Mohon tunggu...
Nirwana Fathir
Nirwana Fathir Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Dengan menulis aku bisa menciptakan duniaku sendiri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Bersambung

11 September 2013   19:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:02 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ketika mentari tenggelam dan arah jarum jam segera menunjukkan angka enam sore,aku menunggu dari balik dinding kaca jendela kantor,seperti biasa aku menunggunya datang menjemputku,aku akan menyambutnya dengan sangat bahagia,namun hari ini,disaat kita berdua telah berpisah,aku masih di balik jendela itu.Aku masih menunggunya disini dan akan selalu menunggunya.Jam telah berpindah ke angka lain dan menyadarkanku bahwa dia tidak akan datang,air mataku menetes namun seoalah mengering,aku menangis dalam hati,sakit sangat sakit ketika menunggu orang yang dicintai yang tak akan datang,rasanya ini adalah mimpi terburuk selama hidupku.Kehilangan orang yang sangat dicintai itu sangat sakit melebihi sakit dari apapun di dunia ini.Namun akan lebih sakit lagi jika kita ternyata tak mampu untuk melupakannya.Malam telah gelap,semakin gelap,aku masih berharap disini kekasih.Malam telah menyapa,hiruk pikuk suasana yang ramai sudah tak asing bagiku.Seperti biasa kita akan berjalan-jalan mengelilingi kota yang memberikan sejarah tersendiri untuk kita.Di kota inilah kita bertemu lalu mengikat janji cinta.Kembali ku buka lembaran saat indah itu,mengingat hari-hari yang telah kita lewati sekian lama,telah banyak lika-liku kehidupan yang kita lalui,tangis,tawa,derita dan bahagia kita hadapi dengan penuh kasih,semua itu menjadikanku kuat untuk bertahan hingga saat ini.Ingatkah engkau kekasih,saat kita pertama bertemu ? hari itu kita bertemu di tempat kerja,aku yang melihatnya sangat tampan dan berbeda langsung memperkenalkan diri.Wajahnya sangat bening dan bercahaya,matanya indah,alisnya tebal tertata,hidungnya mancung,bentuk bibirnya yang kecil dan berwarna kemerahan,kulitnya putih bersih,rambutnya hitam dan rapi,bagiku dia sangat tampan dan nyaris sempurna dimataku.Namanya Syahrul Fatrah,namanya saja sangat indah.Aku anggap pertemuan itu adalah hari pertama.Hari pertama dan hari-hari berikutnya,aku sangat terkesan dengannya,dia adalah orang yang sangat cuek dan dingin,datar seperti tundra beku dan dingin sedingin es.Aku bahkan bisa menghitung tiap kata yang ia keluarkan,namun terlepas dari itu semua aku menyukainya.Sejak saat itu aku menganggapnya teman bahkan sahabat.Aku mulai selalu mengikuti kemanapun dia pergi,ke kantin,ke mushollah,ke mesjid bahkan aku sering mengikuti dia ke tempat dia ditugaskan bekerja.Hari-hari itu sangat menyenangkan bagiku,penuh dengan warna-warni meskipun aku tahu aku terlihat sangat konyol.Namun saat itu aku terlalu sibuk untuk berbunga-bunga,aku tidak perduli jika dianggap konyol,yang aku tahu bahwa aku senang bila bersamanya.Perlahan kita mulai terbuka satu sama lain,aku sering curhat padanya tentang permasalahan yang aku alami,meskipun seolah dramatis agar dia simpati,hehehe.Entah ada angin apa atau semalam aku mimpi apa,untuk pertama kalinya kita jalan berdua,dia bercerita tentang kisah hidupnya,itu pertanda bahwa dia mulai terbuka dan nyaman berteman denganku.Dia memang berbeda,sangat berbeda,ternyata dia adalah orang yang sangat baik,polos,lugu dan tak pernah dekat dengan wanita.Aku berpikir sejenak,lelaki seusia dia mungkin sudah hafal mati tentang wanita,namun ternyata di jaman seperti sekarang ini,masih ada orang yang sepolos dan bersih serta sangat menghargai wanita,aku sangat bangga.Terlebih dia sangat sayang kepada ibunya,betapa beruntung wanita yang menjadi kekasihnya.Hari demi hari berlalu,kita semakin akrab,semakin jelas dan semakin nyata aku menyukainya,namun sulit kukatakan bahwa aku memang menyukainya dan tak menganggapnya sekedar sahabat.Aku sadar dia itu terlalu sempurna untuk seorang wanita sepertiku,bagiku dia adalah lelaki tertampan yang pernah aku lihat,dia sangat populer dan semua orang menyukainya,termasuk teman-temanku.Bukan hal yang asing lagi jika banyak yang membicarakan dia dan mengirim salam ke dia melalui aku,kenapa melalui aku ? karena aku mengatakan kepada mereka bahwa aku hanya menganggapnya sahabat,padahal dalam hati aku menganggap dia seorang pangeran,siang malam aku hanya memikirkannya dan terlalu mengidolakannya.Namun aku tetap bersikap baik,aku menyampaikan salam-salam yang dititipkan padaku untuknya dengan doa dalam hati bahwa dia tidak akan sedikitpun menerima salam itu.Dia hanya untukku,bukan,tapi dia cinta dalam hatiku.Seperti biasa dia mengantarku pulang kerumah selepas kerja,hingga suatu malam,kita singgah di sebuah tempat penjual es kelapa dipinggir jalan dibawah pohon yang rindang dan romantis ( bagiku ).Naluri seorang wanita itu memang sangat kuat,aku mempercayai hal itu,dan akhirnya dia mulai membicarakan tentang hubungan kita,saat itu aku merasa sangat deg-degan senang tidak karuan.Ketika dia menanyakan bagaimana perasaanku padanya,aku tak tahu kata-kata apa yang tepat untuk aku katakan saat itu,hingga pembicaraan malam itu selesai.Aku pikir aku telah bermimpi dan terlalu sibuk dalam mimpiku mencari jawaban dari pertanyaan dia tadi,akhirnya dia mengambil keputusan untuk saling mengenal lebih dekat lagi dan dimulailah pendekatan itu.Dalam hati aku berpikir,dia benar-benar sempurna,untuk memulai hubungan saja sangat rumit dan sangat dipertimbangkan.Dua bulan telah kita lalui bersama,akhirnya tiba bulan agustus yaitu bulan yang sangat teramat bersejarah bagiku.Tepat pada tanggal 14 agustus 2012,dia mengajakku kerumahnya dan menyatakan cinta.Seolah bumi berhenti berputar,bunga-bunga harum nan indah bertebaran,irama melodi cinta yang sangat merdu memenuhi ruang dan waktu di tempat kita berdua berada,dibawah langit hitam dengan gemerlap bintang bintang ( ah,aku lupa,malam itu tidak banyak bintang,tapi hanya ada satu bintang yang menjadi saksi ).Seperti bulan dan bintang yang ditakdirkan bersama,seperti juga aku yang ditakdirkan bersama dengannya malam itu.Dia adalah sosok yang luar biasa,bersamanya membuatku merasa menjadi seorang wanita yang paling beruntung dan bahagia,seolah mimpi yang menjadi kenyataan.Jika saat itu aku tengah bermimpi maka aku tidak akan terbangun dari mimpiku.Namun sadarlah,semua ini nyata.Seolah aku menjadi seorang putri dan dia pangeran yang sangat berbahagia memulai lembaran baru,kisah baru,cerita baru dan kebahagiaan baru.Aku sudah tak sabar mengisi warna-warni tiap lembaran kisah cinta kita,seorang putri dengan wajah yang pas-pasan dan seorang pangeran dengan wajah yang sangat tampan.Hari pertama kita bersama diwarnai dengan pengenalan,berbagi tanggal