dua yakni simulasi dan wawa ncara.
hari-hari berganti kami menunggu dan menunggu hingga pada satu hari tergerak dalam hati saya ingin membuka  lama  SIM PKB saya, dan pada saat itu betapa terkejut hati saya ketika melihat bahwa ada salah satu surat yang saya unggah tulisannya blur bahkan tak bisa dibaca sama sekali, dan naasnya lagi ternyata peringatan perbaikan telah dikirimkan tapi tidak terbaca diakun saya sehingga kesempatan perbaikan terlewatkan begitu saja. Berselang waktu yang tidak beberapa lama dari kejadian itu, pengumuma kelulusan tahap pertama dikeluarkan. Ketika itu smua Teman guru yang ikut serta mendapat SMS dari kemendikbud untuk zoom meeting sosialisasi pertama dan hanya saya yang tidak mendapat SMS tersebut, dan ketika saya buka laman SIM PKB saya ternyata saya tidak lulus pada tahap selanjutnya. dan alhamdulillah kepala sekolah dan teman guru lolos [ada tahap selanjutnya. Pada hakikatnya saya bersyukur teman teman saya lolos sebagai Calon Guru Penggerak dan kepala sekola lolossebagai Calon Kepala Sekolah penggerak, dengan demikian sekolah akan lebih maju dan teman teman akan lebih hebat.
Namun sebagai seorang yang punya hati dan juga punya cita-cita i nngin lebuh maju sejujurnya saya juga merasa terpuruk, untuk pertama kalinya saya merasa tak berarti, ketika teman-teman guru sibuk dengan acara zoom meeting Calon Guru Penggerak dan komite Sekolah Penggerak , saya malah hanya mondar mandir dari kelas yang satu ke kelas yang lain mencari teman untuk bercerita sekedar mencari alasan agar bisa tetap tersenyum. Sempat kecewa dan hilang semangat dikarenakan biasanya sayalah yang selalu menjadi ujung tombak kegiatan, dan saat itu saya malah hanya jadi pendengar yang tak tau apa apa. Â Buka tak rela namun yang namanya hati bukan batu, sebersi rasa sedih tentulah ada.
waktu terus berlalu , saya merasa jika saya terus mengenang kegagalan yang belum tentu itu tak baik untuk saya, maka saya berusaha mengenbalikan semangat dan tidak memikirkan lagi tentang semua hal yang hampir membuat saya kehilangan semangat, dengan tekad meski di segi ini saya gagal tapi saya masih bisa berbuat pada hal yang lain, saya kembali optimis denga melupkan tragedi dokumen buram, dan kembali berkegiatan seperti biasanya, mendidk dengan ikhlas dan tentunya selalu memberi support untuk teman teman yang telah berhasil denga turut berbngga hati, walau bukan saya tapi teman-teman terbaik saya telah hampir sukses.
Biarlah dokumen buram menajadi sebuah pelajaran untuk lebih teliti ke depannya,.
Dengan harapan dan keyakinan apapun yang terjadi pada saat itu adalah takdir terbaik untuk saya dan berharap akan ada hikmah dibalik semuanya, seperti pepatah mengatakan " Tak aka ada Pelangi Jika Tak Ada Hujan".
By. NIRWANTI Â ; 17 JANUARI 2023 Â ( Tulisan pertama 2023 )