Dengan begitu banyak kebaikannya, lantas masih lumrah kah kita untuk melakukan hal-hal yang tidak mengenakan itu? Wajar saja kita sebagai pelajar mungkin merasakan hal kesal kepada guru. Tapi bukan berarti karena rasa kesal yang sudah melewati ambang batas, kita langsung melupakan semua kebaikannya.
Kita memang bisa belajar dari internet tapi kita juga tidak boleh lupa untuk memanusiakan manusia yang sudah berjasa bagi dunia pendidikan, bukan hanya untuk diri kita saja tapi banyak orang. Harusnya kita mengucapkan kata terima kasih, bukan kata-kata yang tidak mengenakan bahkan hingga membuat ia harus tertidur lelap di rumah terbaik mereka.
Kita harusnya datang kembali ke sekolah untuk menemui guru dan berkata "Pak, Bu aku sukses berkat pembelajaran dari guru." Bukan malah memberi suara tangisan sanak keluarganya melihat bendera kuning terpampang di depan rumahnya. Kasus-kasus pembunuhan murid terhadap guru yang sudah banyak beredar di internet seharusnya menjadi renungan kita bagaimana jika semua guru diperlakukan hal yang serupa seperti itu. Kemana kita harus pergi mencari ilmu. Â Kemana kita harus menemukan pahlawan tanpa jasa dalam dunia pendidikan.
Hargai, hormati, dan jadikan mereka teladan. Tiga hal yang seharusnya sebagai pelajar kita lakukan. Karena orang yang berdiri sepanjang pembelajaran di depan kelas itu tidak akan menjatuhkan muridnya karena mereka lah yang memberikan asa bagi muridnya untuk menapak kesuksesan lantas kita harus memberi kasihnya kembali dengan menjadi pelajar yang bisa membanggakan. Karena kesuksesan seorang guru bukan dilihat pada dirinya sendiri melainkan melihat muridnya bisa jauh lebih sukses dari dirinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H