lahir,berbagi cerita dan berbagi cinta.Suatu keajaiban dan hal yang tidak biasa bagiku setelah tahu tanggal kelahirannya yang sama denganku,dia lahir pada tanggal 10 bulan 4 dan aku tanggal 4 bulan 10,aku sangat berharap kita memang ditakdirkan bersama atau berjodoh,dan kita akan hidup bersama selamanya.Sejak itu angka 1041014 menjadi angka kesukaan kami dimana,10410 adalah kelahiran kami berdua dan 14 adalah tanggal dimana kami mengikrarkan janji dan mengikat hubungan cinta kita berdua.Setelah satu bulan kita bersama,seperti cerita seorang pangeran yang datang menemui orang tua putrinya,dia kerumahku,akupun dengan sangat bahagia dan bangga mengenalkan orang yang aku sayangi ke orang tuaku,tepatnya mama.Dia adalah sosok yang bertanggung jawab.Suatu hari dia jatuh sakit,aku sangat sedih,aku tak tega melihat dia merasa sakit sedikitpun,jika bisa ditukar biarlah aku yang merasakan sakitnya.Setiap hari aku merawatnya dengan sabar,tulus dan ikhlas,aku selalu ingin disampingnya,merawatnya,menjaganya,menunggunya sampai dia terlelap.Menyanyikannya lagu cinta dan mengasihinya tiada henti.Aku melakukannya dengan senang hati dan tak akan pernah mengeluh,sebab aku ingin dia cepat sembuh,aku mencintainya dan ingin selalu ada untuknya.Sampai akhirnya dia sembuh,akupun sangat senang dan bersyukur.Cinta kita semakin kuat dan terus tumbuh menjadi kuat.Hari-hari,bulan-bulan kita lalui berdua dengan suka cita,hingga pada suatu hari masalah atau cobaan menguji kekuatan cinta kami.Kami diperhadapkan dengan masalah yang sangat rumit,penuh emosi,amarah dan air mata.Aku memutuskan untuk pergi dari rumah untuk ikut bersamanya memperjuangkan cinta kami yang aku anggap benar.Dia adalah orang yang sangat berharga bagiku,berkali-kali aku mengucapkan kata itu.Akhirnya cobaan bisa kita lalui bersama,aku memilih tempat tinggal sendiri dengan uang dan pakaian seadanya.Dia menghabiskan semua uangnya untuk membiayai hidupku,makan,pakaian,semua dia sediakan untukku.Saat itu kita benar-benar berjuang untuk bertahan hidup.Sungguh,aku merasa sangat berarti dan diapun sangat berarti bagiku.Kita bahkan seperti sepasang kekasih yang tak pernah dan tak akan terpisahkan oleh rintangan apapun.Cinta kita sangat kuat.Aku sungguh rela hidup menderita bersamanya untuk membangun puing-puing kebahagian.Aku mencintai dia apa adanya.Tak luput dari suatu hubungan yang normal,pertengkaran terkadang mewarnai cinta kami,diiringi isak tangis aku merajut benang-benang impian masa depan yang indah bersamanya.Aku ingin hidup bersamanya sampai mataku terpejam,hingga tangis dan sakit juga derita tak berarti lagi bagiku.Aku hanya mencintainya dan merasa bahagia bersamanya.Pada suatu hari kita memutuskan untuk berhenti bekerja,walau sebenarnya berat untuk meninggalkan perusahaan yang telah mempertemukan kami,namun terus terang kami tak cukup makan dan hidup dengan gaji kami yang sangat pas-pasan atau bahkan tidak ada.Aku memilih mencari kerja dan dia serius dengan pendidikannya,aku tahu itu untuk masa depan kita berdua.Seperti mimpi kita,setelah dia lulus kuliah,dia akan bekerja lalu kita menikah.Sebuah impian dan cita-cita yang sangat indah.Siang malam dia membantuku mencari pekerjaan,dari perusahaan satu ke yang satu,segala kantor telah aku masuki untuk melamar pekerjaan,sangat susah mendapatkan pekerjaan hanya dengan mengandalkan ijazah SMA.Aku merasa sangat sedih dan menderita,aku menangis,namun satu hal yang membuatku kuat adalah dia,hanya dia yang menerimaku apa-adanya,baik burukku,kelemahan dan kelebihanku,dia mau berjalan bersama denganku walau dalam penderitaan yang kita hadapi.Dia selalu memberiku semangat bahkan mengorbankan diri dan waktunya untukku.Ketika aku mengeluh dia membangkitkan semangatku,ketika aku menangis dia menyeka air mataku,ketika aku takut dia menjagaku,aku tak tahu jika tak ada dia disampingku,sejak saat itu aku tak mau pisah darinya walau sebentar saja.Sungguh penderitaan itu sangat indah bila dilewati bersama dengan orang yang kita cintai dan mencintai kita.Untuk itu terimakasih,terimakasih yang tak terhingga kekasih.Aku percaya,jika ada gelap maka pasti akan ada terang.begitupula dengan kisah hidupku.Tak terusa sudah dua bulan aku terpontang-panting mencari pekerjaan,uang kami sudah benar-benar habis,bahkan untuk makan pun susah.Terkadang meminjam uang untuk bertahan hidup sudah menjadi hal yang biasa kita lakukan.Aku sangat terharu padanya yang sampai saat ini setia bersamaku dan ikhlas menjalani suka duka kehidupan denganku.Sampai suatu hari aku diterima disebuah perusahaan yang menjanjikan,itupun berkat dia,kekasihku.Aku sangat senang,akhirnya aku mendapatkan pekerjaan setelah sekian lama berjuang.Aku semakin mencintainya dan tak ada alasan untuk berubah seperti yang sering dia ragukan kepadaku.Hari-hari kita lalui dengan suka cita,mengantarku bekerja lalu menjemputku,menemaniku atau menemaninya dan makan bersama,semua itu adalah kegiatan rutin yang kita lakukan bersama.Sehari saja kita berpisah aku tidak bisa,sungguh setiap saat aku merindukannya,bahkan jika dia di hadapanku aku masih tetap merindukannya,begitulah cintaku padanya.Hingga hari dimana kita akan berpisah,hari yang sangat tak aku sukai dalam hidupku,dimana hari itu kita mulai merasa jauh dan pertengkaran seolah luka yang menyayat hati terus tergoreskan.Kita bertengkar,selalu bertengkar.Aku meras dia telah berubah,dia bukan yang dulu lagi.Kita memutuskan untuk berpisah.Aku pikir ini mimpi yang sangat buruk,aku tak bisa menjalani ini.Semua impian dan cita-cita yang ingin kita bangun bersama itu musnah,hancur,dan sia-sia.Kebahagian yang sekian lama kita bina dimana telah berbagai rintangan kita lalui untuk merajut kebahagiaan itu terbuang percuma.Aku dengan sikapku,dia dengan sikapnya,dulu bagaikan bulan dan bintang yang saling melengkapi namun sekarang menjadi air dan minyak yang tak bisa menyatu.Hanya cinta yang aku punya untuk bertahan dalam hubungan yang rumit dan menyakitkan ini.Dia berubah,aku pikir dia telah berubah.Dalam kesendirianku,aku menangis,rasanya sangat sakit namun aku tetap berharap bersamanya dan aku akan memaafkan dia setiap kali dia berbuat salah dan meminta maaf.Samar-samar aku mendengar lagu Letto sandaran hati,air mataku pun menetes terus menetes hingga ke hati.Sakit....

Yakinkah ku berdiri, di hampa tanpa sepi

Bolehkah aku mendengarmu

Terkubur dalam emosi, tanpa bisa sembunyi

Aku dan nafasku merindukanmu

Terpurukku di sini, teraniaya sepi

Dan kutahu pasti kau menemani…

Dalam hidupku, kesendirianku

Teringat ku teringat, pada janjimu ku terikat

Hanya sekejap ku berdiri, kulakukan sepenuh hati

Tak peduli ku tak peduli, siang dan malam yang berganti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun