Mohon tunggu...
Nirsa Ismi Almanda
Nirsa Ismi Almanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Penmas

Call Me Mimi!!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bukti Nyata Pengabdian Kepada Masyarakat, 7Ikon Mengadakan 5 Program Intensif

8 November 2024   20:33 Diperbarui: 8 November 2024   22:00 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukti Nyata Pengabdian Kepada Masyarakat, 7Ikon Mengadakan 5 Program Intensif Untuk Meningkatkan Perekonomian Warga RW02&RW03 Kelurahan Kampung Melayu

Selama beberapa pekan ini, terhitung sejak tanggal 16 Oktober 2024, Kelompok 7 PKL Pendidikan Masyarakat Angkatan 2021 atau kerap disapa 7Ikon (Kelompok 7 Ikut Kontribusi Ekonomi Maju), yang terdiri dari Nirsa Ismi Almanda, Catur Nur Kaya Utama, Nahla Vanya Rabbani, Monja Asita Dewi, dan Fadila Salwa Auliani, dengan Dosen Pembimbing Dr. Puji Hadiyanti, M,Si. telah melaksanakan berbagai Program Pengabdian Masyarakat di Kelurahan Kampung Melayu, khususnya di RW02 dan RW03, yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pelatihan keterampilan yang intensif dan berkelanjutan.

Gambar 2. 7Ikon bersama Pendamping dari RW02
Gambar 2. 7Ikon bersama Pendamping dari RW02

Kampung Melayu adalah wilayah yang memiliki potensi besar, masyarakatnya sebagian besar masih bergantung pada sektor informal, seperti pedagang kaki lima, buruh, dan usaha mikro. Akan tetapi setelah melakukan identifikasi kebutuhan terungkap beberapa tantangan terbesar yang masih mereka hadapi dalam berwirausaha, seperti kurangnya pemahaman mengenai literasi pangan yang mencakup higienitas pangan, dan penggunaan bahan kimia dalam pangan, kurangnya keterampilan dalam mengelola usaha dan keuangan, serta keterbatasan keterampilan menggunakan teknologi untuk meningkatkan penjualan usahanya dan rendahnya keinginan untuk melakukan inovasi terhadap produk yang dijual.

Jam kerja warga disini kebanyakan berlangsung sejak pukul 06.00 pagi-06.00 sore, bukanlah hal yang memungkinkan jika mengadakan program penyuluhan yang dikumpulkan di satu tempat, dikarenakan semuanya sudah memiliki kesibukan masing-masing, dan jika ada waktu kosong pasti digunakan untuk beristirahat dan bercengkrama dengan keluarga, benar saja setelah dilaksanakan identifikasi, 85% warga setuju jika semua program diadakan door to door, didatangi satu per satu. Tapi ada juga warga yang ingin mengikuti program jika bersama temannya dalam kelompok kecil, sekitar 2-5 orang.

Gambar 3. 7Ikon Sedang Melaksanakan Identifikasi Kebutuhan
Gambar 3. 7Ikon Sedang Melaksanakan Identifikasi Kebutuhan
Melihat potensi dari permasalahan ini, 7ikon mengembangkan lima program yang dirancang untuk memberikan keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan oleh masyarakat. Semua program yang dilakukan dirancang secara intensif, sesuai dengan model pemberdayaan ABCD (Asset Based Community Development) yang memperhatikan hasil dari idetifikasi wilayah serta identifikasi kebutuhan warga dengan pelatihan yang mencakup teori, praktek, dan evaluasi yang terus-menerus untuk memastikan bahwa setiap peserta memperoleh pemahaman yang mendalam dan bisa mengimplementasikan apa yang telah dipelajari.

Gambar 4. Salah Satu Anggota 7Ikon Melaksanakan Program Secara Door To Door
Gambar 4. Salah Satu Anggota 7Ikon Melaksanakan Program Secara Door To Door
7Ikon percaya bahwa Keberhasilan pemberdayaan masyarakat dapat tercapai apabila program-program yang dilaksanakan bersifat terstruktur dan berkelanjutan. Untuk itu, semua program yang dijalankan oleh 7Ikon di Kampung Melayu dilaksanakan dengan pendekatan yang intensif. Setiap program berlangsung selama empat minggu, dengan rincian kegiatan yang dirancang untuk memberikan pembelajaran yang bertahap dan memungkinkan peserta untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam kegiatan sehari-hari setiap minggunya.

Gambar 5. Timeline Kegiatan 7Ikon
Gambar 5. Timeline Kegiatan 7Ikon

Salah satu program yang diinisiasi 7Ikon adalah Program KOJAS atau Komunitas Penjual Smart Jajanan Sehat. Program yang berfokus pada literasi pangan bagi pedagang jajanan di Kampung Melayu dilaksanakan dengan pendekatan yang sangat intensif, dimulai dengan pemahaman dasar tentang pentingnya kualitas pangan dan kebersihan makanan, 18 Pedagang didatangi secara door to door dengan durasi waktu 10-15 menit (sesuai dengan waktu fokus orang dewasa menurut teori andragogi, dimana waktu fokus orang dewasa hanya pada 20 menit pertama). Selama empat minggu, pedagang yang menjadi sasaran program dilatih cara memilih bahan pangan yang baik, teknik pengolahan yang higienis, serta pengemasan yang menarik. Hygiene Kit juga dibagikan untuk mendukung kebersihan dagangan dan tempat dagang mereka. Setiap minggu, ada sesi evaluasi untuk memastikan bahwa pengetahuan yang diterima dapat diimplementasikan dengan baik.

Gambar 6. Beberapa Dokumentasi Saat Pelaksanaan Program KOJAS
Gambar 6. Beberapa Dokumentasi Saat Pelaksanaan Program KOJAS
Selanjutnya adalah Program Literasi Keuangan bagi Ibu Rumah Tangga, Program ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan ibu rumah tangga dalam mengelola keuangan. Dalam empat minggu pelatihan, ibu rumah tangga diberi pengetahuan dasar tentang pencatatan keuangan dan pengelolaan anggaran rumah tangga yang sederhana namun efektif. Satu hal yang unik saat pelaksanaan program ini di week 1, 7Ikon melaksanakan program dibarengi dengan ibu-ibu kader jumantik yang akan mengitari wilayah RW, sehingga didapatlah foto full team seperti tertera dibawah ini. Program ini juga memberikan modul dan alat untuk membantu peserta dalam mencatat pengeluaran dan pendapatan keluarga. Evaluasi dilakukan pada minggu keempat untuk melihat sejauh mana penerapan materi yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar 7. Dokumentasi Saat Pelaksanaan Program Literasi Keuangan
Gambar 7. Dokumentasi Saat Pelaksanaan Program Literasi Keuangan
Yang ketiga ada Program Pelatihan Inovasi Pop Ice menjadi Pudding Balls yang bertujuan untuk membantu para pedagang UMKM spesifiknya penjual aneka es di Kampung Melayu agar dapat menciptakan produk yang lebih inovatif dan menarik. Selama empat minggu, peserta diajarkan cara mengembangkan produk baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar, seperti pengembangan produk "Pudding Balls" yang dikombinasikan dengan minuman es sachet. Di Program ini ada beberapa ibu-ibu yang ingin mengikuti pelatihan bareng dengan temannya, "supaya seru" kata beliau, maka dapat dilihat pada foto dibawah ada 5 Ibu-Ibu yang ikut pelathan di 1 rumah yang sama, yang lainnya tetap request secara door to door. Di samping itu, mereka juga dibimbing tentang cara mengemas produk dengan baik dan membuat label yang menarik perhatian konsumen. Program ini memberikan peserta kesempatan untuk mempraktikkan langsung apa yang telah diajarkan, dengan evaluasi di minggu terakhir memasarkan di kegiatan JIMAYU.

Gambar 8. Dokumentasi Saat Pelaksanaan Program Pelatihan Inovasi Pop Ice
Gambar 8. Dokumentasi Saat Pelaksanaan Program Pelatihan Inovasi Pop Ice
Yang keempat adalah PIKNIK atau Pelatihan membuat Manik-Manik, Pelatihan ini dirancang untuk memberikan keterampilan baru kepada remaja di Kampung Melayu dalam membuat kerajinan tangan dari manik-manik untuk meningkatkan minat mereka dalam berwirausaha. Dalam empat minggu pelatihan, mereka tidak hanya belajar teknik dasar membuat manik-manik, tetapi juga diajarkan cara memasarkan produk mereka secara online melalui media sosial. Di minggu pertama, mereka diajarkan tentang pembuatan produk. Di foto dibawah ini, sama seperti Ibu-Ibu di Pelatihan Inovasi Pop Ice ada juga yang request ikut pelatihan dengan temannya, dan yang lainnya tetap dilaksanakan secara door to door. Dan pada minggu kedua hingga ketiga, mereka belajar tentang cara mengambil foto produk yang menarik dan mempromosikannya melalui platform digital. Program ini memberikan keterampilan yang dapat langsung digunakan untuk membuka peluang usaha mandiri.

Gambar 9. Dokumentasi Saat Pelaksanaan Program PIKNIK
Gambar 9. Dokumentasi Saat Pelaksanaan Program PIKNIK
Dan yang terakhir adalah Program DIGI2U yang merupakan Program Peningkatan Literasi Digital yang berfokus pada Pemasaran Digital, dimana sekarang Pemasaran digital merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan usaha kecil dan menengah. Program pelatihan pemasaran digital ini membantu para pelaku UMKM di Kampung Melayu untuk memanfaatkan media sosial, khususnya Instagram, untuk memasarkan produk mereka. Pelatihan dilakukan secara intensif selama empat minggu, di mana peserta diajarkan cara membuat akun bisnis, mengelola konten, serta mendesain materi promosi menggunakan aplikasi seperti Canva. Di akhir program, peserta sudah dapat menerapkan ilmu yang didapat dengan meng-upload produk mereka dan menjalankan pemasaran digital secara mandiri.

Gambar 10. Dokumentasi Saat Pelaksanaan Program Digi2U
Gambar 10. Dokumentasi Saat Pelaksanaan Program Digi2U
Selain 5 Program yang diselenggarakan secara intensif, juga akan ada 1 program utama yang menjadi puncak kegiatan PKL 7Ikon di wilayah RW02 dan RW03 yaitu JIMAYU (Jelajah Wisata UMKM Kampung Melayu), dimana kegiatan ini berupa tour berkeliling Kawasan RW02 dan RW03 yang akan didampingi dan dipandu oleh 7ikon, dan kabar baiknya program ini terbuka untuk umum! Yuk siapa yang mau ikut langsung saja tulis di kolom komentar yaaa!!!

Gambar 11. Dokumentasi Bersama Salah Seorang Penjual Jajanan di Kampung Melayu
Gambar 11. Dokumentasi Bersama Salah Seorang Penjual Jajanan di Kampung Melayu

Penulis : 7Ikon, Editor : Nirsa Ismi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun